Bantu Kabur, Istri Selundupkan Gergaji
Tak Tega Lihat Penderitaan Suami Dibui
PALEMBANG, NusaBali
Aksi kaburnya 30 tahanan Mapolresta Palembang, Sumatra Selatan ( Sumsel), pada Minggu (5/5) ternyata dibantu oleh salah satu istri tersangka yang mendekam di dalam sel tahanan
Indah Permata Sari (23) ditangkap aparat Polresta Palembang karena kedapatan membantu suaminya, Arief Hidayatullah (24) melarikan diri bersama 29 tahanan lainnya dari sel penjara Mapolresta Palembang, Minggu (5/5) lalu. Indah menyelundupkan gergaji besi ke dalam sel saat membesuk Arief beberapa hari sebelum kejadian berlangsung.
Indah mengaku nekat membantu suaminya kabur karena tidak tega melihat Arief dipenjara. Selama dipenjara, Arief yang ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba mengaku selalu dianiaya dan disiksa oleh tahanan lain di dalam sel sehingga tidak tahan lagi dipenjara.
"Dia bilang tidak kuat lagi dipenjara, dia mau kabur saja. Dia minta saya bawa gergaji besi. Sebelum saya besuk lagi kemarin sebelumnya, makanya saya beli gergaji dan saya kasih ke suami saya," ujar Indah saat diamankan di Polresta Palembang, Senin (6/5).
Menggunakan kantong plastik hitam yang digunakannya untuk membawa makanan saat membesuk Arief, gergaji besi tersebut lolos dari pemeriksaan petugas jaga. Suasana ruang besuk saat itu, aku Indah, ramai oleh pembesuk lainnya sehingga kantong plastik yang dibawanya tidak lagi diperiksa oleh petugas.
"Saya bawa makanan di kantong plastik itu, saya selipkan gergaji besinya. Karena sedang ramai, kantong plastik saya tidak diperiksa penjaganya," ujar dia.
Kapolresta Palembang Komisaris Besar Didi Hayamansyah menyatakan pihaknya sudah mengamankan Indah sejak kemarin malam. Pihaknya masih mendalami keterangan Indah dan perannya dalam membantu 30 tahanan tersebut melarikan diri.
"Kita masih gali keterangan dari Indah, apakah ada informasi baru atau tidak. Kalau dilihat dari situasi dan kondisi sel, tidak mungkin mereka untuk melarikan diri. Nanti kita dalami saat seluruh tahanan sudah ditangkap semua, ada kerja sama atau tidak [dengan anggota], nanti akan terungkap," ujar dia.
Didi juga mengusut dugaan keterlibatan anggota kepolisian di balik insiden tahanan kabur. "Kalau dilihat dari situasi dan kondisi sel, tidak mungkin mereka melarikan diri. Nanti kita dalami saat seluruh tahanan sudah ditangkap semua, ada kerja sama atau tidak, nanti akan terungkap. Mudah-mudahan anggota ini bisa kita proses baik disiplin maupun kode etiknya terkait dengan kalalaian," ujar Didi.
Didi mengungkapkan, dua orang yang menjadi otak di balik kaburnya para tahanan ini yakni Kiagus M Ridwan (39) alias Iwan Oge serta Fahmi (30).
Sebanyak delapan orang tahanan kasus narkoba yang kabur dari ruang sel Mapolresta Palembang sudah ditangkap. Mereka ditangkap di lokasi berbeda saat mencari tempat persembunyian.
"Dari 30 tahanan narkoba melarikan diri kemarin. Kita telah menangkap 8 tersangka dari tiga lokasi yang berbeda," ujar Kapolresta Palembang, Kombes Didi Hayamansyah saat jumpa pers di Mapolresta Palembang, Senin (6/5 seperti dilansir cnnindonesia.
Didi menyebut 30 tahanan yang kabur seluruhnya terjerat kasus narkoba. Para tahanan ini kabur sekitar pukul 02.30 WIB, Minggu (5/5). Mereka menjebol sel tahanan dan ventilasi kamar mandi.*
Indah Permata Sari (23) ditangkap aparat Polresta Palembang karena kedapatan membantu suaminya, Arief Hidayatullah (24) melarikan diri bersama 29 tahanan lainnya dari sel penjara Mapolresta Palembang, Minggu (5/5) lalu. Indah menyelundupkan gergaji besi ke dalam sel saat membesuk Arief beberapa hari sebelum kejadian berlangsung.
Indah mengaku nekat membantu suaminya kabur karena tidak tega melihat Arief dipenjara. Selama dipenjara, Arief yang ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba mengaku selalu dianiaya dan disiksa oleh tahanan lain di dalam sel sehingga tidak tahan lagi dipenjara.
"Dia bilang tidak kuat lagi dipenjara, dia mau kabur saja. Dia minta saya bawa gergaji besi. Sebelum saya besuk lagi kemarin sebelumnya, makanya saya beli gergaji dan saya kasih ke suami saya," ujar Indah saat diamankan di Polresta Palembang, Senin (6/5).
Menggunakan kantong plastik hitam yang digunakannya untuk membawa makanan saat membesuk Arief, gergaji besi tersebut lolos dari pemeriksaan petugas jaga. Suasana ruang besuk saat itu, aku Indah, ramai oleh pembesuk lainnya sehingga kantong plastik yang dibawanya tidak lagi diperiksa oleh petugas.
"Saya bawa makanan di kantong plastik itu, saya selipkan gergaji besinya. Karena sedang ramai, kantong plastik saya tidak diperiksa penjaganya," ujar dia.
Kapolresta Palembang Komisaris Besar Didi Hayamansyah menyatakan pihaknya sudah mengamankan Indah sejak kemarin malam. Pihaknya masih mendalami keterangan Indah dan perannya dalam membantu 30 tahanan tersebut melarikan diri.
"Kita masih gali keterangan dari Indah, apakah ada informasi baru atau tidak. Kalau dilihat dari situasi dan kondisi sel, tidak mungkin mereka untuk melarikan diri. Nanti kita dalami saat seluruh tahanan sudah ditangkap semua, ada kerja sama atau tidak [dengan anggota], nanti akan terungkap," ujar dia.
Didi juga mengusut dugaan keterlibatan anggota kepolisian di balik insiden tahanan kabur. "Kalau dilihat dari situasi dan kondisi sel, tidak mungkin mereka melarikan diri. Nanti kita dalami saat seluruh tahanan sudah ditangkap semua, ada kerja sama atau tidak, nanti akan terungkap. Mudah-mudahan anggota ini bisa kita proses baik disiplin maupun kode etiknya terkait dengan kalalaian," ujar Didi.
Didi mengungkapkan, dua orang yang menjadi otak di balik kaburnya para tahanan ini yakni Kiagus M Ridwan (39) alias Iwan Oge serta Fahmi (30).
Sebanyak delapan orang tahanan kasus narkoba yang kabur dari ruang sel Mapolresta Palembang sudah ditangkap. Mereka ditangkap di lokasi berbeda saat mencari tempat persembunyian.
"Dari 30 tahanan narkoba melarikan diri kemarin. Kita telah menangkap 8 tersangka dari tiga lokasi yang berbeda," ujar Kapolresta Palembang, Kombes Didi Hayamansyah saat jumpa pers di Mapolresta Palembang, Senin (6/5 seperti dilansir cnnindonesia.
Didi menyebut 30 tahanan yang kabur seluruhnya terjerat kasus narkoba. Para tahanan ini kabur sekitar pukul 02.30 WIB, Minggu (5/5). Mereka menjebol sel tahanan dan ventilasi kamar mandi.*
Komentar