Enam Personel Polda Bali Jadi Korban Kerusuhan
Enam anggota Direktorat Samapta Polda Bali menjadi korban kerusuhan saat melakukan pengamanan aksi demo di Kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) - Bawaslu, Jakarta pada Rabu (22/5).
DENPASAR, NusaBali
Keenam personil asal Bali tersebut terluka saat terjadi bentrok di daerah Pasar Slipi, Petamburan, Jakarta Barat. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja mengatakan enam anggota Dit Samapta Polda Bali yang menjadi korban kebrutalan perusuh yaitu Ipda Aldri Setiawan, Bripda I Putu Eka Yoga Pramesti, Bripda Putu Budiasa Jaya Wijaya, Bripda I Made Doni Purwita, Bripda I Made Adi Pradana dan Bripda I Made Yoga Pradana Arta.
Dijelaskannya, saat itu keenam personil Dit Samapta Polda Bali bersama ratusan personel lainnya bertugas menghalau massa yang saat itu berkonsentrasi di sekitar Pasar Slipi pada Rabu dinihari. Massa yang mulai memanas lalu menyerang polisi dengan membabi buta menggunakan batu, ketapel, bom molotov dan kembang api.
Akibat serangan tersebut, puluhan polisi terluka termasuk enam personel asal Bali. Dari catatan kepolisian diketahui, Ipda Aldri Setiawan mengalami luka robek di pelipis dan luka di bawah mata akibat terkena kelereng yang ditembakan menggunakan ketapel oleh pendemo. Akibatnya, darah mengucur dan Ipda Aldri harus mendapat perawatan.
Sementara, Bripda I Putu Eka Yoga Pramesti terluka di bagian hidung terkena lemparan batu dari massa yang rusuh. Bripda Putu Budiasa Jaya Wijaya terluka di bagian tangan dan terkilir akibat terkena lemparan batu oleh pendemo. Massa yang tidak diketahui identitasnya itu juga membawa kembang api kemudian meledakannya ke arah polisi. Akibatnya Bripda I Made Doni Purwita mengalami luka bakar di lutut sebelah kiri. Dengan helm masih di kepala serta tameng dan tongkat di tangan. “Dia sampai mengabaikan luka yang terasa panas di lututnya sementara waktu karena masih dalam ikatan pasukan,” jelas Kombes Hengky.
Sementara Bripda I Made Adi Pradana mengalami luka dibagian leher karena terkena lemparan batu oleh pendemo. Sedangkan Bripda I Made Yoga Pradana Arta mengalami luka robek dibagian dagu terkena serpihan kaca dari botol yang dilempar oleh massa anarkis. “Anggota Polri di sana tidur di atas trotoar dan aspal," imbuh Kombes Hengky yang mengatakan pasukan Brimob dan Dit. Samapta Polda Bali dikirim sebanyak 202 personel ke Polda Metro Jaya.
Perwira melati tiga ini berharap kepada personel Polda Bali dan seluruh anggota Polri yang ditugaskan dalam pengamanan pasca pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU RI agar tetap tenang dan tidak terpancing emosinya. Mereka rela meninggalkan anak, istri dan keluarga karena ada panggilan tugas negara.
Polri sebagai penanggungjawab keamanan dalam negeri bersama TNI akan mengamankan negara ini, menindak tegas dan tidak mentolerir para perusuh. "Polri akan bertugas secara profesional dan sesuai SOP saat menghadapi massa yang berunjuk rasa. Polri mengutamakan upaya preventif dan preemtif dengan melakukan negosiasi agar penyampaian aspirasi dilakukan secara tertib sesuai Undang-Undang,” katanya. *rez
Dijelaskannya, saat itu keenam personil Dit Samapta Polda Bali bersama ratusan personel lainnya bertugas menghalau massa yang saat itu berkonsentrasi di sekitar Pasar Slipi pada Rabu dinihari. Massa yang mulai memanas lalu menyerang polisi dengan membabi buta menggunakan batu, ketapel, bom molotov dan kembang api.
Akibat serangan tersebut, puluhan polisi terluka termasuk enam personel asal Bali. Dari catatan kepolisian diketahui, Ipda Aldri Setiawan mengalami luka robek di pelipis dan luka di bawah mata akibat terkena kelereng yang ditembakan menggunakan ketapel oleh pendemo. Akibatnya, darah mengucur dan Ipda Aldri harus mendapat perawatan.
Sementara, Bripda I Putu Eka Yoga Pramesti terluka di bagian hidung terkena lemparan batu dari massa yang rusuh. Bripda Putu Budiasa Jaya Wijaya terluka di bagian tangan dan terkilir akibat terkena lemparan batu oleh pendemo. Massa yang tidak diketahui identitasnya itu juga membawa kembang api kemudian meledakannya ke arah polisi. Akibatnya Bripda I Made Doni Purwita mengalami luka bakar di lutut sebelah kiri. Dengan helm masih di kepala serta tameng dan tongkat di tangan. “Dia sampai mengabaikan luka yang terasa panas di lututnya sementara waktu karena masih dalam ikatan pasukan,” jelas Kombes Hengky.
Sementara Bripda I Made Adi Pradana mengalami luka dibagian leher karena terkena lemparan batu oleh pendemo. Sedangkan Bripda I Made Yoga Pradana Arta mengalami luka robek dibagian dagu terkena serpihan kaca dari botol yang dilempar oleh massa anarkis. “Anggota Polri di sana tidur di atas trotoar dan aspal," imbuh Kombes Hengky yang mengatakan pasukan Brimob dan Dit. Samapta Polda Bali dikirim sebanyak 202 personel ke Polda Metro Jaya.
Perwira melati tiga ini berharap kepada personel Polda Bali dan seluruh anggota Polri yang ditugaskan dalam pengamanan pasca pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU RI agar tetap tenang dan tidak terpancing emosinya. Mereka rela meninggalkan anak, istri dan keluarga karena ada panggilan tugas negara.
Polri sebagai penanggungjawab keamanan dalam negeri bersama TNI akan mengamankan negara ini, menindak tegas dan tidak mentolerir para perusuh. "Polri akan bertugas secara profesional dan sesuai SOP saat menghadapi massa yang berunjuk rasa. Polri mengutamakan upaya preventif dan preemtif dengan melakukan negosiasi agar penyampaian aspirasi dilakukan secara tertib sesuai Undang-Undang,” katanya. *rez
Komentar