Lansia Badung Dimanjakan KTP-el
Perekaman langsung ke rumah para lansia adalah program tergolong baru yang tercetus sejak era Bupati Giri Prasta dan Wabup Suiasa.
Disdukcapil Datang Langsung ke Rumah-rumah untuk Perekaman
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Badung punya cara sendiri agar seluruh penduduk di Kabupaten Badung melakukan perekaman KTP Elektronik (KTP-el) sebelumnya disebut Electronic KTP (e-KTP). Salah satunya menyasar para lansia dengan langsung datang ke rumah-rumah. Hal ini yang dilakukan Disdukcapil Badung, Kamis (2/6) di Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal.
Program jemput bola dalam perekaman KTP-el diklaim sejalan dengan layanan ‘Home Care’ yang pemerintah gadang-gadang selama ini. Dimana para lansia tidak saja mendapat perhatian dalam urusan pelayanan kesehatan, tapi untuk urusan administrasi kependudukan juga mendapat perhatian serius.
Perekaman KTP-el kemarin, langsung dipantau Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kepala Disdukcapil Badung I Nyoman Soka, Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta, serta Perbekel Desa Darmasaba Made Taram.
Menurut Nyoman Soka, perekaman langsung ke rumah para lansia adalah program tergolong baru. Tercetus sejak era Bupati I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa. “Tujuannya kami ingin membantu masyarakat, khususnya para lansia yang sedang sakit untuk melakukan perekaman. Yang tidak bisa datang langsung ke kantor camat, kami datangi ke rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pelayanan jemput bola ini akan terus menyasar para lansia. Mengingat data terakhir jumlah lansia di Badung mencapai 31.165 jiwa. Sayangnya, Soka tidak merinci berapa jumlah lansia dari angka itu yang sudah terekam dan sudah memiliki KTP-el. “Mohon maaf saya tidak bawa data. Tapi kami harapkan melalui program jemput bola seperti ini, semua bisa terekam,” tegas Soka.
Pada kesempatan tersebut, Perbekel Desa Darmasaba Made Taram, melaporkan bila di Desa Darmasaba terdapat 12 banjar. Jumlah penduduk keseluruhan kurang lebih 10 ribu jiwa. Nah dari jumlah penduduk tersebut, menurutnya ada sekitar 400 tercatat sebagai lansia. Dengan program jemput bola diharapkan lansia dapat memiliki KTP-el.
Sementara Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, berharap para pansia terutama di Badung dapat mengurus KTP el-. Menurutnya identitas diri sangat berguna sekali. “Untuk mengurusi pengobatan perlu identitas, pengurusan akte perlu identitas. Makanya sangat penting perekaman KTP-el tersebut,” katanya.
Untuk informasi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengubah istilah e-KTP yang merupakan singkatan dari Electronic KTP menjadi KTP Elektronik (KTP-el). Hal tersebut dilakukan bukannya tanpa alasan. Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Restuardy Daud mengatakan bahwa singkatan KTP-el atau KTP Elektronik mengacu pada Ejaan yang Disesuaikan (EYD) dalam pembendaharaan bahasa Indonesia.
Menurut Restuardy, kesepakatan yang dibuat antara tim ahli bahasa dengan Kemendagri tentang singkatan tersebut telah mempertimbangkan berbagai macam hal, di antaranya adalah bahwa istilah asing tidak dapat disandingkan dengan bahasa Indonesia, apalagi menjadi sebuah singkatan. Selain itu, menurut dia hal tersebut dilakukan sebagai pembelajaran bagi masyarakat tentang bahasa Indonesia. 7 asa
Komentar