Terbiasa Memandu Wisatawan Sejak SMP
Yudha Andayana, Peraih NUN Bahasa SMA Tertinggi
GIANYAR, NusaBali
Tiga pelajar Gianyar mendominasi raihan Nilai Ujian Nasional (NUN) Tahun 2019 Program Bahasa se Provinsi Bali. Mereka yakni I Wayan Yudha Andayana di peringkat I dari SMAN 1 Sukawati dengan NUN 368,00. Disusul peringkat II I Komang Wiramas Prayoga dari SMAN 1 Ubud dengan NUN 363,00, dan peringkat III Komang Putri Ristya Dewi dari SMAN 1 Ubud dengan NUN 362,00
Ditemui di SMAN 1 Sukawati, Kamis (9/5), I Wayan Yudha Andayana,19, mengaku tak pernah menyangka untuk menjadi terbaik. Pelajar kelahiran 1 April 2000 ini hanya belajar giat selama menempuh pendidikan hingga menjelang ujian. “Awalnya ndak menyangka dapat nilai tertinggi. Karena malam baru buka handphone, saya heran kok ada banyak miscall. Sempat bingung ada apa. Baru cek group kelas, Kepsek ngasi tahu kalau saya dapat nilai tertinggi,” ungkapnya.
Kabar baik itu pun langsung ia beri tahu kepada orangtua. “Ortu kaget juga, sering cerita sama bapak, pengen dapat NUN tinggi, akhirnya tercapai, 368,00,” ungkapnya. Namun hingga Kamis kemarin, dirinya belum mengetahui pasti rincian nilai dari empat mata pelajaran yang di UN-kan, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika dan mata pelajaran pilihan Bahasa Jepang. “Informasinya tanggal 13 Mei ini baru akan dibagikan,” jelasnya.
Yudha mengaku memang ingin meraih nilai tinggi hingga ia lebih giat belajar Bahasa Jepang dan Matematika menjelang ujian. “Saya ikut les Bahasa Jepang dan Matematika,” ujarnya. Setelah lulus SMA, Yudha berencana melanjutkan kuliah di STP Nusadua. “Sudah ikut Seleksi Bersama, pengumuman tanggal 20 Mei. Kalaupun tidak lolos, akan coba lagi jalur mandiri. Bisa juga pilihan kedua di Pariwisata Unud,” ujarnya.
Untuk diketahui, Yudha juga cukup sering menjuarai berbagai ajang lomba bahasa. Di antaranya, Juara III Lomba Guiding di PNB Tahun 2015, Juara I Lomba Guiding di UNUD Tahun 2015, Juara II Speech Contes di Undhiksa Singaraja Tahun 2018, Juara I Biografi Kontes Undiknas Denpasar Tahun 2018, dan Juara II Story Telling SMAN 2 Denpasar tahun 2017. Yudha pula selalu masuk rangking III besar selama sekolah di Suksma. “Di kelas, rangking III besar sejak semester awal sampai sekarang,” terangnya. Dari sederet prestasi itu, Yudha memang dipantaskan meraih NUN tertinggi tahun 2019.
Ia mengaku, sejak masih pelajar SMPN 1 Gianyar sudah tertarik dengan pelajaran bahasa, termasuk bahasa asing. “Makanya setelah lulus SMP, ketika banyak teman daftar ke Dosman (SMAN 1 Gianyar,Red), saya mantapkan diri pilih program bahasa di SMAN 1 Sukawati,” jelasnya.
Yudha bercita-cita menjadi pelaku pariwisata. Maklum, anak pertama dari pasutri I Ketut Adi Adnyana - Ni Ketut Ruspini ini lahir dan besar di lingkungan pariwisata yakni Banjar Padangtegal Kaja, Desa/Kecamatan Ubud. Terlebih saat ini, orangtuanya sedang mengelola Homestay yang membuatnya bersentuhan langsung dengan geliat pariwisata dan penguasaan bahasa asing. Kakak dari siswa kelas 5 SD, I Made Yudhi Pradnyana ini selalu mengisi waktu luangnya dengan praktik langsung menjadi guide. “Sejak SMP saya sudah mulai ikut guiding. Berlanjut hingga sekarang,” ungkapnya.
Dari nyambi membantu usaha orangtuanya itu, Yudha cukup sering mendapat uang saku dari wisatawan yang dipandunya. “Kadang one day tour, kadang setengah hari. Rutenya Goa Gajah-Tirta Empul atau Tanah Lot. Sekali jalan bisa dapat Rp 50.000 sampai ratusan ribu,” ungkapnya. Uang itu yang ia dapat dikumpulkan untuk membiayai keperluan sekolah. “Ortu tetap ngasi bekal, tapi kalau saya punya berusaha untuk tidak membebani ortu,” ujarnya. Yudha mengaku, aktivitasnya itu turut mengasah kemampuanya berbahasa asing. Selain bahasa Inggris, Yudha mengaku menguasai bahasa Jepang dan sedang mendalami bahasa Prancis, Spanyol dan bahasa asing lainnya. “Bagi saya, penguasaan bahasa itu sangat penting. Karena dengan bahasa kita bisa berkomunikasi,” ujarnya yang berangan ingin keliling dunia ini. Di sisi lain, Yudha juga termasuk pelajar yang aktif berorganisasi. Di sekolah ia ikut Ekstra Kurikuler English Club. Di luar sekolah ikut organisasi Sekaa Taruna di Banjar Padangtegal Kaja.
Kepala SMAN 1 Sukawati Drs I Gusti Made Puja Armaya MM MPd mengaku bangga pada anak didiknya. Kata dia, Jurusan Bahasa memang lebih unggul di Suksma karena didukung oleh tenaga pendidik yang unggul. “Kami selalu mensyukuri atas usaha dari siswa dan motivasi dari teman guru, sehingga dari tahun ke tahun masih pertahankan tingkat 3 besar nilai tertinggi UN Program Bahasa se Provinsi Bali,” ungkapnya. Ia berharap ke depan anak didiknya punya obsesi sama mempertahankan prestasi ini. “Tidak saja di Program Bahasa, masih ada harapan di program lain, sehingga anak-anak terus kami motivasi,” ujarnya. *nvi
Ditemui di SMAN 1 Sukawati, Kamis (9/5), I Wayan Yudha Andayana,19, mengaku tak pernah menyangka untuk menjadi terbaik. Pelajar kelahiran 1 April 2000 ini hanya belajar giat selama menempuh pendidikan hingga menjelang ujian. “Awalnya ndak menyangka dapat nilai tertinggi. Karena malam baru buka handphone, saya heran kok ada banyak miscall. Sempat bingung ada apa. Baru cek group kelas, Kepsek ngasi tahu kalau saya dapat nilai tertinggi,” ungkapnya.
Kabar baik itu pun langsung ia beri tahu kepada orangtua. “Ortu kaget juga, sering cerita sama bapak, pengen dapat NUN tinggi, akhirnya tercapai, 368,00,” ungkapnya. Namun hingga Kamis kemarin, dirinya belum mengetahui pasti rincian nilai dari empat mata pelajaran yang di UN-kan, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika dan mata pelajaran pilihan Bahasa Jepang. “Informasinya tanggal 13 Mei ini baru akan dibagikan,” jelasnya.
Yudha mengaku memang ingin meraih nilai tinggi hingga ia lebih giat belajar Bahasa Jepang dan Matematika menjelang ujian. “Saya ikut les Bahasa Jepang dan Matematika,” ujarnya. Setelah lulus SMA, Yudha berencana melanjutkan kuliah di STP Nusadua. “Sudah ikut Seleksi Bersama, pengumuman tanggal 20 Mei. Kalaupun tidak lolos, akan coba lagi jalur mandiri. Bisa juga pilihan kedua di Pariwisata Unud,” ujarnya.
Untuk diketahui, Yudha juga cukup sering menjuarai berbagai ajang lomba bahasa. Di antaranya, Juara III Lomba Guiding di PNB Tahun 2015, Juara I Lomba Guiding di UNUD Tahun 2015, Juara II Speech Contes di Undhiksa Singaraja Tahun 2018, Juara I Biografi Kontes Undiknas Denpasar Tahun 2018, dan Juara II Story Telling SMAN 2 Denpasar tahun 2017. Yudha pula selalu masuk rangking III besar selama sekolah di Suksma. “Di kelas, rangking III besar sejak semester awal sampai sekarang,” terangnya. Dari sederet prestasi itu, Yudha memang dipantaskan meraih NUN tertinggi tahun 2019.
Ia mengaku, sejak masih pelajar SMPN 1 Gianyar sudah tertarik dengan pelajaran bahasa, termasuk bahasa asing. “Makanya setelah lulus SMP, ketika banyak teman daftar ke Dosman (SMAN 1 Gianyar,Red), saya mantapkan diri pilih program bahasa di SMAN 1 Sukawati,” jelasnya.
Yudha bercita-cita menjadi pelaku pariwisata. Maklum, anak pertama dari pasutri I Ketut Adi Adnyana - Ni Ketut Ruspini ini lahir dan besar di lingkungan pariwisata yakni Banjar Padangtegal Kaja, Desa/Kecamatan Ubud. Terlebih saat ini, orangtuanya sedang mengelola Homestay yang membuatnya bersentuhan langsung dengan geliat pariwisata dan penguasaan bahasa asing. Kakak dari siswa kelas 5 SD, I Made Yudhi Pradnyana ini selalu mengisi waktu luangnya dengan praktik langsung menjadi guide. “Sejak SMP saya sudah mulai ikut guiding. Berlanjut hingga sekarang,” ungkapnya.
Dari nyambi membantu usaha orangtuanya itu, Yudha cukup sering mendapat uang saku dari wisatawan yang dipandunya. “Kadang one day tour, kadang setengah hari. Rutenya Goa Gajah-Tirta Empul atau Tanah Lot. Sekali jalan bisa dapat Rp 50.000 sampai ratusan ribu,” ungkapnya. Uang itu yang ia dapat dikumpulkan untuk membiayai keperluan sekolah. “Ortu tetap ngasi bekal, tapi kalau saya punya berusaha untuk tidak membebani ortu,” ujarnya. Yudha mengaku, aktivitasnya itu turut mengasah kemampuanya berbahasa asing. Selain bahasa Inggris, Yudha mengaku menguasai bahasa Jepang dan sedang mendalami bahasa Prancis, Spanyol dan bahasa asing lainnya. “Bagi saya, penguasaan bahasa itu sangat penting. Karena dengan bahasa kita bisa berkomunikasi,” ujarnya yang berangan ingin keliling dunia ini. Di sisi lain, Yudha juga termasuk pelajar yang aktif berorganisasi. Di sekolah ia ikut Ekstra Kurikuler English Club. Di luar sekolah ikut organisasi Sekaa Taruna di Banjar Padangtegal Kaja.
Kepala SMAN 1 Sukawati Drs I Gusti Made Puja Armaya MM MPd mengaku bangga pada anak didiknya. Kata dia, Jurusan Bahasa memang lebih unggul di Suksma karena didukung oleh tenaga pendidik yang unggul. “Kami selalu mensyukuri atas usaha dari siswa dan motivasi dari teman guru, sehingga dari tahun ke tahun masih pertahankan tingkat 3 besar nilai tertinggi UN Program Bahasa se Provinsi Bali,” ungkapnya. Ia berharap ke depan anak didiknya punya obsesi sama mempertahankan prestasi ini. “Tidak saja di Program Bahasa, masih ada harapan di program lain, sehingga anak-anak terus kami motivasi,” ujarnya. *nvi
Komentar