Jokowi Minta Cari Teknologi Jernihkan Air Sungai
Puji Penataan Pasar Badung dan Taman Kumbasari Tukad Badung
DENPASAR, NusaBali
Presiden Jokowi kembali terjun ke Pasar Badung, Sabtu (18/5) pagi, hanya berselang 2 bulan pasca meresmikin pasar terbesar yang berlokasi di Jalan Gajah Mada Denpasar, 22 Maret 2019 lalu. Puji penataan Pasar Badung dan keindahan Taman Kumbasari Tukad Badung, Jokowi instruksikan Menteri PUPR catri teroboskan untuk jernihkan air sungai.
Saat terjun ke Pasar Badung, Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 Wita, Jokowi didampingi didampingi Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bali Wayan Koster. Rombongan Jokowi disambut Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota I Gusti Ngurah Jayanegara, dan Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Denpasar AAN Rai Iswara.
Kedatangan Jokowi ke Pasar Badung tersebut untuk memastikan harga-harga tetap stabil menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, juga untuk melihat dari dekat operasional Pasar Badung berjalan dengan baik pasca diresmikan.
"Saya ingin melihat kehidupan keseharian dan aktivitas ekonomi di Pasar Badung. Ternyata, sudah ramai," ujar Jokowi sembari mengatakan bahwa sepanjang blusukan di Pasar Badung pagi itu, tidak ada komplain dari warga terkait harga-harga menjelang Idul Fitri.
Jokowi sendiri langsung menjumpai sejumlah pedagang dan berbincang dengan mereka terkait kegiatan jual beli dan harga-harga jelang Idul Fitri di Pasar Badung, pasar tradisional berkonsep modern tersebut. Sambil melayani pedagang dan masyarakat berswafoto, Jokowi sempat membeli buah, seeprti alpukat, pepaya, salak, dan mangga untuk persiapan berbuka puasa.
Jokowi memuji keterlibatan pedagang di Pasar Badung yang ikut mendorong proses penggantian penggunaan tas plastik sekali pakai dengan tas ramah lingkungan, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Menurut Jokowi, dimulainya upaya tersebut sangat bagus dan perlu ditingkatkan. "Saya tadi melihat sudah mulai ada transisi dari tas plastik ke tas yang ramah lingkungan. Saya kira ini sangat bagus," puji Jokowi.
Usai blusukan ke di Pasar Badung, Jokowi hari itu lanjut meninjau Taman Kumbasari Tukad Badung, yang lokasinya bersebelahan (di sebelah barat) dengan Pasar Badung. Berbincang santai di pinggir Tukad Badung, Jokowi memuji taman sungai yang terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon di Kota Seoul, Korea Selatan tersebut. “Bagus penataan sungainya, demikian pula penghijauannya,” katanya.
Jokowi berpesan agar semua pihak dapat menjaga, bahkan meningkatkan ke-bersihan sungai agar aliran air di Tukad Badung bisa jernih. "Ya, satu yang kurang, yaitu upaya penjernihan air sungai yang perlu dilakukan," tandas Calon Presiden (Capres) terpilih hasil Pilpres 2019 yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI ini.
Bukan hanya itu, Jokowi bahkan langsung menginstruksikan Menteri PUPR Basuki Hadimomulyono untuk mencari terobosan teknologi penjernih air sungai. Dengan begitu, aliran air di Tukad Badung bisa digunakan untuk berenang secara sehat dan aman bagi masyarakat.
Sementara itu, Walikota Denpasar IB Rai Mantra mengatakan penataan Tukad Badung merupakan upaya untuk memberikan edukasi jangka panjang bagi masyarakat, utamanya bagaimana meningkatkan kesadaran mereka agar tidak membuang sampah di sungai. “Penataan sungai ini sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat tidak membuang sampah di sungai,” jelas Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan, dari kunjungan Presiden Jokowi ini sekaligus dicari solusi atas permasalahan yang terjadi. Misalnya, Pemkot Denpasar perlu dibantu alat penjernih air dan pembangunan embung untuk mengatasi terjadinya banjir di wilayah Sanur, Denpasar Selatan.
Sebelumnya, Pasar Badung yang dibangun kembali pasca terbakar diresmikan oleh Presiden Jokowi, 22 Maret 2019 malam. Kala itu, Jokowi menyebut Pasar Badung merupakan pasar heritage (warisan budaya) dengan arsitektur yang sangat baik. Bahkan, arsitektur pasar ini dinilai sebagai yang terbaik di seluruh Indonesia.
Jokowi pun berpesan infrastruktur Pasar Badung yang sudah baik ini agar di-imbangi dengan tata kelola yang baik pula. Selain itu, manajemenya juga harus baik, sehingga kesan pasar rakyat yang becek dan kotor dapat dihilangkan. Jokowi optimistis dengan adanya revitalisasi Pasar Badung, ke depannya dapat bersaing dengan toko modern yang sudah menjamur saat ini. *mis
Saat terjun ke Pasar Badung, Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 Wita, Jokowi didampingi didampingi Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bali Wayan Koster. Rombongan Jokowi disambut Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota I Gusti Ngurah Jayanegara, dan Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Denpasar AAN Rai Iswara.
Kedatangan Jokowi ke Pasar Badung tersebut untuk memastikan harga-harga tetap stabil menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, juga untuk melihat dari dekat operasional Pasar Badung berjalan dengan baik pasca diresmikan.
"Saya ingin melihat kehidupan keseharian dan aktivitas ekonomi di Pasar Badung. Ternyata, sudah ramai," ujar Jokowi sembari mengatakan bahwa sepanjang blusukan di Pasar Badung pagi itu, tidak ada komplain dari warga terkait harga-harga menjelang Idul Fitri.
Jokowi sendiri langsung menjumpai sejumlah pedagang dan berbincang dengan mereka terkait kegiatan jual beli dan harga-harga jelang Idul Fitri di Pasar Badung, pasar tradisional berkonsep modern tersebut. Sambil melayani pedagang dan masyarakat berswafoto, Jokowi sempat membeli buah, seeprti alpukat, pepaya, salak, dan mangga untuk persiapan berbuka puasa.
Jokowi memuji keterlibatan pedagang di Pasar Badung yang ikut mendorong proses penggantian penggunaan tas plastik sekali pakai dengan tas ramah lingkungan, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Menurut Jokowi, dimulainya upaya tersebut sangat bagus dan perlu ditingkatkan. "Saya tadi melihat sudah mulai ada transisi dari tas plastik ke tas yang ramah lingkungan. Saya kira ini sangat bagus," puji Jokowi.
Usai blusukan ke di Pasar Badung, Jokowi hari itu lanjut meninjau Taman Kumbasari Tukad Badung, yang lokasinya bersebelahan (di sebelah barat) dengan Pasar Badung. Berbincang santai di pinggir Tukad Badung, Jokowi memuji taman sungai yang terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon di Kota Seoul, Korea Selatan tersebut. “Bagus penataan sungainya, demikian pula penghijauannya,” katanya.
Jokowi berpesan agar semua pihak dapat menjaga, bahkan meningkatkan ke-bersihan sungai agar aliran air di Tukad Badung bisa jernih. "Ya, satu yang kurang, yaitu upaya penjernihan air sungai yang perlu dilakukan," tandas Calon Presiden (Capres) terpilih hasil Pilpres 2019 yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI ini.
Bukan hanya itu, Jokowi bahkan langsung menginstruksikan Menteri PUPR Basuki Hadimomulyono untuk mencari terobosan teknologi penjernih air sungai. Dengan begitu, aliran air di Tukad Badung bisa digunakan untuk berenang secara sehat dan aman bagi masyarakat.
Sementara itu, Walikota Denpasar IB Rai Mantra mengatakan penataan Tukad Badung merupakan upaya untuk memberikan edukasi jangka panjang bagi masyarakat, utamanya bagaimana meningkatkan kesadaran mereka agar tidak membuang sampah di sungai. “Penataan sungai ini sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat tidak membuang sampah di sungai,” jelas Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan, dari kunjungan Presiden Jokowi ini sekaligus dicari solusi atas permasalahan yang terjadi. Misalnya, Pemkot Denpasar perlu dibantu alat penjernih air dan pembangunan embung untuk mengatasi terjadinya banjir di wilayah Sanur, Denpasar Selatan.
Sebelumnya, Pasar Badung yang dibangun kembali pasca terbakar diresmikan oleh Presiden Jokowi, 22 Maret 2019 malam. Kala itu, Jokowi menyebut Pasar Badung merupakan pasar heritage (warisan budaya) dengan arsitektur yang sangat baik. Bahkan, arsitektur pasar ini dinilai sebagai yang terbaik di seluruh Indonesia.
Jokowi pun berpesan infrastruktur Pasar Badung yang sudah baik ini agar di-imbangi dengan tata kelola yang baik pula. Selain itu, manajemenya juga harus baik, sehingga kesan pasar rakyat yang becek dan kotor dapat dihilangkan. Jokowi optimistis dengan adanya revitalisasi Pasar Badung, ke depannya dapat bersaing dengan toko modern yang sudah menjamur saat ini. *mis
1
Komentar