Persiapan Angkutan Lebaran, ASDP Tambah 8 Loket Kendaraan
Loket Pejalan Kaki dan Roda Dua Terapkan Pembayaran Nontunai
NEGARA, NusaBali
ASDP Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk akan menambah sebanyak 11 loket di Pelabuhan Gilimanuk, KecamatanMelaya, Jembrana, dalam rangka angkutan Lebaran 2019. Ke–11 loket tambahan itu, tiga di antaranya merupakan loket pejalan kaki, empat loket kendaraan roda dua, dan empat loket kendaraan roda empat. Khusus untuk tambahan delapan loket kendaraan roda dua dan roda empat, akan dibangun di dalam pelabuhan.
Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk Agus Supriyatno, mengatakan untuk pembangunan loket tambahan jelang arus mudik saat angkutan Lebaran nanti, sudah mulai dipersiapkan Senin kemarin. Targetnya, 11 loket tambahan untuk memperlancar layanan penumpang itu rampung memasuki H-15 Lebaran atau Selasa (21/5) nanti. “Kami akan tambah loket. Baik itu untuk pejalan kaki, roda dua, serta roda empat. Nanti loket tambahan yang roda dua dan roda empat dibangun di tengah pelabuhan, dan khusus kami operasikan untuk angkutan Lebaran,” ujarnya, Senin (13/5).
Menurutnya, dengan loket tambahan itu, akan tersedia sebanyak lima loket pejalan kaki, 10 loket kendaraan roda dua, dan delapan loket kendaraan roda empat. Khusus untuk pembelian tiket di loket pejalan kaki dan kendaraan roda dua, tetap menggunakan sistem nontunai seperti yang sudah diterapkan mulai Agustus 2018 lalu. “Untuk angkutan Lebaran tahun ini, yang pejalan kaki dan roda dua tetap akan diberlakukan cashless (nontunai). Loket-loket pejalan kaki dan roda dua yang ada sekarang ini, juga sudah semua cashless. Sedangkan roda empat masih hybrid, bisa tunai atau nontunai,” ucapnya.
Selama diterapkan pembelian tiket secara nontunai di loket pejalan kaki dan kendaraan roda dua, kata Agus Supriyanto, hampir 98 persen pejalan kaki maupun pengguna roda dua sudah menggunakan pembelian tiket secara nontunai atau menggunakan uang elektronik. Sedangkan ada beberapa penumpang, seperti penumpang warga negara asing (WNA) yang enggan menggunakan uang elektronik, dan lebih memilih untuk menyerahkan pembayaran dengan bantuan petugas di pelabuhan.
“Memang belum dapat 100 persen, karena biasa ada penumpang bule yang tidak mau pakai uang elektronik. Mungkin mereka berpikir tidak perlu untuk jangka waktu lama,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi penumpang yang belum memiliki uang elektronik saat musim mudik Lebaran nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni BRI, BNI, Mandiri, dan BTN, yang telah bekerjasama dengan layanan sistem pembayaran nontunai di Ketapang–Gilimanuk. Pihak Himbara diharap bisa menyiapkan stand layanan pembelian kartu elektronik ataupun pengisian saldo di sekitar areal pelabuhan.
“Rencana Kamis (16/5) nanti, kami akan koordinasi dengan pihak Himbara. Ya kita akan bahas, agar bisa disediakan stand layanan pembelian uang elektronik di pelabuhan. Walaupun tetap diantisipasi, nanti kami harapkan pengguna jasa sudah lebih awal mempersiapkan uang elektronik, agar nanti tidak numpuk di pelabuhan. Kalau pakai uang elektronik, juga akan memperlancar pembelian tiket,” kata Agus.
Setelah angkutan Lebaran nanti, sambung Agus, juga ada rencana secara penuh memberlakukan pembelian tiket secara nontunai di loket roda empat. Kendati masih diberikan kelonggaran pembelian tiket secara hybrid, pihaknya mengharapkan pengguna jasa dengan kendaraan roda empat menggunakan uang elektronik saat angkutan Lebaran nanti. *ode
Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk Agus Supriyatno, mengatakan untuk pembangunan loket tambahan jelang arus mudik saat angkutan Lebaran nanti, sudah mulai dipersiapkan Senin kemarin. Targetnya, 11 loket tambahan untuk memperlancar layanan penumpang itu rampung memasuki H-15 Lebaran atau Selasa (21/5) nanti. “Kami akan tambah loket. Baik itu untuk pejalan kaki, roda dua, serta roda empat. Nanti loket tambahan yang roda dua dan roda empat dibangun di tengah pelabuhan, dan khusus kami operasikan untuk angkutan Lebaran,” ujarnya, Senin (13/5).
Menurutnya, dengan loket tambahan itu, akan tersedia sebanyak lima loket pejalan kaki, 10 loket kendaraan roda dua, dan delapan loket kendaraan roda empat. Khusus untuk pembelian tiket di loket pejalan kaki dan kendaraan roda dua, tetap menggunakan sistem nontunai seperti yang sudah diterapkan mulai Agustus 2018 lalu. “Untuk angkutan Lebaran tahun ini, yang pejalan kaki dan roda dua tetap akan diberlakukan cashless (nontunai). Loket-loket pejalan kaki dan roda dua yang ada sekarang ini, juga sudah semua cashless. Sedangkan roda empat masih hybrid, bisa tunai atau nontunai,” ucapnya.
Selama diterapkan pembelian tiket secara nontunai di loket pejalan kaki dan kendaraan roda dua, kata Agus Supriyanto, hampir 98 persen pejalan kaki maupun pengguna roda dua sudah menggunakan pembelian tiket secara nontunai atau menggunakan uang elektronik. Sedangkan ada beberapa penumpang, seperti penumpang warga negara asing (WNA) yang enggan menggunakan uang elektronik, dan lebih memilih untuk menyerahkan pembayaran dengan bantuan petugas di pelabuhan.
“Memang belum dapat 100 persen, karena biasa ada penumpang bule yang tidak mau pakai uang elektronik. Mungkin mereka berpikir tidak perlu untuk jangka waktu lama,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi penumpang yang belum memiliki uang elektronik saat musim mudik Lebaran nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni BRI, BNI, Mandiri, dan BTN, yang telah bekerjasama dengan layanan sistem pembayaran nontunai di Ketapang–Gilimanuk. Pihak Himbara diharap bisa menyiapkan stand layanan pembelian kartu elektronik ataupun pengisian saldo di sekitar areal pelabuhan.
“Rencana Kamis (16/5) nanti, kami akan koordinasi dengan pihak Himbara. Ya kita akan bahas, agar bisa disediakan stand layanan pembelian uang elektronik di pelabuhan. Walaupun tetap diantisipasi, nanti kami harapkan pengguna jasa sudah lebih awal mempersiapkan uang elektronik, agar nanti tidak numpuk di pelabuhan. Kalau pakai uang elektronik, juga akan memperlancar pembelian tiket,” kata Agus.
Setelah angkutan Lebaran nanti, sambung Agus, juga ada rencana secara penuh memberlakukan pembelian tiket secara nontunai di loket roda empat. Kendati masih diberikan kelonggaran pembelian tiket secara hybrid, pihaknya mengharapkan pengguna jasa dengan kendaraan roda empat menggunakan uang elektronik saat angkutan Lebaran nanti. *ode
Komentar