4 Bulan, 14 Truk Mogok di Wilayah Tabanan
Selama empat bulan, Januari – April 2019, tercatat sebanyak 14 kendaraan truk mogok di jalur Denpasar – Gilimanuk masuk wilayah Kabupaten Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Bahkan belum lama ini satu unit truk yang tak kuat menanjak mengakibatkan pemotor tewas. Kasatlantas Polres Tabanan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, mengatakan ada tiga rencana yang dibahas untuk mencarikan solusi terkait peristiwa yang kerap terjadi di dua tanjakan yang ada di Tabanan yakni Tanjakan Bajera, Selamadeg dan Tanjakan Samsam, Kerambitan. “Ada tiga solusi yang kami bahas,” ungkapnya, Minggu (12/5).
Kata dia solusi pertama, menempatan personel 24 jam di dua tanjakan tersebut serangkaian dengan Operasi Keselamatan Agung 2019. Kedua, berkoordinasi dengan Polres Jembrana terkait banyaknya kendaraan truk yang membawa barang melebihi muatan. Dan terakhir berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional serta Dishub terkait akan rencana solusinya agar peristiwa truk mogok atau truk out of control.
“Itu sudah ada rencana, kami sudah koordinasi dengan Balai Jalan Nasional dan Dishub apakah di sana nanti dibuat shortcut atau jalan kembar (dua arah). Tapi itu nanti akan kami kawal terus, kapan mulainya juga belum tahu,” beber AKP Kalpika Sari.
Penyebab truk yang kerap kali mogok di jalur utama itu karena beberapa faktor. Seperti rem kendaraan blong, sopir mengantuk, ban belakang pecah, tidak kuat menanjak, bahkan kendaraan oleng di jalan menurun. “Yang jelas terkait beberapa faktor itu kami sudah berusaha meminimalisir agar tidak adanya out of control,” tegasnya.
Dengan banyaknya kejadian tersebut, AKP Kalpika Sari berharap sopir agar selalu memperhatikan keselamatan. Mulai dari mengecek kesehatan badan, cek kendaraan secara berkala. “Yang terpenting jangan sampai membawa muatan melebihi kapasitas,” tandasnya. *des
Kata dia solusi pertama, menempatan personel 24 jam di dua tanjakan tersebut serangkaian dengan Operasi Keselamatan Agung 2019. Kedua, berkoordinasi dengan Polres Jembrana terkait banyaknya kendaraan truk yang membawa barang melebihi muatan. Dan terakhir berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional serta Dishub terkait akan rencana solusinya agar peristiwa truk mogok atau truk out of control.
“Itu sudah ada rencana, kami sudah koordinasi dengan Balai Jalan Nasional dan Dishub apakah di sana nanti dibuat shortcut atau jalan kembar (dua arah). Tapi itu nanti akan kami kawal terus, kapan mulainya juga belum tahu,” beber AKP Kalpika Sari.
Penyebab truk yang kerap kali mogok di jalur utama itu karena beberapa faktor. Seperti rem kendaraan blong, sopir mengantuk, ban belakang pecah, tidak kuat menanjak, bahkan kendaraan oleng di jalan menurun. “Yang jelas terkait beberapa faktor itu kami sudah berusaha meminimalisir agar tidak adanya out of control,” tegasnya.
Dengan banyaknya kejadian tersebut, AKP Kalpika Sari berharap sopir agar selalu memperhatikan keselamatan. Mulai dari mengecek kesehatan badan, cek kendaraan secara berkala. “Yang terpenting jangan sampai membawa muatan melebihi kapasitas,” tandasnya. *des
1
Komentar