Jasa Cuci Kendaraan Banjir Pelanggan
Sehari Jelang Tumpek Landep
DENPASAR, NusaBali
Usaha jasa cuci mobil dan sepeda motor benar-benar kebanjiran orderan, Jumat (24/5) atau sehari jelang Hari Tumpek Landep, pada Saniscara ,Sabtu (25/5) ini. Warga mendatangi usaha jasa cuci mobil dan motor, meminta jasa layanan cuci kendaraan mereka, untuk persiapan diupacarai pada hari Tumpek Landep.
Keuntungan usaha jasa cuci mobil dan motor pun berlipat dari hari biasanya. “Dari tadi pagi sudah ramai,” ujar Ni Made Sriati, pemilik usaha jasa cuci mobil dan motor Clink di kawasan Tohpati, Denpasar Timur.
Dari penuturan Sriati, peningkatan orderan sampai 100 persen lebih. Jika hari biasa, rata-rata dapat 50an orderan untuk mencuci mobil, sedang sehari jelang Tumpek Landep, orderan lebih dari 100 unit kendaraan/mobil. Demikian juga dengan sepeda motor. Warga yang meminta jasa cuci sepeda motor, juga melonjak.
Meski demikian, tidak ada lonjakan tarif. Untuk kendaraan berkisar antara Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu. Besaran tersebut tergantung jenis kendaraan. “Namun secara umum rata-rata Rp 50 ribu per kendaraan,” jelas Sriati. Demikian juga dengan sepeda motor. Ongkos cucinya Rp 15 ribu per unit.
Luberan orderan cuci kendaraan juga di usaha cuci mobil dan motor di tempat lain. “Ya meningkat dari hari biasa,” ujar Kadek Ariana, pemilik usaha cuci mobil Khrisna Mulya di Jalan Raya Celuk, Sukawati.
Menurut Kadek Ariana, jika pada hari biasanya, orderan cuci mobil dan sepeda motor rata-rata 20- 25 unit, jelang Tumpek Landep atau hari raya keagamaan seperti Galungan dan Kuningan, orderan meningkat. “Sekarang sampai 40 unit kendaraan,” ujar Kadek Ariana, lelaki asal kawasan jalan Teuku Umar, Denpasar.
Itu pun dia batasi. Karena kalau lebih dari jumlah tersebut, dia dan karyawan akan kewalahan. “Karena satu mobil paling cepat butuh waktu 45 menit untuk membersihkan,” ungkapnya. Kadek Ariana pun harus lembur hingga pukul 21.00 WITA.
Karena harus kerja ekstra tersebut, tenaga cuci dari perusahaan cuci mobil dan motor pun menerima pendapatan ekstra dari hari biasa. “Untuk musim ramai ini, per orang dapat Rp 100 ribu,” ujar Sriati. Sedang pada hari biasa, rata-rata Rp 50 ribu per orang. Ada juga dengan sistem bagi hasil antara pemilik dan karyawannya per unit mobil. “Tiyang 30, anak-anak 20,” ujar Kadek Ariana, menyebut perbandingan pendapatan antara dia dan karyawannya, jika sampai lembur. *k17
Keuntungan usaha jasa cuci mobil dan motor pun berlipat dari hari biasanya. “Dari tadi pagi sudah ramai,” ujar Ni Made Sriati, pemilik usaha jasa cuci mobil dan motor Clink di kawasan Tohpati, Denpasar Timur.
Dari penuturan Sriati, peningkatan orderan sampai 100 persen lebih. Jika hari biasa, rata-rata dapat 50an orderan untuk mencuci mobil, sedang sehari jelang Tumpek Landep, orderan lebih dari 100 unit kendaraan/mobil. Demikian juga dengan sepeda motor. Warga yang meminta jasa cuci sepeda motor, juga melonjak.
Meski demikian, tidak ada lonjakan tarif. Untuk kendaraan berkisar antara Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu. Besaran tersebut tergantung jenis kendaraan. “Namun secara umum rata-rata Rp 50 ribu per kendaraan,” jelas Sriati. Demikian juga dengan sepeda motor. Ongkos cucinya Rp 15 ribu per unit.
Luberan orderan cuci kendaraan juga di usaha cuci mobil dan motor di tempat lain. “Ya meningkat dari hari biasa,” ujar Kadek Ariana, pemilik usaha cuci mobil Khrisna Mulya di Jalan Raya Celuk, Sukawati.
Menurut Kadek Ariana, jika pada hari biasanya, orderan cuci mobil dan sepeda motor rata-rata 20- 25 unit, jelang Tumpek Landep atau hari raya keagamaan seperti Galungan dan Kuningan, orderan meningkat. “Sekarang sampai 40 unit kendaraan,” ujar Kadek Ariana, lelaki asal kawasan jalan Teuku Umar, Denpasar.
Itu pun dia batasi. Karena kalau lebih dari jumlah tersebut, dia dan karyawan akan kewalahan. “Karena satu mobil paling cepat butuh waktu 45 menit untuk membersihkan,” ungkapnya. Kadek Ariana pun harus lembur hingga pukul 21.00 WITA.
Karena harus kerja ekstra tersebut, tenaga cuci dari perusahaan cuci mobil dan motor pun menerima pendapatan ekstra dari hari biasa. “Untuk musim ramai ini, per orang dapat Rp 100 ribu,” ujar Sriati. Sedang pada hari biasa, rata-rata Rp 50 ribu per orang. Ada juga dengan sistem bagi hasil antara pemilik dan karyawannya per unit mobil. “Tiyang 30, anak-anak 20,” ujar Kadek Ariana, menyebut perbandingan pendapatan antara dia dan karyawannya, jika sampai lembur. *k17
Komentar