Bupati Bahas Penerapan E-Ticketing di Tanah Lot
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama OPD terkait membahas penerapan e-ticketing di DTW Tanah Lot, Selasa (7/5).
TABANAN, NusaBali
Penerapan e-ticketing dimaksudkan sebagai salah satu cara meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, menjelaskan saat ini proses penerapan e-ticketing tinggal menunggu waktu, karena seluruh pihak terkait sudah memahami hal tersebut. “Tujuan kita membuat e-ticketing ini adalah bahwa Tanah Lot itu punya potensi yang sangat besar yang bisa menjadi pendapatan yang menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat Tabanan,” ujarnya.
Bupati Eka mengimbau kepada seluruh pihak terkait agar melakukan kolaborasi dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Dia menekankan dalam penerapan atau penyusunan program di DTW Tanah Lot harus dirinci dengan baik. Mulai dari memikirkan dari hal yang terjelek hingga terbaik, sehingga nantinya bisa lebih meminimalisasi risiko dan kesalahan, terlebih lagi penerapannya dengan sistem teknologi.
Dan yang paling penting, menurut Bupati Eka, dalam penerapannya nanti adalah pelatihan SDM. Intinya, pemberian tugas kepada petugas harus dilakukan dengan sangat selektif dan jangan asal-asalan.
“Cari orang yang pintar, cerdas, punya pengalaman di sana serta yang bisa kita tempatkan dan diharapkan bisa mengontrol dan menjalankan sistem ini,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana, mengatakan saat ini penerapan tersebut masih dalam proses, dan ada kendala pengadaan barang. “Tadi ibuk (Bupati) juga menyampaikan bahwa kita lakukan proses sesuai dengan kajian-kajian yang ada,” ujarnya.
Dikatakan terkait alat masih belum pengadaan namun tempat sudah ada. Dan dalam pembahasan hari ini (kemarin) juga membahas seperti apa sistem kerjanya, bagaimana training SDM-nya. “Ini baru awal dan masih proses. Saat ini juga belum ada rencana pengadaan,” jelasnya.
Disinggung mengenai kendala lain yang dihadapi dalam proses penerapan e-ticketing ini, Toya mengaku wilayah Tanah Lot sangat berbeda dengan objek wisata yang lain. Artinya, DTW Tanah Lot berada dalam wilayah Pura Luhur Tanah Lot yang didatangi puluhan ribu pamedek saat pujawali, sehingga belum diperoleh bagaimana cara memberikan pelayanan yang maksimal.
“Kalau kita punya jalur khusus untuk sembahyang kan tidak masalah. Itu sudah saya sampaikan, tapi sesuai dengan informasi dari pihak penyedia, katanya itu bisa. Tapi ini masih proses juga kita tunggu saja dulu, intinya belum bisa secepat yang kita harapan, karena masih perlu kajian yang lebih matang,” tandas Toya. *des
Bupati Eka mengimbau kepada seluruh pihak terkait agar melakukan kolaborasi dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Dia menekankan dalam penerapan atau penyusunan program di DTW Tanah Lot harus dirinci dengan baik. Mulai dari memikirkan dari hal yang terjelek hingga terbaik, sehingga nantinya bisa lebih meminimalisasi risiko dan kesalahan, terlebih lagi penerapannya dengan sistem teknologi.
Dan yang paling penting, menurut Bupati Eka, dalam penerapannya nanti adalah pelatihan SDM. Intinya, pemberian tugas kepada petugas harus dilakukan dengan sangat selektif dan jangan asal-asalan.
“Cari orang yang pintar, cerdas, punya pengalaman di sana serta yang bisa kita tempatkan dan diharapkan bisa mengontrol dan menjalankan sistem ini,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana, mengatakan saat ini penerapan tersebut masih dalam proses, dan ada kendala pengadaan barang. “Tadi ibuk (Bupati) juga menyampaikan bahwa kita lakukan proses sesuai dengan kajian-kajian yang ada,” ujarnya.
Dikatakan terkait alat masih belum pengadaan namun tempat sudah ada. Dan dalam pembahasan hari ini (kemarin) juga membahas seperti apa sistem kerjanya, bagaimana training SDM-nya. “Ini baru awal dan masih proses. Saat ini juga belum ada rencana pengadaan,” jelasnya.
Disinggung mengenai kendala lain yang dihadapi dalam proses penerapan e-ticketing ini, Toya mengaku wilayah Tanah Lot sangat berbeda dengan objek wisata yang lain. Artinya, DTW Tanah Lot berada dalam wilayah Pura Luhur Tanah Lot yang didatangi puluhan ribu pamedek saat pujawali, sehingga belum diperoleh bagaimana cara memberikan pelayanan yang maksimal.
“Kalau kita punya jalur khusus untuk sembahyang kan tidak masalah. Itu sudah saya sampaikan, tapi sesuai dengan informasi dari pihak penyedia, katanya itu bisa. Tapi ini masih proses juga kita tunggu saja dulu, intinya belum bisa secepat yang kita harapan, karena masih perlu kajian yang lebih matang,” tandas Toya. *des
1
Komentar