Padi Diserang Hama Wereng, Petani Terancam Rugi
Petani di Subak Tegal Lantang, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, dibuat pusing akibat hama wereng yang menyerang puluhan hektare tanaman padi di subak setempat.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah upaya yang dilakukan petani, seperti menyemprotkan insektisida hingga mengeringkan lahan, tetap gagal menghalau serangan wereng. Bahkan, serangan wereng tetap mengganas, sehingga petani terancam rugi dalam musim tanam padi kali ini.
Salah seorang petani, Nengah Balik, 48, mengatakan hama wereng yang menyerang lahan sawah seluas 20 hektare di Subak Tegal Lantang, ini sudah terjadi sejak padi memasuki usia tanam sekitar lima hari. Serangan wereng tersebut membuat tanaman padi yang kini menginjak usia tanam 20 hari, akhirnya meranggas hingga beberapa petak sawah pun tampak jomblang.
“Semua lahan diserang wereng. Selain padi mati, pertumbuhan padi juga terganggu,” ujar petani yang menggarap lahan seluas 3 hektare ini.
Menurutnya, sejak muncul serangan hama wereng mulai sekitar dua pekan lalu, dia bersama sejumlah petani lainnya, sudah berusaha melakukan berbagai upaya pencegahan. Mulai dari pengeringan lahan, membasmi gulma, hingga menyemprotkan insektisida. Hanya saja, berbagai upaya itu tidak membuahkan hasil sesuai harapan, dan hama wereng tetap merajalela. “Bahkan saya nyemprot sudah berulang-ulang sampai tiga kali, tetapi tetap tidak mempan. Saya juga bingung harus bagaimana lagi,” ungkap petani asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, ini.
Akibat musim tanam yang terganggu serangan hama wereng ini, menurut Balik, dirinya menghabiskan biaya cukup tinggi. Mulai dari pengolahan lahan, biaya bibit, biaya tanam, pupuk termasuk obat-obatan, itu sudah dikeluarkan biaya hingga Rp 20 juta lebih. “Kalau tetap hama werengnya, ya sudah pasti rugi. Ini juga belum tahu, apakah sisanya masih dapat tumbuh sampai panen. Bisa-bisa kalau terus mengganas, jalan satu-satunya terpaksa harus mengganti bibit baru, dan kemungkinan merugi tentu akan lebih besar,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Senin (6/5), mengaku belum ada menerima laporan terkait serangan hama wereng di Subak Tegal Lantang tersebut. Dia menyatakan akan mengerahkan petugas untuk mengecek ke lapangan, Selasa (7/5), termasuk mengidentifikasi serangan hama wereng tersebut. “Besok (hari ini) akan kami cek ke lapangan. Mudah-mudahan ada solusi, biar tidak sampai gagal tanam (menanam ulang),” ungkapnya. *ode
Salah seorang petani, Nengah Balik, 48, mengatakan hama wereng yang menyerang lahan sawah seluas 20 hektare di Subak Tegal Lantang, ini sudah terjadi sejak padi memasuki usia tanam sekitar lima hari. Serangan wereng tersebut membuat tanaman padi yang kini menginjak usia tanam 20 hari, akhirnya meranggas hingga beberapa petak sawah pun tampak jomblang.
“Semua lahan diserang wereng. Selain padi mati, pertumbuhan padi juga terganggu,” ujar petani yang menggarap lahan seluas 3 hektare ini.
Menurutnya, sejak muncul serangan hama wereng mulai sekitar dua pekan lalu, dia bersama sejumlah petani lainnya, sudah berusaha melakukan berbagai upaya pencegahan. Mulai dari pengeringan lahan, membasmi gulma, hingga menyemprotkan insektisida. Hanya saja, berbagai upaya itu tidak membuahkan hasil sesuai harapan, dan hama wereng tetap merajalela. “Bahkan saya nyemprot sudah berulang-ulang sampai tiga kali, tetapi tetap tidak mempan. Saya juga bingung harus bagaimana lagi,” ungkap petani asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, ini.
Akibat musim tanam yang terganggu serangan hama wereng ini, menurut Balik, dirinya menghabiskan biaya cukup tinggi. Mulai dari pengolahan lahan, biaya bibit, biaya tanam, pupuk termasuk obat-obatan, itu sudah dikeluarkan biaya hingga Rp 20 juta lebih. “Kalau tetap hama werengnya, ya sudah pasti rugi. Ini juga belum tahu, apakah sisanya masih dapat tumbuh sampai panen. Bisa-bisa kalau terus mengganas, jalan satu-satunya terpaksa harus mengganti bibit baru, dan kemungkinan merugi tentu akan lebih besar,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Senin (6/5), mengaku belum ada menerima laporan terkait serangan hama wereng di Subak Tegal Lantang tersebut. Dia menyatakan akan mengerahkan petugas untuk mengecek ke lapangan, Selasa (7/5), termasuk mengidentifikasi serangan hama wereng tersebut. “Besok (hari ini) akan kami cek ke lapangan. Mudah-mudahan ada solusi, biar tidak sampai gagal tanam (menanam ulang),” ungkapnya. *ode
1
Komentar