Bali Resik Sampah Plastik di Desa Pancasari
Gerakan Semesta Berencana Bali Resik Sampah Plastik di Buleleng, dipusatkan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Minggu (19/5) pagi.
SINGARAJA, NusaBali
Kegiatan itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Bali, Dewa Made Indra. Hadir pula Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra, bersama pimpinan SKDP lingkup Pemkab Buleleng.
Sekda Pemprov Bali, Dewa Made Indra menjelaskan, esensi dari gerakan ini adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan keberadaan sampah plastik melalui gerakan nyata pembersihan di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Mantan Kepala BPBD Provinsi Bali ini juga menyebut target capaian dari kegiatan ini adalah pengurangan sampah plasti secara signifikan. Setelah terbitnya Pergub Nomor 97 Tahun 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Lingkungan Hidup sudah melakukan survei terhadap persentase penurunan sampah plastik setiap bulannya. Pada bulan Februari sampai April 2019 tercatat penurunan sampah plastik secara signifikan. “Ini akan kita teruskan agar kita tahu betul apakah Pergub efektif atau tidak,” sebut Dewa Made Indra.
Sementara, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengungkapkan ke depan yang menjadi hal penting adalah bagaimana masyarakat menyadari permasalahan sampah dan juga pentingnya menjaga kebersihan Bali. Dengan menyadari itu, Bali akan menjadi daerah yang bersih. “Sebenarnya kesadaran itu yang menjadi penting nantinya,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, untuk Kabupaten Buleleng sendiri memiliki luas wilayah yang besar dan topografi serta geografis yang menyebabkan permasalahan pada bidang sampah maupun kebersihan ini. Bukan hanya sampah plastik saja, melainkan juga sampah yang lain seperti limbah pohon di hulu akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, Pemkab Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) melakukan berbagai hal untuk mencegah hal tersebut terjadi. “Saya sudah sampaikan kepada LH jika sudah masuk bulan Oktober untuk melakukan bersih-bersih sungai,” tandas Agus Suradnyana. *k19
Sekda Pemprov Bali, Dewa Made Indra menjelaskan, esensi dari gerakan ini adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan keberadaan sampah plastik melalui gerakan nyata pembersihan di seluruh kabupaten/kota di Bali.
Mantan Kepala BPBD Provinsi Bali ini juga menyebut target capaian dari kegiatan ini adalah pengurangan sampah plasti secara signifikan. Setelah terbitnya Pergub Nomor 97 Tahun 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Lingkungan Hidup sudah melakukan survei terhadap persentase penurunan sampah plastik setiap bulannya. Pada bulan Februari sampai April 2019 tercatat penurunan sampah plastik secara signifikan. “Ini akan kita teruskan agar kita tahu betul apakah Pergub efektif atau tidak,” sebut Dewa Made Indra.
Sementara, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengungkapkan ke depan yang menjadi hal penting adalah bagaimana masyarakat menyadari permasalahan sampah dan juga pentingnya menjaga kebersihan Bali. Dengan menyadari itu, Bali akan menjadi daerah yang bersih. “Sebenarnya kesadaran itu yang menjadi penting nantinya,” ungkapnya.
Bupati menambahkan, untuk Kabupaten Buleleng sendiri memiliki luas wilayah yang besar dan topografi serta geografis yang menyebabkan permasalahan pada bidang sampah maupun kebersihan ini. Bukan hanya sampah plastik saja, melainkan juga sampah yang lain seperti limbah pohon di hulu akan merusak lingkungan. Oleh karena itu, Pemkab Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) melakukan berbagai hal untuk mencegah hal tersebut terjadi. “Saya sudah sampaikan kepada LH jika sudah masuk bulan Oktober untuk melakukan bersih-bersih sungai,” tandas Agus Suradnyana. *k19
1
Komentar