Kadek Diana Cabut Laporan Pemukulan
Dewa Rai Adi laporkan balik Kadek Diana ke Polda Bali beberapa jam setelah seterunya melapor, Selasa lalu
Arahnya Damai, Diana vs Dewa Rai Dipertemukan Hari Ini
DENPASAR, NusaBali
Kasus pemukulan terhadap Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali I Kadek Diana, 50, oleh anggotanya, Dewa Nyoman Rai Adi, 50, saat sidang paripurna Dewan, Selasa (14/5) pagi, mengarah ke penyelesaian damai. Indikasinya, Kadek Diana selaku korban pemukulan telah mencabut laporannya di Polda Bali, Kamis (16/5).
Kadek Diana, politisi PDIP asal Banjar Kebalian, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar datang ke Dit Reskrimum Polda Bali untuk cabut laporan, Kamis siang pukul 13.00 Wita, dengan didampingi kuasa hukumnya, I Gede Narayana. Pencabutan laporan itu menyusul adanya instruksi dari DPP PDIP yang diteruskan oleh DPD PDIP Bali untuk menyelesikan masalah secara internal.
“Hari ini (kemarin) saya mencabut laporan. Selaku kader partai, saya selalu tunduk dan taat atas perintah serta instruksi partai. Instruksi itu untuk menyelesaiakn setiap masalah secara internal. Instruksi itu disampaikan baik tertulis, lisan, maupun pesan WhatsApp (WA) pribadi setiap kader,” ujar Kadek Diana sembari mengatakan, instruksi untuk mentaati aturan partai itu bukan hanya untuk kader PDIP di Bali, tapi bagi seluruh Indonesia.
Kepada NusaBali, Kadek Diana mengatakan dirinya beritikad baik mencabut laporan pemukulan oleh Dewa Rai Adi, dengan mempertimbangkan adanya in-struksi DPP PDIP. “Sebenarnya saya sudah hendak mencabut laporan ke Polda Bali, Rabu (15/5) kemarin. Tapi, karena pas rerahinan Pagerwesi, akhirnya baru hari ini dilakukan pencabutan. Kebetulan, penyidiknya tidak ada di tempat saat itu,” tegas caleg incumbent PDIP yang terpilih kembali ke DPRD Bali Dapil Gianyar dalam Pileg 2019 dengan perolehan lebih dari 91.000 suara ini.
Terus, berarti berdamai dan selesai masalahnya? “Ya, kalau sudah cabut laporan, arahnya damai,” beber Kadek Diana. Disebutkan, usai ke rumah sakit untuk visum dan ke Polda Bali untuk melaporkan Dewa Rai Adi, Selasa siang, dirinya langsung menemui Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.
“Kita diminta oleh Pak Gub (Gubernur Koster, Red) untuk selesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Jadi, saya putuskan cabut laporan,” tandas Kadek Diana yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Bali 2015-2020.
Menurut Kadek Diana, dirinya dan Dewa Rai Adi rencananya akan dipertemukan oleh sang nakhoda partai Wayan Koster di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Jumat (17/5) pagi ini. “Sesuai rencana awal, saya dengan Dewa Rai Adi akan dipertemuan Pak Ketua DPD PDIP besok (hari ini),” tegas mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar 2009-2014 ini.
Pada bagian lain, Kadek Diana sempat sekilas menceritakan awal masalah yang berujung pemukulan, hingga kasusnya dilaporkan ke Polda Bali tersebut. Menurut Kadek Diana, masalah berawal dari percakapan di Grup WA Fraksi PDIP DPRD Bali. Setelah ribut-ribut di Grup WA itu, Kadek Diana sempat ketemu dengan Dewa Rai Adi.
"Pokok persoalannya sudah cukup lama. Dalam percakapan di WA itu, saya selaku Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali melakukan pembinaan terhadap semua. Siapa yang rajin dan malas, saya laporkan. Apa sanksinya, saya serahkan kepada Ketua DPD PDIP Bali yang punya kuasa," bebernya.
Sementara itu, Dewa Rai Adi belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait laporan baliknya terhadap Kadek Diana ke Polda Bali. Saat dihubungi per telepon apakah Dewa Rai Adi juga mencabut laporan ke Polda Bali, Kamis kemarin, politisi PDIP asal Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini tidak mengangkat ponselnya.
Dewa Rai Adi sendiri sebelumnya melaporkan balik Kadek Diana ke Polda Bali, Selasa malam---beberapa jam setelah laporan kadek Diana masuk. "Saudara Dewa Rai juga membuat laporan tentang penganiayaan yang dialaminya ketika terjadi penganiayaan. Pak Kadek Diana juga melakukan pemukulan balik yang menurut Pak Dewa Rai mengalami sakit di bagian tangannya," ungkap Dir Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan, dilansir detikcom di Mapolda Bali, Kamis kemarin.
Menurut Kombes Andi, laporan Kadek Diana diterima Polda Bali, Selasa siang, sementatra malamnya gantian Dewa Rai Adi yang melapor balik. Kepada polisi, Dewa Rai mengaku mengalami luka pada sepanjang tangan dan jarinya. “Kami akan tetap menyelidiki dan nanti biarlah hasil visum yang menentukan apakah dia luka ringan atau berat, biarkan dokter forensik yang menentukan," jelas Kombes Andi seraya menyebut Dewa Rai belum melengkapi laporan dengan hasil visum.
Sedangkan Dewa Rai membenarkan telah melaporkan balik Kadek Diana. Hanya saja, dia sudah menyerahkan laporan itu ke pengacaranya. "Sudah saya laporkan balik, saya serahkan ke pengacara kok. Itu namanya perang tanding di-WA, itu kan ditantang, dilawan," terang poliyisi yang sudah dua periode duduk di DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng, namun gagal lolos lag dalam Pileg 2019 ini.
Kasus pemukulan Kadek Diana oleh Dewa Rai Adi, sebagaimana diberitakan, terjadi jelang sidang parpurna DPRD Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Selasa pagi pukul 10.25 Wita. Pimpinan Dewan pun sudah duduk di kursi masing-masing saat itu.
Nah, saat Kadek Diana hendak mengikuti sidang dan masih berada di jalur masuk yang lokasinya tidak jauh dari tempat absensi anggota Dewan, tiba-tiba muncul Dewa Rai Adi menghampirinya. Dewa Rai Adi mencolek Kadek Diana. Begitu menoleh, Kadek Diana (anggota Komisi III DPRD Bali) langsung dijotos Dewa Rai Adi (anggota Komisi I DPRD Bali). Kadek Diana dipukuli dua kali, hingga pelipisnya terluka.
Dewa Rai Adi kemudian dipegangi dan dibawa ke luar ruangan sidang utama oleh anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Karangasem, Nyoman Oka Antara. Sedangkan Kadek Diana digiring Ketua Komisi III DPRD Bali dati Fraksi Demokrat, I Nengah Tamba, untuk diajak berobat ke RS Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan. *pol,nat
Komentar