Jakarta Rusuh, Kiriman Tinta e-KTP Tertunda
Animo masyarakat Gianyar mengurus administrasi kependudukan relatif tinggi.
GIANYAR, NusaBali
Per hari, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Gianyar, rata-rata melayani sekitar 300 antrian. Antrian ini termasuk masyarakat yang melakukan perubahan data e-KTP maupun perekaman baru.
Namun diakui, ketersediaan blangko e-KTP masih kembang- kempis. Termasuk ketersediaan tinta e-KTP. Terlebih pasca kerusuhan 22 Mei, di Jakarta, kiriman tinta yang seharusnya tiba di Gianyar, Jumat (24/5), menjadi tertunda hingga Senin (27/5). Hal ini diungkapkan Kepala Disdukcapil Gianyar I Putu Gede Bhayangkara di ruang kerjanya, kemarin. "Hari ini, tinda dijanjikan datang. Tapi karena rusuh Jakarta, kiriman tinta jadi tertunda. Nunggu hari Senin," jelasnya.
Selain itu, lanjut Bhayangkara, pembatasan akses internet juga membuat pihaknya kesulitan melakukan komunikasi dan koordinasi. "Komunikasi WhatsApp kami terbatas, makanya sulit komunikasi dengan pihak di Jakarta," ungkapnya.
Hingga Jumat (24/5), dikatakan, stok blangko e-KTP tersisa sekitar 417 keping. Jumlah ini tersebar di kantor dinas dan di tujuh kantor camat se Kabupaten Gianyar. "Blanko tiba Senin sebanyak 1.000, dari yang dipesan 5.000 lebih. Sampai kemarin tersisa 449 keping kemudian per tadi siang proses nyetak sebanyk 32 e-KTP. Jadi sisanya sekitar 417 keping. Kami sistemnya saling pinjam, supaya pelayanan tetap jalan," jelasnya. Diakui, jumlah ini masih kurang melihat animo masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan, khususnya e-KTP. Terutama menjelang masa penerimaan mahasiswa baru.
Sebelumnya diberitakan, stok blanko e-KTP di Disdukcapil Gianyar, kosong. Bahkan stok blanko sudah kosong sejak seminggu terakhir. Kadisdukcapil Gianyar,
Putu Gede Bhayangkara mengaku sudah mengamprah blanko ke pusat. “Sebelum habis kami sudah mohon blanko ke Kemendagri agar secepatnya dikirim,” ujarnya, Kamis (16/5).
Selain kehabisan blanko KTP-el, Disdukcapil juga kehabisan tinta untuk pencetakan blanko tersebut. Dikatakannya, tinta untuk pencetakan blanko KTP-el itu khusus dan harus didatangkan dari Jakarta. Dengan habisnya stok blanko dan tinta tersebut, menyebabkan pelayanan di Disdukcapil agak terhambat, “Walau demikian, setiap pelayanan adminitrasi kami layani, sehingga begitu blanko datang, e-KTP langsung kami cetak dan kami bagikan,” terangnya.
Sampai April 2019, penduduk Gianyar berjumlah 498.942 jiwa dengan warga yang wajib KTP-el sebanyak 384.596. Sedangkan warga yang belum perekaman masih tersisa 7.354 jiwa. *nvi
Namun diakui, ketersediaan blangko e-KTP masih kembang- kempis. Termasuk ketersediaan tinta e-KTP. Terlebih pasca kerusuhan 22 Mei, di Jakarta, kiriman tinta yang seharusnya tiba di Gianyar, Jumat (24/5), menjadi tertunda hingga Senin (27/5). Hal ini diungkapkan Kepala Disdukcapil Gianyar I Putu Gede Bhayangkara di ruang kerjanya, kemarin. "Hari ini, tinda dijanjikan datang. Tapi karena rusuh Jakarta, kiriman tinta jadi tertunda. Nunggu hari Senin," jelasnya.
Selain itu, lanjut Bhayangkara, pembatasan akses internet juga membuat pihaknya kesulitan melakukan komunikasi dan koordinasi. "Komunikasi WhatsApp kami terbatas, makanya sulit komunikasi dengan pihak di Jakarta," ungkapnya.
Hingga Jumat (24/5), dikatakan, stok blangko e-KTP tersisa sekitar 417 keping. Jumlah ini tersebar di kantor dinas dan di tujuh kantor camat se Kabupaten Gianyar. "Blanko tiba Senin sebanyak 1.000, dari yang dipesan 5.000 lebih. Sampai kemarin tersisa 449 keping kemudian per tadi siang proses nyetak sebanyk 32 e-KTP. Jadi sisanya sekitar 417 keping. Kami sistemnya saling pinjam, supaya pelayanan tetap jalan," jelasnya. Diakui, jumlah ini masih kurang melihat animo masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan, khususnya e-KTP. Terutama menjelang masa penerimaan mahasiswa baru.
Sebelumnya diberitakan, stok blanko e-KTP di Disdukcapil Gianyar, kosong. Bahkan stok blanko sudah kosong sejak seminggu terakhir. Kadisdukcapil Gianyar,
Putu Gede Bhayangkara mengaku sudah mengamprah blanko ke pusat. “Sebelum habis kami sudah mohon blanko ke Kemendagri agar secepatnya dikirim,” ujarnya, Kamis (16/5).
Selain kehabisan blanko KTP-el, Disdukcapil juga kehabisan tinta untuk pencetakan blanko tersebut. Dikatakannya, tinta untuk pencetakan blanko KTP-el itu khusus dan harus didatangkan dari Jakarta. Dengan habisnya stok blanko dan tinta tersebut, menyebabkan pelayanan di Disdukcapil agak terhambat, “Walau demikian, setiap pelayanan adminitrasi kami layani, sehingga begitu blanko datang, e-KTP langsung kami cetak dan kami bagikan,” terangnya.
Sampai April 2019, penduduk Gianyar berjumlah 498.942 jiwa dengan warga yang wajib KTP-el sebanyak 384.596. Sedangkan warga yang belum perekaman masih tersisa 7.354 jiwa. *nvi
Komentar