Lodtunduh Landuh Wakili Gianyar
Lomba Pokdarwis Tingkat Provinsi Bali
GIANYAR, NusaBali
Lodtunduh Treasure atau Alas Arum Heritage, satu paket pariwisata yang kini dikembangkan Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar. Paket ini dengan moto diharapkan berdampak positif bagi masyarakat khususnya di Desa Lodtunduh.
Hal itu dipaparkan Kepala Desa Lodtunduh I Wayan Gunawan, saat penilaian Lomba Pokdarwis Tingkat Provinsi Bali di wantilan Pura Alas Arum, Desa Londtunduh, Ubud, Selasa (7/5).
Tahun 2019, Gianyar diwakili oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Landuh, Desa Londtunduh, Ubud dalam Lomba Pokdarwis Tingkat Provinsi Bali. Jelas Gunawan, Desa Lodtunduh adalah desa yang memiliki sejumlah pura dengan latar sejarah sangat unik. Beberapa pura menyimpan sejumlah benda peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Pura Alas Arum di jantung Desa Lodtunduh. Keberadaan pura-pura ini menjadikan desa Lodtunduh sebagai salah satu wisata religi yang sangat representatif.
Menurut Gunawan, pengelolaan Desa Lodtunduh menjadi desa wisata tidaklah mudah. Lewat Pokdarwis Landuh diharapkan dapat membantu mengembangkan desa wisata di Desa Lodtunduh. Menitikberatkan pada dasar Sapta Pesona sebagai landasan desa wisata maka Lodtunduh Treasure atau Alas Arum Heritage, ke depan akan terwujud.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ketua Pokdarwis Lodtunduh Landuh I Wayan Sudana. Sebagai kelompok Sadar Wisata sudah barang tentu Pokdarwis Desa Lodtunduh wajib mengakomodir segala bentuk potensi yang ada dan kemudian mengoptimalkannya berbasis budaya lokal. Beberapa program yang dirancang seperti, wisata trekking, cycling, home stay, dance learning, mask and statue learning, Balinese painting, speaking foreign learning dan Balinese speaking.
“Pokdarwis Desa Lodtunduh yang merupakan lembaga sadar wisata, kedepannya akan mencoba menyusun strategi pemasaran yang dapat nantinya dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat hingga level paling bawah sebagai pelaku pariwisata di lapangan,” jelas Wayan Sudana.
Plt Kadis Pariwisata Gianyar AA Gde Dalem Jagadhita saat menyambut tim penilai tingkat provinsi mengatakan, kalau dilihat dari sisi pembangunan pariwisata Desa Lodtunduh terletak pada lingkaran pariwisata di Ubud. Spirit harmonisasi dari kata ‘Landuh’ yang menjadi moto Pokdarwis Desa Lodtunduh dan Sapta Pesona, mencerminkan sinergitas dalam perkembangan pariwisata di Gianyar dan Bali umumnya. Evaluasi ini bukanlah tujuan akhir, tapi tolok ukur sejauh mana sudah menjalankan pariwisata berbasis masyarakat.
Ketua Tim Penilai Tingkat Provinsi Bali yang Kabid Sumber Daya Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ni Nyoman Ayu Andriani,SH.MH mengatakan tujuan dari lomba ini adalah mengaktifkan kembali peran pokdarwis di tengah masyarakat. Harapannya agar masyarakat mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri khususnya dalam pengelolaan daerah wisata di daerahnya masing-masing. Pokdarwis dibentuk di suatu destinasi wisata agar bisa diharapkan berkontribusi aktif bagi perkembangan wisata di daerahnya. Kriteria penilaian dalam lomba Pokdarwis ini yakni administrasi, aspek fisik, SDM dan aspek kegiatan. *nvi
Hal itu dipaparkan Kepala Desa Lodtunduh I Wayan Gunawan, saat penilaian Lomba Pokdarwis Tingkat Provinsi Bali di wantilan Pura Alas Arum, Desa Londtunduh, Ubud, Selasa (7/5).
Tahun 2019, Gianyar diwakili oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Landuh, Desa Londtunduh, Ubud dalam Lomba Pokdarwis Tingkat Provinsi Bali. Jelas Gunawan, Desa Lodtunduh adalah desa yang memiliki sejumlah pura dengan latar sejarah sangat unik. Beberapa pura menyimpan sejumlah benda peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Pura Alas Arum di jantung Desa Lodtunduh. Keberadaan pura-pura ini menjadikan desa Lodtunduh sebagai salah satu wisata religi yang sangat representatif.
Menurut Gunawan, pengelolaan Desa Lodtunduh menjadi desa wisata tidaklah mudah. Lewat Pokdarwis Landuh diharapkan dapat membantu mengembangkan desa wisata di Desa Lodtunduh. Menitikberatkan pada dasar Sapta Pesona sebagai landasan desa wisata maka Lodtunduh Treasure atau Alas Arum Heritage, ke depan akan terwujud.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ketua Pokdarwis Lodtunduh Landuh I Wayan Sudana. Sebagai kelompok Sadar Wisata sudah barang tentu Pokdarwis Desa Lodtunduh wajib mengakomodir segala bentuk potensi yang ada dan kemudian mengoptimalkannya berbasis budaya lokal. Beberapa program yang dirancang seperti, wisata trekking, cycling, home stay, dance learning, mask and statue learning, Balinese painting, speaking foreign learning dan Balinese speaking.
“Pokdarwis Desa Lodtunduh yang merupakan lembaga sadar wisata, kedepannya akan mencoba menyusun strategi pemasaran yang dapat nantinya dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat hingga level paling bawah sebagai pelaku pariwisata di lapangan,” jelas Wayan Sudana.
Plt Kadis Pariwisata Gianyar AA Gde Dalem Jagadhita saat menyambut tim penilai tingkat provinsi mengatakan, kalau dilihat dari sisi pembangunan pariwisata Desa Lodtunduh terletak pada lingkaran pariwisata di Ubud. Spirit harmonisasi dari kata ‘Landuh’ yang menjadi moto Pokdarwis Desa Lodtunduh dan Sapta Pesona, mencerminkan sinergitas dalam perkembangan pariwisata di Gianyar dan Bali umumnya. Evaluasi ini bukanlah tujuan akhir, tapi tolok ukur sejauh mana sudah menjalankan pariwisata berbasis masyarakat.
Ketua Tim Penilai Tingkat Provinsi Bali yang Kabid Sumber Daya Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ni Nyoman Ayu Andriani,SH.MH mengatakan tujuan dari lomba ini adalah mengaktifkan kembali peran pokdarwis di tengah masyarakat. Harapannya agar masyarakat mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri khususnya dalam pengelolaan daerah wisata di daerahnya masing-masing. Pokdarwis dibentuk di suatu destinasi wisata agar bisa diharapkan berkontribusi aktif bagi perkembangan wisata di daerahnya. Kriteria penilaian dalam lomba Pokdarwis ini yakni administrasi, aspek fisik, SDM dan aspek kegiatan. *nvi
Komentar