Banjir di Jembrana, 182 Rumah Terendam
Ratusan rumah yang tenggelam tersebar di 7 desa kawasan Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana
Sungai Ijogading Meluap, Jalan Kabupaten Terputus 10 Meter
NEGARA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur kawasan Jembrana, Kamis (23/5) sore hingga malam, menimbulkan bencana banjir di sejumlah titik. Selain menenggelamkan ratusan rumah warga di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana, luapan air juga hancurkan Jalan Kabupaten di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung.
Sesuai pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, Jumat (24/5), ada ratusan rumah milik 182 kepala keluarga (KK) yang terendam akibat hujan lebat sejak sore pukul 17.00 hingga malam pukul 20.00 Wita. Rumah-rumah ini mulai terendam sejak petang pukul 18.00 Wita. Ratusan rumah yang tenggelam ini tesebar di 5 desa/kelurahan kawasan Kecamatan Negara dan 2 kelurahan kawasan Kecamatan Jembrana.
Korban banjir di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara mencapai 66 KK, sementara di Desa Kaliakah (Kecamatan Negara) 40 KK, Kelurahan Baler Bale Agung (Kecamatan Negara) 12 KK, Kelurahan Banjar Tengah (Kecamatan Negara) 8 KK, di Desa Tegal Badeng Timur (Kecamatan Negara) 1 KK, Kelurahan Loloan Timur (Kecamatan Jembrana) sebanyak 47 KK, dan di Kelurahan Pendem (Kecamatan Jembrana) sebanyak 8 KK.
Khusus banjir di Kelurahan Loloan Barat dan Kelurahan Loloan Timur, disebabkan oleh meluapnya air Sungai Ijogading. Sedangkan banjir di Desa Kaliakah terjadi akibat luapan dari Sungai Kaliakah. Banjir petang itu bukan hanya merendam ratusan rumah penduduk, namun juga menggenagi badan jalan di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk, Jalan Udayana Negara, Kelurahan Baler Bale Agung, dan Kelurahan Banjar Tengah (Kecamatan Negara). Genangan air sempat mencapai ketinggian 50 sentimeter, hingga mengganggu arus lalulintas. Air baru surut mulai Jumat dinihari.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Made Sapta Budiarta, mengatakan timnya langsung disebar ke sejumlah titik begitu mendengar informasi terjadi banjir, Kamis malam pukul 19.00 Wita. Dari hasil pengecekan, tidak ada korban jiwa maupun terluka akibat banjir. Namun, 3 warga yang rumahnya tenggelam di Desa Kaliakah, sempat divakuasi ke tempat aman.
“Ada tiga warga kami evakuasi. Salah satunya, kebetulan sedang patah tulang, sementara dua lagi ibu-ibu yang rumahnya cukup jauh. Selain di Kaliakah, tidak ada evakuasi warga, “ ujar Sapta Budiarta saat dikonfirmasi di Negara, Jumat kemarin.
Sementara itu, meluapnya air Sungai Ijogading, Kamis petang, juga menggerus senderan dan badan Jalan Kabupaten di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung. Badan jalan yang menjadi jalur alternatif tembusan menuju Lingkungan Dewasana dan Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Baler Bale Agung itu putus total sepanjang 10 meter.
Putusnya badan jalan ini membuat kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Sedangkan kendaraan roda dua masih bisa lewat dengan ekstra hati-hati. “Mobil sudah pasti tidak bisa lewat. Cuma motor yang bisa lewat. Itu pun, harus hati-hati, karena celahnya sempit,” ujar seorang warga setempat, I Kadek Citra Utama, 23.
Menurut Citra Utama, jebolnya senderan beserta badan jalan sepanjang 10 meter ini terjadi Kamis petang pukul 18.00 Wita, saat hujan deras. Ketika itu, air Sungai Ijogading meluap hingga ke jalan raya. Untungnya, saat kejadian tidak ada warga yang melintas, sehingga bencana ini tak sampai menelan korban.
Putusnya Jalan Kabupaten di Lingkungan Pangkung Manggis akibat meluapnya air sungai ini sempat ditinjau Asisten II Setda Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Jumat kemarin. IGN Sumber Wijaya terjun ke lokasi bersama Camat Negara I Wayan Andi Suka Anjasmara dan Kapolsek Negara, Kompol I Ketut Maret.
Menurut Sumber Wijaya, jalan putus ini buat sementara ditangani dengan pengurugan tanah di senderan. “Hari ini (kemarin) rencananya sudah mulai diurug, agar lebih aman dilalui motor. Kita akan gunakan eskavator. Kalau untuk perbaikan jalan, tidak bisa langsung. Mungkin nanti dianggarkan di APBD Perubahan 2019 atau tahun depan. Untuk senderannya, ya kita koordinasi ke Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP),” ujar mantan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jembrana ini. *ode
Komentar