nusabali

Dinas Kesehatan Karangasem Larang Ibu Melahirkan di Dukun

  • www.nusabali.com-dinas-kesehatan-karangasem-larang-ibu-melahirkan-di-dukun

Dalam kurun lima tahun terakhir, jumlah ibu meninggal pasca melahirkan sebanyak 43 orang.

AMLAPURA, NusaBali
Kasus kematian ibu melahirkan dalam kurun lima tahun terakhir di Kabupaten Karangasem terjadi peningkatan. Mencegah kasus kematian ibu saat melahirkan, Dinas Kesehatan Karangasem melarang melahirkan di dukun. Tujuannya menghindari terjadinya pendarahan pasca melahirkan yang mengakibatkan kematian.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem IGM Tirtayana mengimbau ibu yang melahirkan dibawa ke bidan persalinan, puskesmas, dan rumah sakit. Larangan menggunakan jasa dukun masih ada perkecualian untuk mereka yang tinggal di desa terpencil. Namun diingatkan setelah melahirkan segera melapor ke puskesmas terdekat. Tujuannya segera mendapat penanganan lebih lanjut, terutama kesehatan ibu dan anak. “Ibu harus segera mendapatkan pertolongan agar tak mengalami pendarahan berkelanjutan. Setelah ibu baru anak mendapat perawatan,” tegas Tirtayasa di Amlapura, Kamis (2/6).

Mengingat kasus kematian ibu pasca melahirkan per tahunnya selalu meningkat, Tirtayana mengimbau ibu hamil wajib diperiksakan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi dan ibunya. Saat bersalin juga mesti di bidan praktek atau di rumah sakit. Sebab, jika bersalin di praktek bidan, kemudian mengalami pendarahan cepat dirujuk ke rumah sakit. “Hindari melahirkan di rumah, apalagi hanya ditangani suami,” pesan Tirtayana.

Diterangkan, penyebab kematian ibu saat melahirkan diakibatkan pendarahan, infeksi, anemia, ukuran janin tak sebanding dengan panggul ibu, komplikasi saat aborsi, hipertensi, HIV/AIDS, penyakit jantung, hepatitis, dan sebagainya. Terpisah, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Cabang Karangasem Ni Wayan Ekawati mengakui kematian ibu melahirkan cenderung meningkat. “Penyebabnya, karena sang ibu sebelumnya menderita penyakit, misalnya sakit jantung, anemia, HIV/AIDS dan sebagainya,” katanya.

Beda katanya zaman terdahulu, ibu melahirkan meninggal akibat pendarahan. Koordinator Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ranting Kecamatan Rendang I Gusti Ayu Darwati merasa bersyukur, kematian ibu melahirkan khusus di Kecamatan Rendang sejak tahun 1998, nihil. “Telah 19 tahun sejak tahun 1998, tidak ada kematian ibu melahirkan di Kecamatan Rendang,” katanya. Sebab, ibu melahirkan di bidan praktek, Puskesmas Rawat Inap dan rumah sakit. 7 k16

Komentar