Kendalikan Inflasi, TPID Gelar Pasar Murah
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Buleleng menggandeng Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng, menggelar pasar murah jelang hari raya Idul Fitri dan Pagerwesi, di Pasar Banyuasri, Minggu (12/5) pagi.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah kebutuhan pokok disediakan untuk masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah dari harga di pasaran. Operasi pasar murah itu disebut untuk mengendalikan inflasi yang biasanya terjadi saat hari besar keagamaan.
Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng, Desak Putu Rupadi, menjelaskan pasar murah yang digelar rutin oleh tim TPID setiap hari besar keagamaan. “Tujuannya untuk pengendalian harga kebutuhan pokok, sehingga dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Rupadi.
Sejauh ini pihaknya pun mengklaim seluruh kebutuhan pokok stoknya masih aman. Harga sejumlah komuditas seperti bawang merah dan bawang putih yang sempat melonjak sudha mulai merangkak turun. Sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, tepung teruigu, minyak goreng dan telur yang disediakan tim TPID, dijual dengan harga yang lebih murah kisaran seribu hingga dua ribu rupiah.
Seperti beras premium kemasan lima kilogram jika di pasaran dijual dengan kisaran Rp 52-53 ribu, TPID hanya menjual Rp 50 ribu. Begitu juga dengan gula pasir dengan harga Rp 12 ribu per kilogram, lebih murah seribu rupiah daripada harga di pasaran yang kini rata-rata dijual dengan harga Rp 13 ribu. “Kami memang berpatokan pada Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga diupayakan lebih murah atau paling tidak menyamai HET,” imbuh dia.
Operasi pasar murah yang dilakukan oleh TPID itu akan berlangsung hingga Sabtu (1/6) mendatang. Selain menyasar Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar Buleleng yang menjadi tolak ukur inflasi di Buleleng, pasar murah juga akan menyasar sejumlah pasar tradisional yang ada di desa-desa. Hingga kini sudah ada sembilan pasar tradisional di luar kota yang sudah dijadwal akan dikunjungi untuk melaksanaan operasi pasar murah.
“Besok kami ada di Pasar Anyar. Pasar murah ini juga akan diadakan di pasar-pasar desa, harapannya masyarakat pedasaan ikut merasakan juga. Ini salah satu inovasi TPID juga yang tak hanya menyasar pasar besar pengedali inflasi,” tegas dia.
Sementara itu pelaksanaan pasar murah di hari pertama disambut antusias oleh masyarakat yang kebetulan berkunjung ke Pasar Banyuasri. TPID yang sudah buka dari pukul 06.00 WITA sudah menutup lapaknya pada pukul 09.00 WITA. Sejumlah kebutuhan pokok habis dalam sekejap, seperti telur dan juga gula pasir. *k23
Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng, Desak Putu Rupadi, menjelaskan pasar murah yang digelar rutin oleh tim TPID setiap hari besar keagamaan. “Tujuannya untuk pengendalian harga kebutuhan pokok, sehingga dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Rupadi.
Sejauh ini pihaknya pun mengklaim seluruh kebutuhan pokok stoknya masih aman. Harga sejumlah komuditas seperti bawang merah dan bawang putih yang sempat melonjak sudha mulai merangkak turun. Sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, tepung teruigu, minyak goreng dan telur yang disediakan tim TPID, dijual dengan harga yang lebih murah kisaran seribu hingga dua ribu rupiah.
Seperti beras premium kemasan lima kilogram jika di pasaran dijual dengan kisaran Rp 52-53 ribu, TPID hanya menjual Rp 50 ribu. Begitu juga dengan gula pasir dengan harga Rp 12 ribu per kilogram, lebih murah seribu rupiah daripada harga di pasaran yang kini rata-rata dijual dengan harga Rp 13 ribu. “Kami memang berpatokan pada Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga diupayakan lebih murah atau paling tidak menyamai HET,” imbuh dia.
Operasi pasar murah yang dilakukan oleh TPID itu akan berlangsung hingga Sabtu (1/6) mendatang. Selain menyasar Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar Buleleng yang menjadi tolak ukur inflasi di Buleleng, pasar murah juga akan menyasar sejumlah pasar tradisional yang ada di desa-desa. Hingga kini sudah ada sembilan pasar tradisional di luar kota yang sudah dijadwal akan dikunjungi untuk melaksanaan operasi pasar murah.
“Besok kami ada di Pasar Anyar. Pasar murah ini juga akan diadakan di pasar-pasar desa, harapannya masyarakat pedasaan ikut merasakan juga. Ini salah satu inovasi TPID juga yang tak hanya menyasar pasar besar pengedali inflasi,” tegas dia.
Sementara itu pelaksanaan pasar murah di hari pertama disambut antusias oleh masyarakat yang kebetulan berkunjung ke Pasar Banyuasri. TPID yang sudah buka dari pukul 06.00 WITA sudah menutup lapaknya pada pukul 09.00 WITA. Sejumlah kebutuhan pokok habis dalam sekejap, seperti telur dan juga gula pasir. *k23
Komentar