Gratiskan Pameran PKB, Koster Berharap Harga Jualan Tak Lagi Mahal
Pada pelaksanaan PKB tahun ini, kebijakan Gubernur Bali, I Wayan Koster akan menggratiskan biaya sewa pameran.
DENPASAR, NusaBali
Ia berharap, seiring digratiskannya pameran, harga yang dijual jadi tidak terlalu mahal. “Harus berkualitas, lebih tertib, sehat, hegienis, dan jangan mahal-mahal. Karena sudah digratiskan, jadi turun ongkos. Supaya bisa pesta semua. Pesertanya pesta, penontonnya pesta juga. Makan murah,” ujar Gubernur Koster usai rapat pleno persiapan PKB di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Senin (13/5) petang.
Pemilihan peserta yang akan mengikuti pameran ini melalui proses yang ketat. Ada kurator yang menyeleksi hal tersebut. Masing-masing kabupaten/kota akan memilih para perajin serta mengusulkan nama-nama IKM yang akan mengisi stand ke provinsi, dan selanjutnya akan diseleksi di tingkat provinsi. Seleksi tersebut, kata dia, berlangsung di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali.
“Kita ingin meringankan para perajin. Namanya juga industri kecil dan menengah. Modalnya kecil, untungnya juga kecil. Kalau modalnya kecil, bagaimana bisa untung besar. Kalau untungnya kecil, disuruh bayar, kan gak ada untungnya dia. Belum lagi ongkos makan,” kata Koster.
Ia menambahkan, peserta pameran akan benar-benar diseleksi agar yang terpilih bukan peserta yang itu-itu saja. Ia menegaskan, tidak punya ‘titipan’ dalam hal ini. “Namanya juga seleksi. Tahu saya, dulu kan (yang terpilih) bawaannya ini, bawaannya itu, kalau saya nggak bawa siapa-siapa,” imbuhnya.
Selain menggratiskan pameran, ada beberapa kebijakan baru dalam PKB kali ini. Satu di antaranya adalah PKB yang bebas dari timbulan sampah plastik dan styrofoam sesuai dengan peraturan gubernur tentang pembatasan timbulan sampah plastik. Dekorasi di Taman Budaya (Art Center) Denpasar tidak diperkenankan lagi memakai plastik dan styrofoam. Justru yang dibangun nanti dekorasi yang ramah lingkungan berbahan bambu, dan jenis daun-daun yang bisa didekorasi.
PKB ke-41 tahun 2019 mengangkat tema tema ‘Bayu Pramana-Memuliakan Sumberdaya Angin’. Sebanyak 220 agenda kesenian yang akan ditampilkan dari masing-masing kabupaten/kota selama 15 Juni-13 Juli 2019. Terdapat tujuh materi pokok yang akan ditampilkan yakni pawai, parade, lomba, pagelaran, workshop, pameran dan sarasehan.
Disinggung mengenai kehadiran Presiden RI Joko Widodo, Koster mengatakan sejauh ini mengatakan hadir. Namun untuk agenda kegiatan, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri pembukaan PKB bukan pawai. Hanya saja, saat Gubernur Koster sedang mengusahakan agar Presiden bisa menghadiri dua-duanya.
“Waktu saya menghadap beliau tanggal 22 April, beliau mengatakan akan hadir. Kita akan tawarkan ke beliau, apa berkenan dua-duanya. Kalau cuma satu, kita mohon hadirnya di Ardha Candra (Pembukaan, red). Supaya enak beliau menyampaikan pesan kepada masyarakat Bali,” katanya.
Koster pun nyeletuk bahwa Presiden Jokowi pasti akan ke Bali, mengingat pertarungan pilpres kemarin, Jokowi unggul telak di Pulau Dewata dengan perolehan suara 92 persen. “Beliau menyatakan akan hadir. Iya dong, (apalagi) 92 persen,” tandasnya. *ind
Pemilihan peserta yang akan mengikuti pameran ini melalui proses yang ketat. Ada kurator yang menyeleksi hal tersebut. Masing-masing kabupaten/kota akan memilih para perajin serta mengusulkan nama-nama IKM yang akan mengisi stand ke provinsi, dan selanjutnya akan diseleksi di tingkat provinsi. Seleksi tersebut, kata dia, berlangsung di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali.
“Kita ingin meringankan para perajin. Namanya juga industri kecil dan menengah. Modalnya kecil, untungnya juga kecil. Kalau modalnya kecil, bagaimana bisa untung besar. Kalau untungnya kecil, disuruh bayar, kan gak ada untungnya dia. Belum lagi ongkos makan,” kata Koster.
Ia menambahkan, peserta pameran akan benar-benar diseleksi agar yang terpilih bukan peserta yang itu-itu saja. Ia menegaskan, tidak punya ‘titipan’ dalam hal ini. “Namanya juga seleksi. Tahu saya, dulu kan (yang terpilih) bawaannya ini, bawaannya itu, kalau saya nggak bawa siapa-siapa,” imbuhnya.
Selain menggratiskan pameran, ada beberapa kebijakan baru dalam PKB kali ini. Satu di antaranya adalah PKB yang bebas dari timbulan sampah plastik dan styrofoam sesuai dengan peraturan gubernur tentang pembatasan timbulan sampah plastik. Dekorasi di Taman Budaya (Art Center) Denpasar tidak diperkenankan lagi memakai plastik dan styrofoam. Justru yang dibangun nanti dekorasi yang ramah lingkungan berbahan bambu, dan jenis daun-daun yang bisa didekorasi.
PKB ke-41 tahun 2019 mengangkat tema tema ‘Bayu Pramana-Memuliakan Sumberdaya Angin’. Sebanyak 220 agenda kesenian yang akan ditampilkan dari masing-masing kabupaten/kota selama 15 Juni-13 Juli 2019. Terdapat tujuh materi pokok yang akan ditampilkan yakni pawai, parade, lomba, pagelaran, workshop, pameran dan sarasehan.
Disinggung mengenai kehadiran Presiden RI Joko Widodo, Koster mengatakan sejauh ini mengatakan hadir. Namun untuk agenda kegiatan, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri pembukaan PKB bukan pawai. Hanya saja, saat Gubernur Koster sedang mengusahakan agar Presiden bisa menghadiri dua-duanya.
“Waktu saya menghadap beliau tanggal 22 April, beliau mengatakan akan hadir. Kita akan tawarkan ke beliau, apa berkenan dua-duanya. Kalau cuma satu, kita mohon hadirnya di Ardha Candra (Pembukaan, red). Supaya enak beliau menyampaikan pesan kepada masyarakat Bali,” katanya.
Koster pun nyeletuk bahwa Presiden Jokowi pasti akan ke Bali, mengingat pertarungan pilpres kemarin, Jokowi unggul telak di Pulau Dewata dengan perolehan suara 92 persen. “Beliau menyatakan akan hadir. Iya dong, (apalagi) 92 persen,” tandasnya. *ind
1
Komentar