Terkendala Armada Pengangkut Sampah, TPS di Kekeran Terpaksa Dioperasionalkan
Tempat pembuangan sampah (TPS) Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, tak sepenuhnya dihentikan operasionalnya, meski telah ditutup sementara pascaditemukannya sampah medis berserakan.
MANGUPURA, NusaBali
Pihak desa terpaksa menggunakan tempat itu untuk pembuangan sisa sampah setelah tak terolah. Perbekel Kekeran I Nyoman Suardana, mengatakan semenjak ditemukannya sampah medis sudah ada komitmen dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung untuk menutup TPS tersebut. Dinas LHK juga akan menyiapkan armada untuk membuang sampah ke TPA Suwung, Denpasar Selatan. Tapi sampai sekarang belum ada armada yang masuk ke Desa Kekeran.
“Dinas LHK akan memberikan armada untuk pengangkutan sampah residu yang tak terolah. Namun, hingga kini belum ada, sehingga sisa sampah masih kami buang di tempat itu (TPS yang ditutup),” ungkap Suardana, Selasa (14/5).
Disinggung apakah akan terus membuang sampah di tempat tersebut, Suardana tak berani memastikan. Namun, pihaknya mengaku akan menganggarkan armada di desa secara langsung pada anggaran perubahan 2019 nanti. “Kalau memang seandainya itu tidak ada solusi, kami akan anggarkan pada perubahan. Itu pun kalau anggaran mencukupi,” tegasnya.
Suarda pun berharap Dinas LHK memfasilitasi menyiapkan TPS yang bisa dipakai oleh Desa Kekeran atau desa lainnya. Dengan demikian, memudahkan desa membuang sisa sampah yang tidak bisa diolah. “Kalu per kecamatan ada (TPS) bisa cepat. Kalau pun misalkan kita membuang sampak ke Suwung, itu kan lama, orientasi waktunya bisa sampai sore,” katanya.
Sementara Kepala Dinas LHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, menyadari kesulitan dari pihak Desa Kekeran. Karenanya untuk sementara diberikan perpanjangan membuang sisa sampah pada TPS tersebut, sampai ada armada pengangkutan yang dirancang pihak desa setempat.
“Ini opsinya tidak ada, kalau kami tutup itu (TPS), di mana mereka akan membuang sampah. Karena layanan belum nyampai di sana,” kata Merthawan.
Mengenai harapan pihak desa agar dibantu armada dari Dinas LHK untuk mengangkut sisa sampah yang tak terolah, Merthawan menyatakan belum bisa dilakukan. Sebab, saat ini pihaknya juga masih kekurangan armada. “Armada kami kurang. Jadi, kami mengangkut pada jalur utama, kalau Kekeran kan jalurnya ke tengah, kami tidak sampai ke sana,” ucap Merthawan.
“Semoga pengadaan truk pengangkut yang direncanakan pihak desa bisa terwujud, dengan begitu pengangkutan sampah bisa langsung ke TPA Suwung,” tandasnya. *asa
“Dinas LHK akan memberikan armada untuk pengangkutan sampah residu yang tak terolah. Namun, hingga kini belum ada, sehingga sisa sampah masih kami buang di tempat itu (TPS yang ditutup),” ungkap Suardana, Selasa (14/5).
Disinggung apakah akan terus membuang sampah di tempat tersebut, Suardana tak berani memastikan. Namun, pihaknya mengaku akan menganggarkan armada di desa secara langsung pada anggaran perubahan 2019 nanti. “Kalau memang seandainya itu tidak ada solusi, kami akan anggarkan pada perubahan. Itu pun kalau anggaran mencukupi,” tegasnya.
Suarda pun berharap Dinas LHK memfasilitasi menyiapkan TPS yang bisa dipakai oleh Desa Kekeran atau desa lainnya. Dengan demikian, memudahkan desa membuang sisa sampah yang tidak bisa diolah. “Kalu per kecamatan ada (TPS) bisa cepat. Kalau pun misalkan kita membuang sampak ke Suwung, itu kan lama, orientasi waktunya bisa sampai sore,” katanya.
Sementara Kepala Dinas LHK Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, menyadari kesulitan dari pihak Desa Kekeran. Karenanya untuk sementara diberikan perpanjangan membuang sisa sampah pada TPS tersebut, sampai ada armada pengangkutan yang dirancang pihak desa setempat.
“Ini opsinya tidak ada, kalau kami tutup itu (TPS), di mana mereka akan membuang sampah. Karena layanan belum nyampai di sana,” kata Merthawan.
Mengenai harapan pihak desa agar dibantu armada dari Dinas LHK untuk mengangkut sisa sampah yang tak terolah, Merthawan menyatakan belum bisa dilakukan. Sebab, saat ini pihaknya juga masih kekurangan armada. “Armada kami kurang. Jadi, kami mengangkut pada jalur utama, kalau Kekeran kan jalurnya ke tengah, kami tidak sampai ke sana,” ucap Merthawan.
“Semoga pengadaan truk pengangkut yang direncanakan pihak desa bisa terwujud, dengan begitu pengangkutan sampah bisa langsung ke TPA Suwung,” tandasnya. *asa
Komentar