Trek Lurus Jadi Problem Rossi
Rider Monster Yamaha Valentino Rossi harus puas mengakhiri balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Minggu (19/5) lalu, pada urutan kelima.
LE MANS, Nusa Bali
Hasil tersebut mengecewakan, karena pada awal lomba Rossii sempat menembus tiga besar. Rossi mengaku sudah coba memacu motornya dengan maksimal. Tapi, pesaingnya memiliki kecepatan lebih baik, sehingga menyebabkan dia tertinggal jauh. Rossi mengatakan, motor Yamaha musim ini amat buruk ketika di trek lurus, dan masalah itu menghantuinya sejak lama.
"Dalam sejarahnya, sejak 2004 Yamaha tidak pernah fantastis ketika di trek lurus. Tetapi, tahun ini kami sepertinya mengalami kekalahan lebih banyak dari sebelumnya," ujar Rossi, dikutip dari Crash.
Pembalap asal Italia itu berharap, di sisa musim ini timnya bisa segera melakukan perbaikan. Persaingan MotoGP yang semakin sengit ini membuat mereka harus bergerak cepat.
"Sejujurnya apa yang sudah dan bisa kami perbaiki justru memberi dampak motor saya lebih lambat. Kami harus bisa membuatnya menjadi lebih baik," tutur Rossi.
Rossi sendiri memberi catatan untuk motor Yamaha meskipun tampil impresif hingga finis kelima. Dia mengeluhkan kinerja mesin Yamaha yang kalah jauh dibanding motor para rivalnya, terutama Honda.
Performa Rossi di Le Mans bisa dibilang cukup menjanjikan. Namun, jika dibandingkan dengan Marc Marquez memang ada gap besar. Marquez terlalu superior dengan mengemas tiga kemenangan dalam lima balapan pertama MotoGP 2019.
Marquez jarang mendapat tekanan berarti dari rivalnya. Hanya sekali dia kalah berduel dengan Andrea Dovizioso, tepatnya pada MotoGP Qatar. Adapun di MotoGP Austin dia terjatuh karena kesalahan sendiri, padahal sedang melaju sendirian di depan dengan margin signifikan atas rival-rivalnya.
"Kami bermasalah dengan mesin. Perbedaannya (dengan motor pabrikan lain) terlalu besar," kata Rossi kepada harian Spanyol Marca, seperti dilansir Daily Star, Kamis (23/5). Dari lima seri yang telah dilalui, Rossi berhasil menyabet dua kali podium. Pada MotoGP Argentina dan Amerika Serikat, Rossi berhasil menempati urutan kedua.*
Hasil tersebut mengecewakan, karena pada awal lomba Rossii sempat menembus tiga besar. Rossi mengaku sudah coba memacu motornya dengan maksimal. Tapi, pesaingnya memiliki kecepatan lebih baik, sehingga menyebabkan dia tertinggal jauh. Rossi mengatakan, motor Yamaha musim ini amat buruk ketika di trek lurus, dan masalah itu menghantuinya sejak lama.
"Dalam sejarahnya, sejak 2004 Yamaha tidak pernah fantastis ketika di trek lurus. Tetapi, tahun ini kami sepertinya mengalami kekalahan lebih banyak dari sebelumnya," ujar Rossi, dikutip dari Crash.
Pembalap asal Italia itu berharap, di sisa musim ini timnya bisa segera melakukan perbaikan. Persaingan MotoGP yang semakin sengit ini membuat mereka harus bergerak cepat.
"Sejujurnya apa yang sudah dan bisa kami perbaiki justru memberi dampak motor saya lebih lambat. Kami harus bisa membuatnya menjadi lebih baik," tutur Rossi.
Rossi sendiri memberi catatan untuk motor Yamaha meskipun tampil impresif hingga finis kelima. Dia mengeluhkan kinerja mesin Yamaha yang kalah jauh dibanding motor para rivalnya, terutama Honda.
Performa Rossi di Le Mans bisa dibilang cukup menjanjikan. Namun, jika dibandingkan dengan Marc Marquez memang ada gap besar. Marquez terlalu superior dengan mengemas tiga kemenangan dalam lima balapan pertama MotoGP 2019.
Marquez jarang mendapat tekanan berarti dari rivalnya. Hanya sekali dia kalah berduel dengan Andrea Dovizioso, tepatnya pada MotoGP Qatar. Adapun di MotoGP Austin dia terjatuh karena kesalahan sendiri, padahal sedang melaju sendirian di depan dengan margin signifikan atas rival-rivalnya.
"Kami bermasalah dengan mesin. Perbedaannya (dengan motor pabrikan lain) terlalu besar," kata Rossi kepada harian Spanyol Marca, seperti dilansir Daily Star, Kamis (23/5). Dari lima seri yang telah dilalui, Rossi berhasil menyabet dua kali podium. Pada MotoGP Argentina dan Amerika Serikat, Rossi berhasil menempati urutan kedua.*
1
Komentar