Golkar Siapkan Survei Jaring Calon
Jelang Pilkada 2020 di 6 Daerah
DENPASAR, NusaBali
Golkar tidak ambil pusing dengan Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, yang tahapannya akan dimulai September 2019 nanti. Golkar masih fokus masalah Pemilu 2019 yang kini proses penetapan caleg terpilih. Namun demikian, Golkar pastikan akan melakukan survei internal untuk menjaring kandidat calon buat Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Karangasem 2020, dan Pilkada Bangli 2020.
Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan partainya masih tunggu hasil final Pileg 2019, sehingga belum memikirkan Pilkada 2020 serentak. Selain masalah Pileg 2019, kata Demer, masih ada urusan hasil Pilpres 2019 yang sengketanya masuk gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Kita fokus dulu dengan masalah Pemlu 2019, masih ada protes-protes ini. Pengurus DPP Golkar sekarang sedang bekerja untuk itu,” ujar Demer saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Jumat (24/5).
Terkait tarung Pilkada 2020 serentak di Bali, kata Demer, Golkar akan berusaha usung Calon Bupat-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) atau Calon Walikota-Calon Wakil Walikota (Cawali-Cawawali). Dalam mengusung calon di Pilkada, acuannya selalu hasil survei. Menurut Semer, survei kandidat akan dilaksanakan sebelum pendaftaran pasangan calon ke KPU.
“Biasanya DPP Golkar yang melakukan survei kandidat. Nantilah, selesai Pileg /Pilpres 2019,” tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kembali lolos ke DPR RI dari Golkar Dapil Bali buat keempat kalinya dalam Pileg 2019 ini.
Paparan senada juga diungkapkan anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adi, saat dihubungi NusaBali terpisah, Jumat kemarin. Gus Adhi mengatakan, Golkar saat ini masih menunggu hasil Pileg 2019. Pasalnya, hasil Pileg 2019 ini yang nantinya akan dipakai dalam ketentuan dan persyaratan dalam mengusung calon ke Pilkada 2020.
“Setahu saya, ketika parpol atau gabungan parpol mengusung calon ke Pilkada, minimal harus harus kantongi 20 persen suara di parlemen,” papar politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kembali lolos ke DPR RI dari Golkar Dapil Bali buat kedua kalinya dalam Pileg 2019 ini.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Golkar bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Kareangasem 2020 dan Pilkada Bangli 2020. Golkar meraih 11 kursi dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 atau kuasai 24,44 persen suara parlemen. Di Bangli, Golkar meraih 6 kursi dari total 30 kursi legislatif atau kuasai 20,00 persen suara parlemen.
Sedangkan untuk Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, dan Pilkada Jembrana 2020, Golkar harus menggaet mitra ko-alisi karena masih kekurangan kursi untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen guna mengusung paket calon. Di Denpasar, Golkar hanya meraih 8 kursi dari total 45 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,78 persen suara parlemen.
Sementara di Badung, Golkar hanya meraih 7 kursi dari total 40 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,50 persen suara parlemen. Di Tabanan, Golkar hanya meraih 5 kursi dari total 40 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 12,50 persen suara parlemen. Sebaliknya di Jembrana, Golkar hanya meraih 6 kursi dari total 35 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,14 persen suara parlemen. *nat
Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan partainya masih tunggu hasil final Pileg 2019, sehingga belum memikirkan Pilkada 2020 serentak. Selain masalah Pileg 2019, kata Demer, masih ada urusan hasil Pilpres 2019 yang sengketanya masuk gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Kita fokus dulu dengan masalah Pemlu 2019, masih ada protes-protes ini. Pengurus DPP Golkar sekarang sedang bekerja untuk itu,” ujar Demer saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Jumat (24/5).
Terkait tarung Pilkada 2020 serentak di Bali, kata Demer, Golkar akan berusaha usung Calon Bupat-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) atau Calon Walikota-Calon Wakil Walikota (Cawali-Cawawali). Dalam mengusung calon di Pilkada, acuannya selalu hasil survei. Menurut Semer, survei kandidat akan dilaksanakan sebelum pendaftaran pasangan calon ke KPU.
“Biasanya DPP Golkar yang melakukan survei kandidat. Nantilah, selesai Pileg /Pilpres 2019,” tegas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kembali lolos ke DPR RI dari Golkar Dapil Bali buat keempat kalinya dalam Pileg 2019 ini.
Paparan senada juga diungkapkan anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adi, saat dihubungi NusaBali terpisah, Jumat kemarin. Gus Adhi mengatakan, Golkar saat ini masih menunggu hasil Pileg 2019. Pasalnya, hasil Pileg 2019 ini yang nantinya akan dipakai dalam ketentuan dan persyaratan dalam mengusung calon ke Pilkada 2020.
“Setahu saya, ketika parpol atau gabungan parpol mengusung calon ke Pilkada, minimal harus harus kantongi 20 persen suara di parlemen,” papar politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang kembali lolos ke DPR RI dari Golkar Dapil Bali buat kedua kalinya dalam Pileg 2019 ini.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Golkar bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Kareangasem 2020 dan Pilkada Bangli 2020. Golkar meraih 11 kursi dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 atau kuasai 24,44 persen suara parlemen. Di Bangli, Golkar meraih 6 kursi dari total 30 kursi legislatif atau kuasai 20,00 persen suara parlemen.
Sedangkan untuk Pilkada Badung 2020, Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Tabanan 2020, dan Pilkada Jembrana 2020, Golkar harus menggaet mitra ko-alisi karena masih kekurangan kursi untuk memenuhi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen guna mengusung paket calon. Di Denpasar, Golkar hanya meraih 8 kursi dari total 45 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,78 persen suara parlemen.
Sementara di Badung, Golkar hanya meraih 7 kursi dari total 40 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,50 persen suara parlemen. Di Tabanan, Golkar hanya meraih 5 kursi dari total 40 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 12,50 persen suara parlemen. Sebaliknya di Jembrana, Golkar hanya meraih 6 kursi dari total 35 kursi legislatif hasil Pileg 2019 atau kuasai 17,14 persen suara parlemen. *nat
Komentar