Rampung, Kantor Desa Bebandem Dipelaspas
Pembangunan Kantor Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Karangasem, rampung dikerjakan.
AMLAPURA, NusaBali
Pembangunan gedung sejak tahun 2014 ini menghabiskan biaya Rp 2,2 miliar. Upacara pemelaspas digelar pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (15/5). Upacara melaspas dipuput tiga sulinggih yakni Ida Pandita Mpu Daksha Sadhu Yoga Natha, Ida Pandita Dukuh Dwija Santika Dharma, dan Sri Mpu Istri Pramoda Wardani.
Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, mengatakan semulanya kantor desa ada di Banjar Desa Tengah. Karena arealnya sempit, pelayanan semakin kompleks, dan kesulitan parkir, maka Kantor Desa Bebandem, dipindah. Gedung Kantor Desa Bebandem mulai dibangun sejak tahun 2014 di Banjar Pande Sari, bersebelahan dengan SMPN 2 Bebandem. Lahan kantor desa seluas 10 are.
Ruang kerja Kantor Desa Bebandem yang paling pertama dibangun dengan biaya Rp 400 juta. Disusul bangunan penunjang berikutnya padmasana dan lainnya dengan biaya Rp 200 juta, gedung sorgades (sarana olahraga desa) Rp 600 juta, gedung BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Rp 140 juta, dan penataan halaman serta tembok Rp 50 juta. “Pembangunan keseluruhan dengan biaya Rp 2,2 miliar,” ungkap Partadana. Dana bersumber dari ADD (alokasi dana desa), PAD (pendapatan asli desa), dan dana lainnya.
Partadana mensyukuri telah mampu menyediakan sarana olahraga untuk masyarakat sehingga pembangunan desa di segala bidang bisa terwujud. Bukan saja pembangunan bidang fisik, juga pembangunan sumber daya manusia agar tetap sehat melalui olahraga. Sarana olahraga itu katanya selama ini telah dimanfaatkan masyarakat dari 12 banjar. Prosesi melaspas diawali mementaskan tari Rejang Dewa, topeng Sidakarya, mapurwa daksina dengan mengusung pratima dan pancadatu. Selanjutnya persembahyangan bersama dan terakhir mendem pancadatu di palinggih padmasana. *k16
Pembangunan gedung sejak tahun 2014 ini menghabiskan biaya Rp 2,2 miliar. Upacara pemelaspas digelar pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (15/5). Upacara melaspas dipuput tiga sulinggih yakni Ida Pandita Mpu Daksha Sadhu Yoga Natha, Ida Pandita Dukuh Dwija Santika Dharma, dan Sri Mpu Istri Pramoda Wardani.
Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, mengatakan semulanya kantor desa ada di Banjar Desa Tengah. Karena arealnya sempit, pelayanan semakin kompleks, dan kesulitan parkir, maka Kantor Desa Bebandem, dipindah. Gedung Kantor Desa Bebandem mulai dibangun sejak tahun 2014 di Banjar Pande Sari, bersebelahan dengan SMPN 2 Bebandem. Lahan kantor desa seluas 10 are.
Ruang kerja Kantor Desa Bebandem yang paling pertama dibangun dengan biaya Rp 400 juta. Disusul bangunan penunjang berikutnya padmasana dan lainnya dengan biaya Rp 200 juta, gedung sorgades (sarana olahraga desa) Rp 600 juta, gedung BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Rp 140 juta, dan penataan halaman serta tembok Rp 50 juta. “Pembangunan keseluruhan dengan biaya Rp 2,2 miliar,” ungkap Partadana. Dana bersumber dari ADD (alokasi dana desa), PAD (pendapatan asli desa), dan dana lainnya.
Partadana mensyukuri telah mampu menyediakan sarana olahraga untuk masyarakat sehingga pembangunan desa di segala bidang bisa terwujud. Bukan saja pembangunan bidang fisik, juga pembangunan sumber daya manusia agar tetap sehat melalui olahraga. Sarana olahraga itu katanya selama ini telah dimanfaatkan masyarakat dari 12 banjar. Prosesi melaspas diawali mementaskan tari Rejang Dewa, topeng Sidakarya, mapurwa daksina dengan mengusung pratima dan pancadatu. Selanjutnya persembahyangan bersama dan terakhir mendem pancadatu di palinggih padmasana. *k16
Komentar