Bali: Budaya dan Pendidikan Adalah Satu
Siapa yang tidak mengetahui pulau Bali dengan sejuta pesonanya? Bali selalu masuk dalam bahasan sekolah sewaktu guru geografi menceritakan tentang daerah-daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, bahkan bisa dikatakan Indonesia dikenal di luar negeri dengan satu kata yaitu Bali.
Penulis : Christina Ester Manthalina Hutabarat
Alumni Pascasarjana ITB dan pegiat sosial
Bahkan ada cerita yang cukup menggelitik sewaktu saya mengikuti kuliah pertukaran pelajar di Jepang, mahasiswa di sana bertanya asal saya dari mana? Sewaktu saya jawab Indonesia, mereka malah melongo dan tidak dengan itu. Lalu dia bertanya apakah Indonesia dekat dengan Bali? Spontan saya tertawa dan menjelaskan kalau Bali itu ialah Indonesia dan Indonesia memiliki daerah bernama Bali. Lantas saya bertanya-tanya mengapa ingatan mereka dengan Bali begitu melekat sampai-sampai mereka sangat kagum dan bahkan berharap untuk selalu dapat liburan ke Bali. Pertanyaan saya pun akhirnya terjawab sewaktu saya berhasil mengunjungi kota Bali.
Bali merupakan salah satu daerah yang punya pesona luar biasa di Indonesia. Kota indah yang menyimpan budaya di setiap sudutnya. Kota yang memiliki pemandangan sunrise dan sun set yang eksotis dan mengagumkan. Perpaduan alam dan budaya yang melekat satu sama lain mampu memikat para wisatawan lokal atau mancanegara. Pergantian pengunjung dari waktu ke waktu tidak pernah menghasilkan komentar-komentar negatif yang melunturkan pesona Bali. Bahkan Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan di Pawai Pesta Kesenian Bali ke-38 mengungkapkan bahwa tanpa pembangunan kebudayaan, baik itu kesenian, sastra, tradisi lokal ataupun pemikiran budaya, sebuah bangsa akan kehilangan spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya.
Bali dikenal dengan budayanya yang kental di setiap sudutnya. Peran budaya sungguh sangat mempengaruhi pembangunan bangsa dimana hal ini mencakup nilai-nilai kehidupan yang melandasi sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Bali pun dianggap sebagai salah satu contoh keberhasilan masyarakat Indonesia dalam membangun kehidupan sehari-hari yang berdasarkan nilai budaya dan tradisi masyarakat. Salah satu negara yang juga terkenal dengan drama dan K-pop nya ini juga merupakan daerah yang menjaga kebudayaannya tetap melekat pada masyarakatnya yaitu Korea Selatan. Negara tersebut merupakan salah satu contoh nyata di mana kebudayaan mereka berhasil dikapitalisasi menjadi produk industri kreatif. Nilai budaya yang telah mengakar kuat menjadikan tradisi dan budaya menjadi landasan dalam setiap aspek kehidupan.
Pendidikan pun begitu. Budaya yang dibalut dengan pendidikan yang tinggi membuat budaya itu semakin melekat anggun. Ibaratnya perpaduan antara budaya dan pendidikan itu ibarat pantai dan ombak, saling melengkapi dalam memberikan pesona terbaik. Nilai budaya yang kuat dan didukung dengan pendidikan yang tinggi tidak serta merta membuat masyarakat Bali menutup diri melainkan hal tersebut membuat identitas bali semakin kuat dan kental. Masyarakat bali mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan era milenial anak muda. Salah satunya dengan aktif mengadakan seminar dan simposium pendidikan. Tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan satu event besar berupa Internasional Symposium On Open, Distance and E-Learning 2018 (ISODEL) yang mengusung tema “Making Education 4.0 for Indonesia”. Kemendikbud melihat bahwa di era global ini, Teknologi Informasi Komunikasi menjadi satu peluang dan tantangan yang harus bisa dikenal baik oleh masyarakat. Dengan begitu, Indonesia terkhususnya masyarakat Bali dapat menggunakan peluang itu dalam pekerjaan sehari-hari demi menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
Kesadaran masyarakat akan pendidikan membuat para orangtua juga melek terhadap pendidikan putra-putri mereka. Mereka tidak membiarkan generasi mereka tumbuh dan berkembang tanpa pendidikan yang tinggi. Hal tersebut terlihat dari tersedianya wadah pendidikan yang berkualitas seperti sekolah dan universitas di kota Bali. Putra-putri Bali dipersiapkan untuk memiliki prinsip dan integritas sehingga mereka tidak mengalami krisis karakter dan kepemimpinan. Untuk itulah pendidikan menjadi modal bagi mereka untuk tidak tergerus meskipun Bali tetap terbuka dengan para pendatang yang membawa budaya baru. Melalui pendidikan, kawula muda mampu menjaga prinsip dan integritas yang sudah ada sejak dulunya.
Pendidikan dan kebuadayaan adalah bagian komplit yang tidak bisa dipisahkan. Dengan adanya kebudayaan bangsa ini memiliki ciri khas dan kekayaannya tersendiri. Begitupun pendidikan. Pendidikan menjadi tiang penyokong dan pengokoh terhadap kebudayaan yang sudah dilestarikan sejak dahulu. Indonesia kaya dan luhur, begitupun Bali. Segala yang terbentang di seluruh pelosok kota Bali, dari sekarang sampai kelak nanti akan dijaga oleh penerus bangsa yang berpendidikan dan berakhlak luhur. Siapkah kamu anak muda menanggung tanggung jawab itu? Kalau begitu persiapkanlah dirimu dan belajarlah dengan benar. Berbanggalah dengan budayamu, dan berbanggalah dengan pendidikanmu, karena kita satu.
*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1
Komentar