Dinkes Tabanan Waspadai Berjangkitnya Virus Monkeypox
Mengantisipasi masuknya virus monkeypox atau cacar monyet ke Tabanan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan mengimbau kepada puskesmas di seluruh kecamatan untuk waspada.
TABANAN, NusaBali
Imbauan sudah dilakukan sejak sepekan sejak surat edaran dari Kementerian Kesehatan diterima. Dan sejauh ini di Tabanan belum ditemukan virus monkeypox.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menjelaskan sejak diterimanya surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktoral Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.03.04./II/169/2019 tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox, pihaknya sudah meneruskan edaran tersebut ke puskesmas di 10 kecamatan di Tabanan. “Kami sudah edarkan sejak sepekan,” ujar Suratmika, Kamis (16/5).
Selain di puskesmas, edaran juga diteruskan ke rumah sakit yang yang ada di Tabanan. Mereka diminta untuk waspada dan meningkatkan kesiagaan terhadap penyakit cacar monyet. “Kalau sementara ini di Tabanan belum ada indikasi seperti itu, dan mudah-mudahan tidak ada di Tabanan tercinta ini,” katanya.
Dijelaskan Suratmika, monkeypox ditularkan oleh hewan terutama hewan pengerat yang mengandung virus monkeypox seperti monyet, tikus, dan tupai. Penularan terjadi melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi di kulit atau mukosa hewan dan makan daging yang tidak dimasak dengan baik. “Kalau penularan dari manusia ke manusia bisa dimungkinkan, namun sangat terbatas, melalui pernapasan atau lesi pada kulit,” tutur Suratmika.
Gejala monkeyox mirip dengan smallpox (cacar) namun lebih ringan. Masa inkubasi 5-21 hari diawali dengan gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar yang lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian mengeras. “Dan biasanya diperlukan waktu 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang,” tegasnya.
Suratmika pun menegaskan kembali, di Tabanan belum terindikasi adanya virus tersebut. Jika menemukan seperti ciri-ciri tersebut diminta segera melapor ke puskesmas. *des
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menjelaskan sejak diterimanya surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktoral Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.03.04./II/169/2019 tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox, pihaknya sudah meneruskan edaran tersebut ke puskesmas di 10 kecamatan di Tabanan. “Kami sudah edarkan sejak sepekan,” ujar Suratmika, Kamis (16/5).
Selain di puskesmas, edaran juga diteruskan ke rumah sakit yang yang ada di Tabanan. Mereka diminta untuk waspada dan meningkatkan kesiagaan terhadap penyakit cacar monyet. “Kalau sementara ini di Tabanan belum ada indikasi seperti itu, dan mudah-mudahan tidak ada di Tabanan tercinta ini,” katanya.
Dijelaskan Suratmika, monkeypox ditularkan oleh hewan terutama hewan pengerat yang mengandung virus monkeypox seperti monyet, tikus, dan tupai. Penularan terjadi melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi di kulit atau mukosa hewan dan makan daging yang tidak dimasak dengan baik. “Kalau penularan dari manusia ke manusia bisa dimungkinkan, namun sangat terbatas, melalui pernapasan atau lesi pada kulit,” tutur Suratmika.
Gejala monkeyox mirip dengan smallpox (cacar) namun lebih ringan. Masa inkubasi 5-21 hari diawali dengan gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar yang lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian mengeras. “Dan biasanya diperlukan waktu 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang,” tegasnya.
Suratmika pun menegaskan kembali, di Tabanan belum terindikasi adanya virus tersebut. Jika menemukan seperti ciri-ciri tersebut diminta segera melapor ke puskesmas. *des
1
Komentar