Gubernur Warning PNS Lelet
Isyaratkan Akan Ada Mutasi Besar-besaran
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster isyaratkan bakal kembali melakukan mutasi besar-besaran. Gubernur Koster ingatkan PNS Pemprov Bali tidak ada yang kasak-kusuk dan main lobi-lobi. Selain itu, Gubernur juga mewarning PNS yang kerjanya lelet supaya berbenah.
Hal ini ditegaskan Gubernur Koster dalam arahannya saat apel PNS Pemprov Bali di Lapangan Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (13/5) pagi, yang dihadiri pejabat Eselon II, Eselin III, Eselon IV dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). “Dalam waktu dekat, saya akan melakukan pengisian jabatan eselon yang masih kosong. Jangan ada yang kasak-kusuk, lobi sana lobi sini, wara-wiri,” tandas Koster.
Koster ingatkan ASN Pemprov Bali cukup tunjukkan kinerja saja, tanpa embel- embel suka melobi dan catut nama Gubernur. “Cukup tunjukkan kinerja, bekerja dengan tulus, lurus, tanggung jawab. Tidak ada sogok-sogokan, jangan ada praktek macam-macam, apalagi sampai membawa-bawa nama Gubernur,” warning Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020 ini.
Koster menyatakan telah menugaskan Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, untuk melakukan pembenahan birokrasi. Sedangkan dirinya selaku Gubernur Bali akan fokus urusan kebijakan strategi melaksanakan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Menurut Koster, pihaknya berkepentingan adanya peningkatan kinerja birokrasi, sejalan dengan masalah dan tantangan yang dihadapi Bali ke depan.
”Saya mau ASN kita menjadi ASN yang disiplin, berdedikasi, kerja keras, jangan lelet. Tantangan itu harus direspons dengan semangat dan kerja keras. Kita harus satu bodi, satu spirit, dan satu langkah melaksanakan agenda yang dicanangkan,” tegas mantan anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.
Koster menyebutkan, selama 8 bulan kepemimpinannya selaku Gubernur, ASN di Pemprov Bali belum menunjukan kinerja yang optimal dalam mengawal implementasi visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, dengan berbagai bidang program yang tertuang dalam APBD 2019. Koster mencontohkan kinerja ASN Pemprov Bali dalam pelayanan publik yang belum penuhi kualitas. “Contohnya, ada guru honor yang telat menerima gaji hingga dua bulan,” sentil Koster seraya mengingatkan persoalan seperti itu jangan sampai terulang.
Sementara, di bidang kehumasan dan publikasi, Koster sentil kinerja Biro Hu-mas dan Protokol Setda Provinsi Bali di bawah pimpinan AA Ngurah Sutha Diana supaya lebih meningkatkan publikasi, bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi. “Kalau masyarakat di perkotaan mungkin banyak yang tahu program dan kinerja pemerintah. Tetapi untuk masyarakat pedesaan, pelosok-pelosok, belum tentu. Saya minta sosialisasi lebih digencarkan ke pelosok,” kata Koster yang membuat suasana sedikit tegang.
Namun, ketegangan itu kontan mencair karena Koster juga ungkap kabar gembira terkait dengan hasil survei tentang kinerja Gubernur Bali. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga independen, kata Koster, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) telah mencapai 84 persen.
Meski tingkat kepuasan sudah mencapai 84 persne, namun Koster mengatakan itu belum maksimal. “Itu belum maksimal, karena dengan dukungan ASN yang nanti kerja sungguh-sungguh, maka tingkat kepuasan masyarakat akan semakin baik,” katanya. *nat
Hal ini ditegaskan Gubernur Koster dalam arahannya saat apel PNS Pemprov Bali di Lapangan Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (13/5) pagi, yang dihadiri pejabat Eselon II, Eselin III, Eselon IV dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). “Dalam waktu dekat, saya akan melakukan pengisian jabatan eselon yang masih kosong. Jangan ada yang kasak-kusuk, lobi sana lobi sini, wara-wiri,” tandas Koster.
Koster ingatkan ASN Pemprov Bali cukup tunjukkan kinerja saja, tanpa embel- embel suka melobi dan catut nama Gubernur. “Cukup tunjukkan kinerja, bekerja dengan tulus, lurus, tanggung jawab. Tidak ada sogok-sogokan, jangan ada praktek macam-macam, apalagi sampai membawa-bawa nama Gubernur,” warning Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020 ini.
Koster menyatakan telah menugaskan Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, untuk melakukan pembenahan birokrasi. Sedangkan dirinya selaku Gubernur Bali akan fokus urusan kebijakan strategi melaksanakan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Menurut Koster, pihaknya berkepentingan adanya peningkatan kinerja birokrasi, sejalan dengan masalah dan tantangan yang dihadapi Bali ke depan.
”Saya mau ASN kita menjadi ASN yang disiplin, berdedikasi, kerja keras, jangan lelet. Tantangan itu harus direspons dengan semangat dan kerja keras. Kita harus satu bodi, satu spirit, dan satu langkah melaksanakan agenda yang dicanangkan,” tegas mantan anggota Komisi X DPR RI tiga kali periode ini.
Koster menyebutkan, selama 8 bulan kepemimpinannya selaku Gubernur, ASN di Pemprov Bali belum menunjukan kinerja yang optimal dalam mengawal implementasi visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, dengan berbagai bidang program yang tertuang dalam APBD 2019. Koster mencontohkan kinerja ASN Pemprov Bali dalam pelayanan publik yang belum penuhi kualitas. “Contohnya, ada guru honor yang telat menerima gaji hingga dua bulan,” sentil Koster seraya mengingatkan persoalan seperti itu jangan sampai terulang.
Sementara, di bidang kehumasan dan publikasi, Koster sentil kinerja Biro Hu-mas dan Protokol Setda Provinsi Bali di bawah pimpinan AA Ngurah Sutha Diana supaya lebih meningkatkan publikasi, bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi. “Kalau masyarakat di perkotaan mungkin banyak yang tahu program dan kinerja pemerintah. Tetapi untuk masyarakat pedesaan, pelosok-pelosok, belum tentu. Saya minta sosialisasi lebih digencarkan ke pelosok,” kata Koster yang membuat suasana sedikit tegang.
Namun, ketegangan itu kontan mencair karena Koster juga ungkap kabar gembira terkait dengan hasil survei tentang kinerja Gubernur Bali. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga independen, kata Koster, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) telah mencapai 84 persen.
Meski tingkat kepuasan sudah mencapai 84 persne, namun Koster mengatakan itu belum maksimal. “Itu belum maksimal, karena dengan dukungan ASN yang nanti kerja sungguh-sungguh, maka tingkat kepuasan masyarakat akan semakin baik,” katanya. *nat
Komentar