Harga Gabah Merosot, Petani Merugi
Panen raya di bulan April sampai pertengahan Mei tidak mengembirakan petani. Penyebabnya harga gabah yang terus merosot.
DENPASAR, NusaBali
Harga gabah di tingkat petani terusmenurun. Terakhir Senin (14/5), harga gabah di tingkat petani Rp 4.315 per kilogram. Sedangkan pada dua pekan lalu, harga gabah masih Rp 4.319. Malah pada awal Maret lalu harga gabah di tingkat petani sempat mencapai Rp 4.500 – Rp 4.600 per kilogram. Namun kini harga gabah terus merosot.
“Petani merugi,” ujar I Made Kontra, seorang petani di Gianyar. Kerugian tersebut lantaran selisih biaya produksi dengan hasil penjualan relatif tidak banyak. Untuk 0,25 hektare biaya produksi mulai dari bibit, pengolahan tanah, pupuk, obat serangga, hingga biaya panen tidak kurang Rp 1,8 juta habis. Sedang hasil penjualan sekitar Rp 6 juta, dengan asumsi panen sawah seluas 0,25 hektare rata- rata 1,4 ton. “Keuntungan maksimal Rp 4 juta,” ujarnya.
Atau rata-rata Rp 1 juta per bulan. Untuk diketahui dari proses mulai mengairi dan mengolah lahan, menanam dan pemeliharaan sampai panen selama empat bulan. “Karena harga gabah menurun, tentu petani kian merugi,” ucapnya.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, tidak menampik panen raya berpengaruh terhadap harga gabah. Untuk mengurangi kerugian, kata Sunarta, sebaiknya petani memanen sendiri dan mengolah padinya menjadi beras, baru kemudian dijual. Dikatakan itu lebih menguntungkan, ketimbang menjual gabah atau menjual kepada penebas. “Hanya memang tentu menambah pekerjaan,” ujarnya.
Tetapi itulah solusinya, agar kerugian bisa dikurangi atau lebih banyak untungnya. “Apalagi sekarang panen bersamaan (raya) sedang buruh panen juga langka, “ kata Sunarta.
Realisasi tanaman padi hingga April lalu di Bali adalah 54.041 hektare dari luas lahan sawah untuk masa tanam padi 69.065 hektare. Sementara data terakhir dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali,harga gabah di tingkat petani Rp 4.315 per kilogram. “Itu berdasarkan survei harga per hari ini (Senin, 14/5) ,” ujar I Wayan Jarta, Kadis Ketahanan Pangan Bali yang dihubungi terpisah. *k17
Harga gabah di tingkat petani terusmenurun. Terakhir Senin (14/5), harga gabah di tingkat petani Rp 4.315 per kilogram. Sedangkan pada dua pekan lalu, harga gabah masih Rp 4.319. Malah pada awal Maret lalu harga gabah di tingkat petani sempat mencapai Rp 4.500 – Rp 4.600 per kilogram. Namun kini harga gabah terus merosot.
“Petani merugi,” ujar I Made Kontra, seorang petani di Gianyar. Kerugian tersebut lantaran selisih biaya produksi dengan hasil penjualan relatif tidak banyak. Untuk 0,25 hektare biaya produksi mulai dari bibit, pengolahan tanah, pupuk, obat serangga, hingga biaya panen tidak kurang Rp 1,8 juta habis. Sedang hasil penjualan sekitar Rp 6 juta, dengan asumsi panen sawah seluas 0,25 hektare rata- rata 1,4 ton. “Keuntungan maksimal Rp 4 juta,” ujarnya.
Atau rata-rata Rp 1 juta per bulan. Untuk diketahui dari proses mulai mengairi dan mengolah lahan, menanam dan pemeliharaan sampai panen selama empat bulan. “Karena harga gabah menurun, tentu petani kian merugi,” ucapnya.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, tidak menampik panen raya berpengaruh terhadap harga gabah. Untuk mengurangi kerugian, kata Sunarta, sebaiknya petani memanen sendiri dan mengolah padinya menjadi beras, baru kemudian dijual. Dikatakan itu lebih menguntungkan, ketimbang menjual gabah atau menjual kepada penebas. “Hanya memang tentu menambah pekerjaan,” ujarnya.
Tetapi itulah solusinya, agar kerugian bisa dikurangi atau lebih banyak untungnya. “Apalagi sekarang panen bersamaan (raya) sedang buruh panen juga langka, “ kata Sunarta.
Realisasi tanaman padi hingga April lalu di Bali adalah 54.041 hektare dari luas lahan sawah untuk masa tanam padi 69.065 hektare. Sementara data terakhir dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali,harga gabah di tingkat petani Rp 4.315 per kilogram. “Itu berdasarkan survei harga per hari ini (Senin, 14/5) ,” ujar I Wayan Jarta, Kadis Ketahanan Pangan Bali yang dihubungi terpisah. *k17
Komentar