Presiden Jokowi Akan Lepas Pawai PKB
Konsep Pawai Tahun Ini Berbeda dengan Sebelumnya
DENPASAR, NusaBali
Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan melepas pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 pada 15 Juni mendatang. Jika tiada berhalangan, Jokowi juga sekaligus membuka PKB di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya (Art Center) Denpasar.
“Awalnya pawai akan dilepas oleh gubernur. Akhirnya berubah. Pawai sudah dipastikan akan dilepas secara langsung oleh Presiden Jokowi. Ini berdasarkan audiensi bapak gubernur dengan presiden beberapa waktu lalu di sela kunjungan kerja presiden ke Bali,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana saat rapat koordinasi PKB ke-41 di kantor setempat, Senin (20/5).
PKB ke-41 tahun 2019 mengusung tema ‘Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin’ bermakna Bayu (tenaga) sebagai salah satu sumber segala kekuatan di alam ini. Sebagai inti (core) garapan wajib menampilkan berbagai kekayaan budaya tradisi khas daerah, baik kekayaan alam, adat istiadat, kesenian yang berhubungan unsur Bayu. Pawai pembukaan PKB ke-41 dilaksanakan pada 15 Juni 2019, bertempat di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), kawasan Niti Mandala, Denpasar.
Ketua Kurator PKB ke-41 Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum menambahkan, konsep pawai tahun ini berbeda dengan pawai PKB sebelumnya. Seluruh pawai dikonsep bergerak sambil menari, dengan berbagai tema yang diterjemahkan masing-masing kabupaten/kota. Untuk mengejawantahkan tema besar Bayu Pramana, segala simbol angin diimplementasikan dalam gerak dan musik. “Jadi sepanjang 100 meter depan panggung kehormatan, ada tiga panggung, peserta pawai akan mempertontonkan secara serentak, dengan durasi 7 menit, dan tidak lagi sekadar berjalan, teknisnya peserta pawai wajib berjalan sambil menari” jelasnya.
Terkait kesiapan pawai dan pembukaan, nantinya akan melibatkan seluruh OPD baik panitia maupun kurator. Terutama persiapan pawai mulai panggung kehormatan, partisipan pawai baik peserta kabupaten/kota, luar daerah maupun luar negeri. Untuk peserta luar daerah ada tiga partisipan diantaranya ISBI Papua, dari Jatim dan RRC (Tiongkok).
Sementara kabupaten/kota tahun ini akan mengusung garapan display berjalan. Masing- masing daerah akan ada tema berbeda yang menterjemahkan Bayu atau angin. Misalnya Badung menggarap tari dengan menggunakan property layang-layang. Karangasem sampian gempong penjor, Bangli tamiang ental, Denpasar kreasi kipas, Tabanan umbul-umbul, Jembrana kreasi guwangan, Buleleng dengan kreasi pindekan, Klungkung memainkan kober lukis, dan Gianyar memainkan kreasi jam angin.*ind
“Awalnya pawai akan dilepas oleh gubernur. Akhirnya berubah. Pawai sudah dipastikan akan dilepas secara langsung oleh Presiden Jokowi. Ini berdasarkan audiensi bapak gubernur dengan presiden beberapa waktu lalu di sela kunjungan kerja presiden ke Bali,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana saat rapat koordinasi PKB ke-41 di kantor setempat, Senin (20/5).
PKB ke-41 tahun 2019 mengusung tema ‘Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin’ bermakna Bayu (tenaga) sebagai salah satu sumber segala kekuatan di alam ini. Sebagai inti (core) garapan wajib menampilkan berbagai kekayaan budaya tradisi khas daerah, baik kekayaan alam, adat istiadat, kesenian yang berhubungan unsur Bayu. Pawai pembukaan PKB ke-41 dilaksanakan pada 15 Juni 2019, bertempat di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), kawasan Niti Mandala, Denpasar.
Ketua Kurator PKB ke-41 Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum menambahkan, konsep pawai tahun ini berbeda dengan pawai PKB sebelumnya. Seluruh pawai dikonsep bergerak sambil menari, dengan berbagai tema yang diterjemahkan masing-masing kabupaten/kota. Untuk mengejawantahkan tema besar Bayu Pramana, segala simbol angin diimplementasikan dalam gerak dan musik. “Jadi sepanjang 100 meter depan panggung kehormatan, ada tiga panggung, peserta pawai akan mempertontonkan secara serentak, dengan durasi 7 menit, dan tidak lagi sekadar berjalan, teknisnya peserta pawai wajib berjalan sambil menari” jelasnya.
Terkait kesiapan pawai dan pembukaan, nantinya akan melibatkan seluruh OPD baik panitia maupun kurator. Terutama persiapan pawai mulai panggung kehormatan, partisipan pawai baik peserta kabupaten/kota, luar daerah maupun luar negeri. Untuk peserta luar daerah ada tiga partisipan diantaranya ISBI Papua, dari Jatim dan RRC (Tiongkok).
Sementara kabupaten/kota tahun ini akan mengusung garapan display berjalan. Masing- masing daerah akan ada tema berbeda yang menterjemahkan Bayu atau angin. Misalnya Badung menggarap tari dengan menggunakan property layang-layang. Karangasem sampian gempong penjor, Bangli tamiang ental, Denpasar kreasi kipas, Tabanan umbul-umbul, Jembrana kreasi guwangan, Buleleng dengan kreasi pindekan, Klungkung memainkan kober lukis, dan Gianyar memainkan kreasi jam angin.*ind
1
Komentar