Bagi-bagi Nasi Bungkus untuk Penunggu Pasien di RSUD Karangasem
Gaya Siswa SMAN 1 Amlapura Rayakan Kelulusan
AMLAPURA, NusaBali
Kasek SMAN 1 Amlapura, Wayan Sugiana, memimpin siswanya merayakan kelulusan dengan bagi-bagi nasi bungkus ke RSUD Karangasem, Pasar Amlapura Timur, dan sepanjang Jalan Gajah Mada, Senin (13/5). Mereka menyasar penunggu pasien kurang mampu di RSUD Karangasem. Kegiatan ini melibatkan 303 siswa kelas XII.
Para siswa menyiapkan 325 nasi bungkus ke RSUD Karangasem. Aksi sosial di RSUD Karangasem ini dikoordinasikan oleh guru Biologi, Antoneta. Para siswa menyebar membagikan nasi bungkus di ruang tunggu IRD, poliklinik, dan sejumlah sal. Para siswa mengenakan seragam kaos putih berisikan angka 52 pertanda mereka merupakan angkatan ke-52. Sebelum menyerahkan nasi bungkus, terlebih dahulu para siswa memperkenalkan diri mengatakan dari SMAN 1 Amlapura.
Begitu juga di Jalan Gajah Mada, para siswa bagikan nasi bungkus kepada sejumlah tukang ojek yang mangkal di depan Kantor Pegadaian Cabang Amlapura dan Pasar Amlapura Timur. Kasek Wayan Sugiana mengatakan, bagi-bagi nasi bungkus atas inisiatif siswa. Semua biayanya dari siswa. Setiap siswa dikenakan biaya Rp 150.000, biaya itu digunakan untuk pengadaan kaos, buku kenangan, medali, dan map ijazah. “Khusus untuk nasi, per bungkus dibeli Rp 10.000,” terangnya.
Kasek Wayan Sugiana menambahkan, kegiatan sosial itu dilakukan guna menghindari siswa kelas XII yang telah lulus melakukan aksi corat-coret, konvoi di jalan raya, dan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. “Ini spontan ide muncul dari siswa, kami hanya memotivasi dan mengoordinasikan,” imbuh Wayan Sugiana.
Koordinator Lapangan, I Komang Ngurah Yuda Pratama, siswa kelas XII IPA3, menambahkan, aksi sosial ini sebagai bentuk kebersamaan. Para siswa kompak mendatangi warga miskin di beberapa tempat, dalam waktu singkat semua nasi bungkus dibagikan. Berbeda dengan perayaan kelulusan di SMAN 2 Amlapura , Kasek I Nengah Miyasa mengajak 309 siswa sembahyang bersama di palinggih padmasana. Usai sembahyang, seluruh siswa diwajibkan masuk ruang kelas. Di ruang kelas itu dibagikan surat keterangan tanda lulus.
Sedangkan di SMA PGRI Amlapura acara dipimpin Kasek I Ketut Jelantik, juga membagikan surat tanda lulus di kelas masing-masing. “Makanya tidak ada aksi corat-coret dan konvoi di jalan. Sehingga jalan raya terasa sepi, sangat berbeda dengan keadaan tahun lalu,” ungkap Ketut Jelantik. Suasana di jalan raya, walau sempat terlihat ada satu-dua siswa yang bajunya telah dicorat-coret, tetapi tidak ada aksi konvoi karena tidak punya teman diajak arak-arakan. *k16
Para siswa menyiapkan 325 nasi bungkus ke RSUD Karangasem. Aksi sosial di RSUD Karangasem ini dikoordinasikan oleh guru Biologi, Antoneta. Para siswa menyebar membagikan nasi bungkus di ruang tunggu IRD, poliklinik, dan sejumlah sal. Para siswa mengenakan seragam kaos putih berisikan angka 52 pertanda mereka merupakan angkatan ke-52. Sebelum menyerahkan nasi bungkus, terlebih dahulu para siswa memperkenalkan diri mengatakan dari SMAN 1 Amlapura.
Begitu juga di Jalan Gajah Mada, para siswa bagikan nasi bungkus kepada sejumlah tukang ojek yang mangkal di depan Kantor Pegadaian Cabang Amlapura dan Pasar Amlapura Timur. Kasek Wayan Sugiana mengatakan, bagi-bagi nasi bungkus atas inisiatif siswa. Semua biayanya dari siswa. Setiap siswa dikenakan biaya Rp 150.000, biaya itu digunakan untuk pengadaan kaos, buku kenangan, medali, dan map ijazah. “Khusus untuk nasi, per bungkus dibeli Rp 10.000,” terangnya.
Kasek Wayan Sugiana menambahkan, kegiatan sosial itu dilakukan guna menghindari siswa kelas XII yang telah lulus melakukan aksi corat-coret, konvoi di jalan raya, dan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. “Ini spontan ide muncul dari siswa, kami hanya memotivasi dan mengoordinasikan,” imbuh Wayan Sugiana.
Koordinator Lapangan, I Komang Ngurah Yuda Pratama, siswa kelas XII IPA3, menambahkan, aksi sosial ini sebagai bentuk kebersamaan. Para siswa kompak mendatangi warga miskin di beberapa tempat, dalam waktu singkat semua nasi bungkus dibagikan. Berbeda dengan perayaan kelulusan di SMAN 2 Amlapura , Kasek I Nengah Miyasa mengajak 309 siswa sembahyang bersama di palinggih padmasana. Usai sembahyang, seluruh siswa diwajibkan masuk ruang kelas. Di ruang kelas itu dibagikan surat keterangan tanda lulus.
Sedangkan di SMA PGRI Amlapura acara dipimpin Kasek I Ketut Jelantik, juga membagikan surat tanda lulus di kelas masing-masing. “Makanya tidak ada aksi corat-coret dan konvoi di jalan. Sehingga jalan raya terasa sepi, sangat berbeda dengan keadaan tahun lalu,” ungkap Ketut Jelantik. Suasana di jalan raya, walau sempat terlihat ada satu-dua siswa yang bajunya telah dicorat-coret, tetapi tidak ada aksi konvoi karena tidak punya teman diajak arak-arakan. *k16
1
Komentar