Partisipasi Pemilih di Pileg 2019 Tembus 80,04 Persen
Target KPU Bali menaikkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih di Pileg/Pilpres 2019 tercapai.
DENPASAR,NusaBali
Partisipasi pemilih di Pileg 2019 tembus 80,04 %. Kenaikan tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya ini diluar dugaan dalam situasi pemilu yang krusial.
Data yang dihimpun NusaBali, partisipasi pemilih di Pileg/Pilpres 2019 ini untuk suara DPR RI, pemilih yang datang menggunakan hak pilihnya 2.604.698 pemilih. Sementara jumlah pemilih yang terdaftar 3.254.185 pemilih. Jumlah tersebut terdiri dari 1.614.015 pemilih laki-laki dan 1.640.170 pemilih perempuan. Partisipasi menembus 80,04 % ini meningkat drastis dari Pileg 2014 yang menunjukkan tingkat partisipasi pemilih hanya menembus 72,43 %.
Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan di Denpasar, Kamis (9/5) kemarin mengatakan, jumlah partisipasi pemilih di setiap tingkatan berbeda-beda. Misalnya di pemilih DPR RI mencapai 80,04 persen. Namun di Pilpres jumlahnya 81,25 %. “Tetapi rata-rata partisipasinya antara 80 % sampai 81 % di Provinsi Bali. Kalau daritTahun 2014 peningkatannya lumayan besar. Ini berkat peran seluruh stakeholder,” ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini.
Sementara anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi Gede Jhon Darmawan mengatakan, tingkat partisipasi meningkat jumlahnya dan sesuai dengan target KPU Bali karena peran lembaga di Bali begitu besar. Mulai akademisi, kampus, sekolah, sekea teruna-teruni dengan pemilih milineal. “Bayangkan kami ke kampus-kampus, begitu besar dibantu para akademisi. Kampus terbuka dan membantu sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ujar mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.
Selain itu waktu sosialiasi yang relatif panjang juga membuat masyarakat lebih banyak bahwa hari ini ada pemilu. “Sosialisasi waktunya panjang, juga memberikan ruang buat masyarakat untuk datang ke TPS menggunakan hak pilih. Peran pemerintah juga besar, memberikan keleluasan kepada masyarakat datang ke TPS menggunakan hak pilihnya,” tegas Jhon Darmawan.
Yang paling mendorong masyarakat datang menggunakan hak pilihnya kata Jhon Darmawna karena masyarakat sudah punya calon dan pilihan. “Kaum milineal misalnya, mereka rata-rata sudah ada pilihan. Punya jago. Disamping memang partai politik sangat antusias sosialisasikan kepada pendukungnya supaya datang menggunakan hak pilih ke TPS,” tegas Jhon Darmawan. *nat
Data yang dihimpun NusaBali, partisipasi pemilih di Pileg/Pilpres 2019 ini untuk suara DPR RI, pemilih yang datang menggunakan hak pilihnya 2.604.698 pemilih. Sementara jumlah pemilih yang terdaftar 3.254.185 pemilih. Jumlah tersebut terdiri dari 1.614.015 pemilih laki-laki dan 1.640.170 pemilih perempuan. Partisipasi menembus 80,04 % ini meningkat drastis dari Pileg 2014 yang menunjukkan tingkat partisipasi pemilih hanya menembus 72,43 %.
Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan di Denpasar, Kamis (9/5) kemarin mengatakan, jumlah partisipasi pemilih di setiap tingkatan berbeda-beda. Misalnya di pemilih DPR RI mencapai 80,04 persen. Namun di Pilpres jumlahnya 81,25 %. “Tetapi rata-rata partisipasinya antara 80 % sampai 81 % di Provinsi Bali. Kalau daritTahun 2014 peningkatannya lumayan besar. Ini berkat peran seluruh stakeholder,” ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini.
Sementara anggota KPU Bali Divisi Sosialisasi Gede Jhon Darmawan mengatakan, tingkat partisipasi meningkat jumlahnya dan sesuai dengan target KPU Bali karena peran lembaga di Bali begitu besar. Mulai akademisi, kampus, sekolah, sekea teruna-teruni dengan pemilih milineal. “Bayangkan kami ke kampus-kampus, begitu besar dibantu para akademisi. Kampus terbuka dan membantu sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ujar mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.
Selain itu waktu sosialiasi yang relatif panjang juga membuat masyarakat lebih banyak bahwa hari ini ada pemilu. “Sosialisasi waktunya panjang, juga memberikan ruang buat masyarakat untuk datang ke TPS menggunakan hak pilih. Peran pemerintah juga besar, memberikan keleluasan kepada masyarakat datang ke TPS menggunakan hak pilihnya,” tegas Jhon Darmawan.
Yang paling mendorong masyarakat datang menggunakan hak pilihnya kata Jhon Darmawna karena masyarakat sudah punya calon dan pilihan. “Kaum milineal misalnya, mereka rata-rata sudah ada pilihan. Punya jago. Disamping memang partai politik sangat antusias sosialisasikan kepada pendukungnya supaya datang menggunakan hak pilih ke TPS,” tegas Jhon Darmawan. *nat
1
Komentar