Duo Ni Nengah Widiasih Ke Pelatnas ASEAN Para Games
Duo atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih dipanggil ke Pelatnas ASEAN Para Games 2020 di Solo, Jawa Tengah (Jateng).
JAKARTA, NusaBali
Keduanya berlatih di kelas berbeda. Ni Nengah Widiasih atau biasa disapa Widi berlaga di kelas 45 kg, Sedangkan Ni Nengah Widiasih satunya, atau akrab dipsa Nengah di kelas 86 kg.
"Ada 14 atlet di panggil pelatnas. Dua diantaranya dari Bali. Saya di kelas 45 kg dan mbak Nengah di kelas 86 kg," ujar Widi, Jumat (10/5).
Menurut Widi, pelatnas sudah mulai sejak 1 Mei. Berhubung baru pulang dari Kejuaraan Dunia di Hongaria, Widi baru bergabung pada Senin (6/5). Latihan pun tidak mengalami perubahan selama bulan puasa. Widi dkk berlatih dua kali dalam sehari, pagi dan sore selama 2-3 jam.
"Latihan baru saja mulai dan masih dalam tahap ringan serta penyesuaian. Pertengahan atau akhir bulan nanti di genjot," imbuh peraih emas Kejuaraan Dunia di Hongaria ini.
Widi diagendakan mengikuti sejumlah try out, yang menjadi bagian untuk ke Olimpiade. Yakni, Kejuaraan Dunia di Kazastan pada Juli dan di Thailand pada November.
Posisi atlet angkat berat pelatnas ASEAN Para Games sendiri belum aman. Karena nanti ada sistem degradasi melalui Kejurnas, sehingga tidak menutup kemungkinan mereka yang di Pelatnas tak terpilih.
Bagi Widi, adanya sistem tersebut setidaknya membuat ia dan atlet lainnya harus terus berjuang agar bertahan di pelatnas dan menjadi bagian tim inti. "Dengan begitu, kami di pelatnas jangan sampai kalah di Kejurnas," ucap Widi.
Widi pun, optimis menjadi bagian dari tim Merah Putih, karena sampai saat ini dia adalah pemegang rekord di ASEAN Para Games baik kelas 41 kg dan 45 kg. Di lain sisi dia juga andalan Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020. *K22
"Ada 14 atlet di panggil pelatnas. Dua diantaranya dari Bali. Saya di kelas 45 kg dan mbak Nengah di kelas 86 kg," ujar Widi, Jumat (10/5).
Menurut Widi, pelatnas sudah mulai sejak 1 Mei. Berhubung baru pulang dari Kejuaraan Dunia di Hongaria, Widi baru bergabung pada Senin (6/5). Latihan pun tidak mengalami perubahan selama bulan puasa. Widi dkk berlatih dua kali dalam sehari, pagi dan sore selama 2-3 jam.
"Latihan baru saja mulai dan masih dalam tahap ringan serta penyesuaian. Pertengahan atau akhir bulan nanti di genjot," imbuh peraih emas Kejuaraan Dunia di Hongaria ini.
Widi diagendakan mengikuti sejumlah try out, yang menjadi bagian untuk ke Olimpiade. Yakni, Kejuaraan Dunia di Kazastan pada Juli dan di Thailand pada November.
Posisi atlet angkat berat pelatnas ASEAN Para Games sendiri belum aman. Karena nanti ada sistem degradasi melalui Kejurnas, sehingga tidak menutup kemungkinan mereka yang di Pelatnas tak terpilih.
Bagi Widi, adanya sistem tersebut setidaknya membuat ia dan atlet lainnya harus terus berjuang agar bertahan di pelatnas dan menjadi bagian tim inti. "Dengan begitu, kami di pelatnas jangan sampai kalah di Kejurnas," ucap Widi.
Widi pun, optimis menjadi bagian dari tim Merah Putih, karena sampai saat ini dia adalah pemegang rekord di ASEAN Para Games baik kelas 41 kg dan 45 kg. Di lain sisi dia juga andalan Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020. *K22
Komentar