Tour Operator dari 55 Negara Siap Hadir
Jelang Bali and Beyond Travel Fair
DENPASAR, NusaBali
Ratusan tour operator (biro perjalanan wisata) yang menjadi patner bisnis stakeholder industri pariwisata, khususnya Asita diundang hadir, dalam Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) yang akan digelar 25-29 Juni depan.
Para tour operator itu berasal dari 55 negara. Diharapkan, dengan kehadiran ratusan tour operator tersebut, kunjungan wisatawan ke Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya semakin meningkat.
Ketua Asita Bali I Ketut Ardana menyatakan, Jumat (17/5). “Karena yang kita undang bukan sekadar tour operator. Tetapi yang benar- benar punya potensi mendatangkan wisatawan,” jelasnya.
Setidaknya ada dua kategori tour operator yang diundang, yakni fellow hosted yang minimal sudah mengirim wisatawan minimal 10.000 per tahun. Selanjutnya kategori partial hosted, sekitar 5000 wisatawan setiap tahun.
“Karena ini event penting untuk promosi, makanya yang diundang memang yang kualifikasinya jelas,” kata Ardana, tokoh pariwisata kelahiran Desa Ulakan, Manggis, Karangasem.
Selain itu, lanjut Ardana ada juga buyers yang dibawa atau difasilitasi Kementerian Pariwisata, dalam bentuk farm trip.
Diharapkan Ardana, BBTF yang ke 6 tahun 2019, benar- benar mampu menjadi promosi yang efektif, untuk lebih memajukan industri pariwisata Indonesia, Bali khususnya di tengah persaingan industri pariwisata yang semakin kompetitif.
Secara umum, persiapan pelaksanaan BBTF yang ke 6 sudah 90 persen rampung. “Karena pelaksanaannya sudah sebulan lagi,”ujar Ardana.
Stakeholder pariwisata lainnya berharap, event BBTF membuat semakin solid sinergitas industri pariwisata di Bali, seperti antara biro perjalanan wisata (travel) dengan hotel.
“Karena sama-sama berkepentingan,” ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, yang dihubungi terpisah.
Biro perjalanan menyediakan jasa tour dan hotel menyediakan jasa kamar. Hal ini penting, apalagi belakangan kunjungan wisatawan dirasakan sedikit mengalami kelesuan. “Kita berharap jelas ada peningkatan kunjungan yang signifikan,” tandas Rai Suryawijaya, sapaan pelaku pariwisata yang juga Wakil Ketua PHRI Bali. *K17
Para tour operator itu berasal dari 55 negara. Diharapkan, dengan kehadiran ratusan tour operator tersebut, kunjungan wisatawan ke Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya semakin meningkat.
Ketua Asita Bali I Ketut Ardana menyatakan, Jumat (17/5). “Karena yang kita undang bukan sekadar tour operator. Tetapi yang benar- benar punya potensi mendatangkan wisatawan,” jelasnya.
Setidaknya ada dua kategori tour operator yang diundang, yakni fellow hosted yang minimal sudah mengirim wisatawan minimal 10.000 per tahun. Selanjutnya kategori partial hosted, sekitar 5000 wisatawan setiap tahun.
“Karena ini event penting untuk promosi, makanya yang diundang memang yang kualifikasinya jelas,” kata Ardana, tokoh pariwisata kelahiran Desa Ulakan, Manggis, Karangasem.
Selain itu, lanjut Ardana ada juga buyers yang dibawa atau difasilitasi Kementerian Pariwisata, dalam bentuk farm trip.
Diharapkan Ardana, BBTF yang ke 6 tahun 2019, benar- benar mampu menjadi promosi yang efektif, untuk lebih memajukan industri pariwisata Indonesia, Bali khususnya di tengah persaingan industri pariwisata yang semakin kompetitif.
Secara umum, persiapan pelaksanaan BBTF yang ke 6 sudah 90 persen rampung. “Karena pelaksanaannya sudah sebulan lagi,”ujar Ardana.
Stakeholder pariwisata lainnya berharap, event BBTF membuat semakin solid sinergitas industri pariwisata di Bali, seperti antara biro perjalanan wisata (travel) dengan hotel.
“Karena sama-sama berkepentingan,” ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, yang dihubungi terpisah.
Biro perjalanan menyediakan jasa tour dan hotel menyediakan jasa kamar. Hal ini penting, apalagi belakangan kunjungan wisatawan dirasakan sedikit mengalami kelesuan. “Kita berharap jelas ada peningkatan kunjungan yang signifikan,” tandas Rai Suryawijaya, sapaan pelaku pariwisata yang juga Wakil Ketua PHRI Bali. *K17
Komentar