Doakan Negara Aman Jelang Aksi 22 Mei
Kegalauan nasional terkait aksi ‘People Power’ yang rencananya akan dilakukan Rabu (22/5) besok di Jakarta membuat berbagai pihak terdorong melakukan upaya-upaya positif untuk menangkal hal tersebut.
DENPASAR, NusaBali
Seperti yang dilakukan oleh Perkumpulan Pasraman Indonesia Provinsi Bali. Mereka melakukan doa bersama di sebelah timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Senin (20/5) petang.
“Yang melatarbelakangi doa bersama ini karena adanya kegalauan nasional akibat pilpres dan pileg yang kita ketahui bersama bagaimana riuh gundahnya di media sosial. Kita percaya Tuhan tidak tidur. Kita mohonkan kepada Tuhan semoga niat baik datang dari segala penjuru,” ujar Ketua Panitia Doa Bersama, Guru Darmika.
Menurutnya, ini merupakan bentuk para bakta ashram melakukan kewajiban dharma negara. Melihat negara sedang bergejolak, maka para bakta sama-sama melakukan kewajiban bernegara yang baik dengan menebar doa dan vibrasi positif ke segala penjuru. Kekuatan menghadapi tantangan besar negara ini, kata dia, adalah kebersamaan dan persatuan.
“Fungsi pasraman tidak sebatas pasraman. Kita berkeinginan agar berguna bagi dharma negara, yang kebetulan saat ini kita dapat tantangan. Terasa dari kampanye, pemilihan langsung, sampai pengumuman beberapa hari lagi. Lewat agni hotra ini, secara tidak langsung kita meyakini adanya pencucian aura-aura negatif menjadi vibrasi positif,” tambahnya.
Sedikitnya 20 ashram yang ada di Bali melakukan doa bersama. Mereka masing-masing berkelompok dan duduk melingkar. Masing-masing melakukan pemujaan agni hotra dilanjutkan dengan pemujaan sesuai gaya masing-masing ashram. Genta-genta pun saling berdenting diiring nyanyian para bakta. Selain mendoakan kedamaian negara Indonesia, doa bersama ini bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan ashram-ashrama di Bali. “Untuk level ke dalam diri, doa bersama ini untuk menuju kesadaran. Setelah kesadaran tercipta, maka kita tidak akan egois, dalam artian merasa paling baik atau benar. Akhirnya antar ashram ini nantinya akan saling menjalin. Saat ini sudah ada sekitar 108 ashram yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali,” kata Guru Darmika. *ind
“Yang melatarbelakangi doa bersama ini karena adanya kegalauan nasional akibat pilpres dan pileg yang kita ketahui bersama bagaimana riuh gundahnya di media sosial. Kita percaya Tuhan tidak tidur. Kita mohonkan kepada Tuhan semoga niat baik datang dari segala penjuru,” ujar Ketua Panitia Doa Bersama, Guru Darmika.
Menurutnya, ini merupakan bentuk para bakta ashram melakukan kewajiban dharma negara. Melihat negara sedang bergejolak, maka para bakta sama-sama melakukan kewajiban bernegara yang baik dengan menebar doa dan vibrasi positif ke segala penjuru. Kekuatan menghadapi tantangan besar negara ini, kata dia, adalah kebersamaan dan persatuan.
“Fungsi pasraman tidak sebatas pasraman. Kita berkeinginan agar berguna bagi dharma negara, yang kebetulan saat ini kita dapat tantangan. Terasa dari kampanye, pemilihan langsung, sampai pengumuman beberapa hari lagi. Lewat agni hotra ini, secara tidak langsung kita meyakini adanya pencucian aura-aura negatif menjadi vibrasi positif,” tambahnya.
Sedikitnya 20 ashram yang ada di Bali melakukan doa bersama. Mereka masing-masing berkelompok dan duduk melingkar. Masing-masing melakukan pemujaan agni hotra dilanjutkan dengan pemujaan sesuai gaya masing-masing ashram. Genta-genta pun saling berdenting diiring nyanyian para bakta. Selain mendoakan kedamaian negara Indonesia, doa bersama ini bertujuan untuk menumbuhkan kebersamaan ashram-ashrama di Bali. “Untuk level ke dalam diri, doa bersama ini untuk menuju kesadaran. Setelah kesadaran tercipta, maka kita tidak akan egois, dalam artian merasa paling baik atau benar. Akhirnya antar ashram ini nantinya akan saling menjalin. Saat ini sudah ada sekitar 108 ashram yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali,” kata Guru Darmika. *ind
Komentar