Siswa Resman Ciptakan Jaket Serbaguna
Sejak di-launching awal tahun 2019, jaket serbaguna yang dijual via online sudah laku 89 buah.
Resman Wakili Bali ke Kompetisi Nasional
DENPASAR, NusaBali
Luar biasa Emi Student Company. Kumpulan siswa-siswi SMAN 2 Denpasar ini berhasil menciptakan sebuah jaket serbaguna yang disebut versatile jacket sekaligus mengelola dalam konsep kewirausahaan. Hasilnya, 18 siswa kelas X ini berhak mewakili Bali di ajang Indonesia Student Company Competition pada Agustus 2019.
Kesuksesan ini ditahbiskan pada Minggu (12/5). Bersaing bersama empat sekolah lain sejak Oktober 2018, akhirnya Resman berhasil mengungguli SMAN 4 Denpasar, SMKN 3 Denpasar, SMK Bintang Persada, dan SMK Pariwisata Harapan.
Dalam ajang Regional Student Company Competition (RSCC) yang digelar Citi Foundation dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) tersebut, siswa SMAN 2 Denpasar berhasil memukau tiga juri, Windu Segara Senet (owner Mangsi Kopi), Ni Kadek Winie Kaori (owner Kaori Group) dan Robert Gardiner (Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia).
“Kami buat produk inovasi versatile jacket. Awalnya hanya bisa difungsikan sebagai tas saja, namun kemudian kami tambahkan fitur seperti kantong yang easy reach pocket, dilengkapi restliting, penyangga earphone/headset, bantalan tiup pada kepala, dan bisa diubah menjadi tas selempang,” ungkap Adelia Putri Adnyana, Presiden Emi Student Company.
Siswa kelas X IPA-9 ini pun mengakui bahwa proses pembuatan awalnya kesulitan menentukan desain. Namun akhirnya kelompok dengan 18 siswa ini mengeluarkan modal awal Rp 540.000 untuk memulai karyanya. Kini, setiap produk jaket serbaguna-nya dibandrol Rp 260.000 dan melayani pemesanan di pasar komersial. “Tapi sistemnya masih harus pre order (PO),” kata Adelia.
Diakui bahwa hal ini terkait permodalan, jadi produk baru disiapkan setelah lebih dulu pesan. Bagusnya sejak di-launching awal tahun 2019, jaket serbaguna ini sudah laku 89 buah! “Kami promo di Instagram, tapi ada juga di Facebook, Lazada, Shoppe dan Tokopedia,” urainya. Pembelinya disebutnya cukup beragam, mulai dari Bali, Jawa Timur, DKI Jakarta hingga Jepang.
Ke depannya, jaket ini diakui akan terus ditingkatkan fitur-fiturnya termasuk untuk pengembangan fitur keselamatan bagi pemakainya dengan mengaplikasi pendeteksi jantung pada bagian denyut nadi tangan. “Orang ngantuk kan denyut nadi melemah, maka nanti ada alat buzzer yang akan bergetar memberi peringatan. Ini tentu berguna bagi pengendara,” ujarnya.
Atas pencapaian siswanya, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Denpasar, Ida Bagus Sweta Manuaba menyambut gembira. “Kami senang dengan kreativitas yang ditunjukkan siswa dalam hal karya dan kewirausahaan ini,” kata Sweta yang antusias mendampingi siswa-siswanya dalam penjurian di Canangsari Sanur tersebut.
Sementara itu, Robert Gardiner dari PJI mengungkapkan bahwa SMAN 2 Denpasar pada Agustus mendatang akan berkompetisi di Jakarta menghadapi wakil sekolah lain dari seluruh Indonesia. Ia mengungkapkan selama lima tahun kemitraan, PJI dengan Citibank telah sukses memberikan manfaat melalui edukasi kewirausahaan kepada lebih dari 46.000 siswa-siswi dari 137 SMA dan SMK di Indonesia.
Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar memaparkan konsep bisnis yang dikembangkan serta memamerkan produk yang dihasilkan sebagai solusi atas sebuah permasalahan sosial. “Gagasan inovatif yang mendasari bisnis mereka menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia,” puji Robert Gardiner.
Pada kompetisi tingkat regional, kontestan lain pun tak kalah kreatif. SMK Pariwisata Harapan mendirikan Thinker Student Company, memamerkan produk inovasi mereka, Slim Chair. Kursi mudah dilipat dan dapat berfungsi menjadi kotak penyimpanan. Selanjutnya pelajar SMKN 3 Denpasar, mendirikan T(h)ree Student Company, memamerkan Cosa, yakni, sandal yang memanfaatkan limbah ban bekas sebagai alasnya.
Sedangkan SMAN 4 Denpasar mendirikan Devara Student Company, memamerkan produk inovasi mereka, Helios Jacket. Jaket dengan panel surya yang dapat digunakan untuk pengisian daya handphone. Dan terakhir, SMK Bintang Persada mendirikan We Star Student Company, memamerkan Florgemik. Inovasinya berupa souvenir yang terbuat dari tepung dan lem. *mao
Komentar