Akhir Sedih Sensasi Ajax
Ajax Amsterdam membuat perjalanan sensional di Liga Champions musim ini dengan mencapai semifinal.
AMSTERDAM, Nusa Bali
Namun laju sensasional berakhir sedih di kandang sendiri, Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Kamis (9/5) dinihari WITA. Gelandang Ajax Frenkie De Jong menilai perjalanan timnya memang luar biasa, tapi tak semua kisah berakhir bahagia. Di semifinal, Ajax tersingkir usai kalah 2-3 dari Tottenham Hotspur di kandang. Gol Ajax kalah gol tandang meski agregat sama kuat 3-3.
"Saya rasa kami layak untuk mencapai final, melihat cara kami bermain sepanjang turnamen dan juga di babak pertama. Namun Spurs juga mendapatkan hak mereka untuk lolos lewat performa babak kedua itu," ungkap De Jong.
Meski tersingkir, pelatih Erik ten Hag tetap mengapresiasi penampilan di Liga Champions musim ini. Mereka tampil luar biasa dan mengejutkan hingga ke semifinal.
"Saya memberi tahu para pemain saat jeda bahwa ini belum berakhir, Anda bisa lihat itu dari sikap para pemain Tottenham. Mereka masih percaya akan bisa lolos," tutur Ten Hag dilansir dari BBC
Ajax memulai Liga Champions tidak diunggulkan. Tim besutan Erik ten Hag itu tak dijagokan melaju jauh, dengan keberadaan tim-tim seperti Real Madrid, Juventus, Manchester City, Atletico Madrid, Paris Saint-Germain, atau Bayern Muenchen.
Mereka pun mendapatkan pujian besar karena mendepak dua dari daftar tim top, yakni Real Madrid dan Juventus. Madrid disingkirkan dengan agregat 5-3, lewat kemenangan 4-1 nan gemilang pada partai tandang di Santiago Bernabeu.
Kegemilangan serupa diulangi saat melawan Juventus di perempatfinal. Usai berimbang 1-1 di Johan Cruyff Arena, De Godenzonen menang 2-1 di Allianz Stadium pada leg kedua.
Sejak di fase grup, Ajax tampil menjanjikan. Segrup dengan Bayern, Benfica, dan AEK Athens, Frenkie de Jong dkk tak terkalahkan di enam laga. Mereka meraih tiga kemenangan dan tiga kali imbang, dengan 12 poin yang hanya kalah dari Bayern dengan 14 poin. Ajax juga dua kali menahan Bayern yang punya materi lebih baik dan berpengalaman. *
Namun laju sensasional berakhir sedih di kandang sendiri, Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Kamis (9/5) dinihari WITA. Gelandang Ajax Frenkie De Jong menilai perjalanan timnya memang luar biasa, tapi tak semua kisah berakhir bahagia. Di semifinal, Ajax tersingkir usai kalah 2-3 dari Tottenham Hotspur di kandang. Gol Ajax kalah gol tandang meski agregat sama kuat 3-3.
"Saya rasa kami layak untuk mencapai final, melihat cara kami bermain sepanjang turnamen dan juga di babak pertama. Namun Spurs juga mendapatkan hak mereka untuk lolos lewat performa babak kedua itu," ungkap De Jong.
Meski tersingkir, pelatih Erik ten Hag tetap mengapresiasi penampilan di Liga Champions musim ini. Mereka tampil luar biasa dan mengejutkan hingga ke semifinal.
"Saya memberi tahu para pemain saat jeda bahwa ini belum berakhir, Anda bisa lihat itu dari sikap para pemain Tottenham. Mereka masih percaya akan bisa lolos," tutur Ten Hag dilansir dari BBC
Ajax memulai Liga Champions tidak diunggulkan. Tim besutan Erik ten Hag itu tak dijagokan melaju jauh, dengan keberadaan tim-tim seperti Real Madrid, Juventus, Manchester City, Atletico Madrid, Paris Saint-Germain, atau Bayern Muenchen.
Mereka pun mendapatkan pujian besar karena mendepak dua dari daftar tim top, yakni Real Madrid dan Juventus. Madrid disingkirkan dengan agregat 5-3, lewat kemenangan 4-1 nan gemilang pada partai tandang di Santiago Bernabeu.
Kegemilangan serupa diulangi saat melawan Juventus di perempatfinal. Usai berimbang 1-1 di Johan Cruyff Arena, De Godenzonen menang 2-1 di Allianz Stadium pada leg kedua.
Sejak di fase grup, Ajax tampil menjanjikan. Segrup dengan Bayern, Benfica, dan AEK Athens, Frenkie de Jong dkk tak terkalahkan di enam laga. Mereka meraih tiga kemenangan dan tiga kali imbang, dengan 12 poin yang hanya kalah dari Bayern dengan 14 poin. Ajax juga dua kali menahan Bayern yang punya materi lebih baik dan berpengalaman. *
1
Komentar