PHDI Gelar Penglukatan Agung Banyu Pinaruh di Pura Taman Sari
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bangli bekerjasama dengan Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) menggelar upacara Penglukatan Agung Banyu Pinaruh di Pura Taman Sari, Desa Pakraman Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli, Redite Paing Sinta, Minggu (12/5).
BANGLI, NusaBali
Penglukatan Agung Banyu Pinaruh dipuput Ida Pedanda Gede Putra Temuku dari Geria Jaksa Manuaba, Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli.
Upacara ini dihadiri Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Ny Sariasih Sedana Arta, serta puluhan siswa SMA/SMK di lingkungan kota Bangli dan masyarakat umum. Ketua PHDI Bangli, Nyoman Sukra menyampaikan berdasarkan keyakinan Hindu, Banyu Pinaruh berasal dari kata Banyu berarti air dan Pinaruh artinya pangeweruh atau pengetahuan. Secara filosofi Banyu Pinaruh bermakna membersihkan atau menyucikan diri dengan air ilmu pengetahuan karena pikiran yang kotor atau kegelapan hanya bisa dibersihkan dengan pengetahuan suci.
Dahulu sebelum adanya kegiatan Penglukatan Agung Banyu Pinaruh, umumnya masyarakat melakukan kegiatan penglukatan sendiri-sendiri. Baik itu ke pesucian, danau, ke sumber mata air, dan ke laut. Mereka sekadar bawa canang, setelah dihaturkan langsung mandi. Menurut Sukra, hal itu tidak salah, tetapi akan lebih bermakna kalau air yang akan dimohonkan sudah dipuja oleh sulinggih. Sehingga penglukatan bisa memberikan nilai lebih, baik untuk penyucian lahir maupun bhatin.
Penglukatan Agung Banyu Pinaruh menggunakan lima sumber mata air yakni Tirta Sudamala, Tirta Pecampuhan, Tirta Segara Klotok, Tirta Bulakan, dan Tirta Taman Sari. Sedangkan prosesi diawali dengan mandi atau pembersihan diri pada sumber mata air, setelahnya dilakukan upacara pabiakalaan, pembersihan perascita, durmengala, dijaya-jaya termasuk tirta yang akan digunakan penglukatan agung dan ditutup dengan persembahyangan bersama.
Wabup Sedana Arta mengatakan, penglukatan agung merupakan implementasi dari dukungan terhadap visi misi Gubernur Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang dalam hal ini Jana Kertih dan Atma Kertih. “Atas nama Pemkab Bangli, saya sampaikan apresiasi kepada PHDI atas terlaksananya penglukatan agung hari ini. Ke depan Pemkab Bangli siap memberikan dukungan sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” sebutnya. *esa
Upacara ini dihadiri Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta bersama Ny Sariasih Sedana Arta, serta puluhan siswa SMA/SMK di lingkungan kota Bangli dan masyarakat umum. Ketua PHDI Bangli, Nyoman Sukra menyampaikan berdasarkan keyakinan Hindu, Banyu Pinaruh berasal dari kata Banyu berarti air dan Pinaruh artinya pangeweruh atau pengetahuan. Secara filosofi Banyu Pinaruh bermakna membersihkan atau menyucikan diri dengan air ilmu pengetahuan karena pikiran yang kotor atau kegelapan hanya bisa dibersihkan dengan pengetahuan suci.
Dahulu sebelum adanya kegiatan Penglukatan Agung Banyu Pinaruh, umumnya masyarakat melakukan kegiatan penglukatan sendiri-sendiri. Baik itu ke pesucian, danau, ke sumber mata air, dan ke laut. Mereka sekadar bawa canang, setelah dihaturkan langsung mandi. Menurut Sukra, hal itu tidak salah, tetapi akan lebih bermakna kalau air yang akan dimohonkan sudah dipuja oleh sulinggih. Sehingga penglukatan bisa memberikan nilai lebih, baik untuk penyucian lahir maupun bhatin.
Penglukatan Agung Banyu Pinaruh menggunakan lima sumber mata air yakni Tirta Sudamala, Tirta Pecampuhan, Tirta Segara Klotok, Tirta Bulakan, dan Tirta Taman Sari. Sedangkan prosesi diawali dengan mandi atau pembersihan diri pada sumber mata air, setelahnya dilakukan upacara pabiakalaan, pembersihan perascita, durmengala, dijaya-jaya termasuk tirta yang akan digunakan penglukatan agung dan ditutup dengan persembahyangan bersama.
Wabup Sedana Arta mengatakan, penglukatan agung merupakan implementasi dari dukungan terhadap visi misi Gubernur Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang dalam hal ini Jana Kertih dan Atma Kertih. “Atas nama Pemkab Bangli, saya sampaikan apresiasi kepada PHDI atas terlaksananya penglukatan agung hari ini. Ke depan Pemkab Bangli siap memberikan dukungan sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” sebutnya. *esa
Komentar