AHY Kembali Bertemu Presiden Jokowi
Jadi Jembatan Komunikasi Antara Jokowi dan SBY
JAKARTA, NusaBali
Hubungan antara Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Presiden Jokowi semakin mesra pasca Pilpres 2019. Putra Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini kembali bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5). AHY memainkan peran sebagai jembatan komunikasi antara SBY (Presiden Ri ke-6) dan Jokowi (Presiden RI ke-7).
Ini untuk kedua kalinya AHY dan Jokowi bertemu pasca Pilpres 2019 dalam kurun kurang dari tiga pekan. Sebelumnya, AHY dan Jokowi sempat bertemu di Istana Merdeka Jakarta, 2 Mei 2019 lalu. Buntut pertemuan di Istana Merdeka tersebut, Partai Demokrat dikabarkan akan keluar dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Capres-Cawapres yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) untuk bergabung ke Jokowi-Ma'ruf Amin (Capres-Cawapres yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI).
"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan kami sebelumnya di Istana Merdeka. Tentu komunikasi yang terjalin ini sebagai wujud harapan bahwa Bapak Presiden Jokowi dan Bapak SBY bisa terus menjalin silaturahim dan komunikasi, utamanya dalam mendiskusikan berbagai hal situasi bangsa dewasa ini," ujar AHY dikutip detikcom setelah bertemu Jokowi di Istana Bogor, Rabu kemarin.
AHY menyebutkan, saat ini SBY tidak dalam kondisi yang memungkinkan bertemu Jokowi. SBY masih berada di Singapura mendampingi sang istri, Ibu Ani Yudhoyono, yang sedang menjalani perawatan akibat penyakit kanker darah.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden Jokowi meminta saya jadi jembatan komunikasi dengan Bapak SBY sebagai mantan Presiden 2 periode memiliki wisdom dan pengalaman tertentu yang ingin dibagi dan disampaikan, dalam rangka memberikan support pada Presiden Jokowi untuk menangani situasi politik, hukum, dan keamanan akhir-akhir ini," jelas AHY. "Utamanya, pasca pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019, baik untuk Pilpres maupun Pileg, yang telah disampaikan secara resmi oleh KPU pada 21 Mei dinihari," lanjut mantan Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2017 ini.
Menurut AHY, SBY berharap pemerintah dan negara dapat menangani situasi politik pasca pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2019. Pemerintah diharapkan hadir memberikan solusi-solusi dan pendekatan yang tepat. "Artinya, tersedia ruang dialog dan komunikasi. Solusi politik hukum dan tersedia pendekatan keamanan. Karena ini bangsa kita sendiri, kita berharap penanganan dilakukan dengan baik dan sebisa mungkin kita terhindar dari segala korban yang tidak diperlukan," papar AHY.
Pada bagian lain, AHY mengimbau pihak-pihak yang belum menerima hasil Pe-milu 2019 untuk menyalurkannya lewat jalur hukum. Dia berharap perselisihan ini tidak dilakukan lewat aksi jalanan. "Kalaupun ada kalangan yang belum puas atau belum menerima hasil rekapitulasi KPU, maka bisa disalurkan melalui jalur konstitusional. Ada jalannya dan mudah-mudahan kita, masyarakat, terhindar dari segala polemik yang diperburuk dengan aksi-aksi tidak konstitusional," katanya. *
Ini untuk kedua kalinya AHY dan Jokowi bertemu pasca Pilpres 2019 dalam kurun kurang dari tiga pekan. Sebelumnya, AHY dan Jokowi sempat bertemu di Istana Merdeka Jakarta, 2 Mei 2019 lalu. Buntut pertemuan di Istana Merdeka tersebut, Partai Demokrat dikabarkan akan keluar dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Capres-Cawapres yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) untuk bergabung ke Jokowi-Ma'ruf Amin (Capres-Cawapres yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI).
"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan kami sebelumnya di Istana Merdeka. Tentu komunikasi yang terjalin ini sebagai wujud harapan bahwa Bapak Presiden Jokowi dan Bapak SBY bisa terus menjalin silaturahim dan komunikasi, utamanya dalam mendiskusikan berbagai hal situasi bangsa dewasa ini," ujar AHY dikutip detikcom setelah bertemu Jokowi di Istana Bogor, Rabu kemarin.
AHY menyebutkan, saat ini SBY tidak dalam kondisi yang memungkinkan bertemu Jokowi. SBY masih berada di Singapura mendampingi sang istri, Ibu Ani Yudhoyono, yang sedang menjalani perawatan akibat penyakit kanker darah.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden Jokowi meminta saya jadi jembatan komunikasi dengan Bapak SBY sebagai mantan Presiden 2 periode memiliki wisdom dan pengalaman tertentu yang ingin dibagi dan disampaikan, dalam rangka memberikan support pada Presiden Jokowi untuk menangani situasi politik, hukum, dan keamanan akhir-akhir ini," jelas AHY. "Utamanya, pasca pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019, baik untuk Pilpres maupun Pileg, yang telah disampaikan secara resmi oleh KPU pada 21 Mei dinihari," lanjut mantan Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2017 ini.
Menurut AHY, SBY berharap pemerintah dan negara dapat menangani situasi politik pasca pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2019. Pemerintah diharapkan hadir memberikan solusi-solusi dan pendekatan yang tepat. "Artinya, tersedia ruang dialog dan komunikasi. Solusi politik hukum dan tersedia pendekatan keamanan. Karena ini bangsa kita sendiri, kita berharap penanganan dilakukan dengan baik dan sebisa mungkin kita terhindar dari segala korban yang tidak diperlukan," papar AHY.
Pada bagian lain, AHY mengimbau pihak-pihak yang belum menerima hasil Pe-milu 2019 untuk menyalurkannya lewat jalur hukum. Dia berharap perselisihan ini tidak dilakukan lewat aksi jalanan. "Kalaupun ada kalangan yang belum puas atau belum menerima hasil rekapitulasi KPU, maka bisa disalurkan melalui jalur konstitusional. Ada jalannya dan mudah-mudahan kita, masyarakat, terhindar dari segala polemik yang diperburuk dengan aksi-aksi tidak konstitusional," katanya. *
Komentar