Pemindahan Pedagang ke Pasar Loka Crana Diharapkan Dipercepat
Pemindahan pedagang kain dari Pasar Kidul ke Pasar Loka Crana diharapkan segera terlaksana.
BANGLI, NusaBali
Sehingga pedagang yang berjualan di troatoar hingga di pinggir jalan bisa segera pindah. Sehingga akses jalan menuju Banjar Pule, Kelurahan Kawan, Bangli lebih leluasa.
Kelian Adat Banjar Pule, I Made Sukadana, mengatakan keberadaan pedagang di sebelah utara dan selatan pasar yang berjualan di atas trotoar dan bahu jalan mengganggu aktifitas warga. “Kalau jelang hari raya akses jalan menuju banjar kami sangat krodit. Selain dimanfaatkan untuk tempat jualan juga dimanfaatkan untuk lahan parkir," ungkap Sukadana, Senin (13/5).
Kelian Adat Banjar Pule mendesak Disperindag segera memindahkan pedagang kain ke Pasar Loka Crana sehingga nantinya pedagang yang masih berjulan di luar bisa pindahkan ke los dalam pasar. “Dulu alasan pedagang dibiarkan berjualan di luar karena belum tuntas pembanguan pasar Loka Crana, sekarang sudah rampung kenapa pedagang kain dan aksesoris belum juga dipindahkan,” keluhnya.
Sukadana juga menyinggung kesepakatan awal pembanguan los di timur pasar tepatnya di sebelah utara Pura Er Malet. Kesepakatannya, bangunan tersebut multi fungsi artinya bangunan los selain dimanfaatkan untuk pedagang juga sewaktu-waktu dimanfaatkan oleh krama adat Banjar Pule saat melangsungkan kegiatan upacara keagamaan. Karena multi fungsi maka pedagang yang berjulan di los tidak diperbolehkan menaruh barang atau lapak di los. “Usai berjualan pedagang harus mengangkat lapaknya, tapi kondisi sebenarnya pedagang dibiarkan menaruh barang dan lapak,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadisperindag Bangli, I Nengah Sudibia telah menyampaikan untuk pemindahan pedagang kain dan aksesoris dari pasar Kidul ke pasar Loka Crana sedang disosialisasikan. Setelah pemindahan pedagang kain dan aksesoris nantinya para pedagang yang berjualan di pinggir jalan maupun trotoar akan dimasukkan ke dalam. “Nanti setelah proses pemindahan rampung tidak ada lagi pedagang yang berjulan di atas trotoar atau bahu jalan, begitu pula parkirnya bisa lebih tertata," ungkapnya. *esa
Kelian Adat Banjar Pule, I Made Sukadana, mengatakan keberadaan pedagang di sebelah utara dan selatan pasar yang berjualan di atas trotoar dan bahu jalan mengganggu aktifitas warga. “Kalau jelang hari raya akses jalan menuju banjar kami sangat krodit. Selain dimanfaatkan untuk tempat jualan juga dimanfaatkan untuk lahan parkir," ungkap Sukadana, Senin (13/5).
Kelian Adat Banjar Pule mendesak Disperindag segera memindahkan pedagang kain ke Pasar Loka Crana sehingga nantinya pedagang yang masih berjulan di luar bisa pindahkan ke los dalam pasar. “Dulu alasan pedagang dibiarkan berjualan di luar karena belum tuntas pembanguan pasar Loka Crana, sekarang sudah rampung kenapa pedagang kain dan aksesoris belum juga dipindahkan,” keluhnya.
Sukadana juga menyinggung kesepakatan awal pembanguan los di timur pasar tepatnya di sebelah utara Pura Er Malet. Kesepakatannya, bangunan tersebut multi fungsi artinya bangunan los selain dimanfaatkan untuk pedagang juga sewaktu-waktu dimanfaatkan oleh krama adat Banjar Pule saat melangsungkan kegiatan upacara keagamaan. Karena multi fungsi maka pedagang yang berjulan di los tidak diperbolehkan menaruh barang atau lapak di los. “Usai berjualan pedagang harus mengangkat lapaknya, tapi kondisi sebenarnya pedagang dibiarkan menaruh barang dan lapak,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadisperindag Bangli, I Nengah Sudibia telah menyampaikan untuk pemindahan pedagang kain dan aksesoris dari pasar Kidul ke pasar Loka Crana sedang disosialisasikan. Setelah pemindahan pedagang kain dan aksesoris nantinya para pedagang yang berjualan di pinggir jalan maupun trotoar akan dimasukkan ke dalam. “Nanti setelah proses pemindahan rampung tidak ada lagi pedagang yang berjulan di atas trotoar atau bahu jalan, begitu pula parkirnya bisa lebih tertata," ungkapnya. *esa
Komentar