Sedana Kembali Terpilih Jadi Bendesa Serangan
I Made Sedana, asal Banjar Tengah, Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, kembali terpilih dan dilantik sebagai Bendesa Serangan masa jabatan 2019-2024 setelah dilakukan pemilihan langsung pada 8 Mei 2019 lalu.
DENPASAR, NusaBali
Sedana berhasil unggul dari rivalnya, I Ketut Arya Saputra dari Banjar Kaja, dengan perolehan suara 381 dari 681 pemilih dari 6 banjar adat. Sedangkan Arya Saputra memperoleh 301 suara.
Made Sedana beserta anggotanya yang baru dilantik oleh Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana disaksikan langsung Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Kadisbud IGN Bagus Mataram, Camat Denpasar Selatan Wayan Buda, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Bendesa Pakraman se-Kota Denpasar serta tokoh masyarakat lainnya.
Sekretaris Panitia Pemilihan Bendesa Serangan, I Wayan Sujana mengungkapkan, pelantikan saat ini dilakukan setelah adanya proses pemilihan langsung yang melibatkan masyarakat 6 Banjar Adat Serangan, yakni Banjar Dukuh, Banjar Peken, Banjar Kaja, Banjar Kawan, Banjar Tengah dan Banjar Ponjok.
Kata Sujana, mereka yang mengikuti pemilihan saat ini merupakan warga asli Serangan. Sebab, persyaratan untuk menjadi calon bendesa mereka wajib merupakan warga Pengarep atau warga asli Serangan. Selain itu, mereka juga harus memahami adat, budaya dan agama. Mereka juga wajib dilakukan upasaksi di Kahyangan Tiga. "Persyaratan itu memang mutlak dilakukan sebagai persyaratan," ungkapnya.
Sebelum dilakukan pelantikan dan serah terima jabatan, bendesa dan anggota pengurus baru Desa Adat Serangan terlebih dahulu dilakukan upacara mejaya-jaya yang dipuput Ida Pedanda dari Grya Telaga Sanur, untuk mengawali acara pengukuhan Bendesa Pakraman Serangan.
Bendesa Serangan terpilih I Made Sedana, mengaku dengan kembali dipercaya sebagai bendesa, yang akan dilakukan yakni menyatukan kembali masyarakat yang sempat terbelah karena pemilihan. "Saya akan menyatukan kembali warga yang sempat terbelah. Jadi kita bersama-sama membangun Serangan kedepannya," ungkapnya.
Selain itu, Sedana mengaku, kemajuan dari segi ekonomi selama kepemimpinannya akan terus dipertahankan bahkan akan meningkatkan kembali potensi ekonomi yang ada selain sudah ada dermaga penyeberangan dan pemanfaatan wisata pantai. Sedana mengatakan, untuk saat ini Serangan masih memiliki banyak potensi yang dikembangkan salah satunya terumbu karang.
Selain itu, pihaknya berencana akan melakukan pengerukan untuk sandaran kapal agar bisa lebih banyak lagi menampung kapal yang bersandar. "Tentunya meningkatkan perekonomian salah satunya dengan mengembangkan terumbu karang yang selama ini belum termanfaatkan. Yang pastinya ini untuk kemajuan Desa Adat Serangan," jelasnya.
Sementara Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana seusai mengukuhkan menyampaikan selamat atas kepada bendesa yang merupakan periode kedua. "Saya minta pengurus yang baru dilantik ini agar kompak, sehingga program-program yang direncanakan bisa berjalan baik," katanya.
Pihaknya berharap, dalam kepemimpinan ini dijalankan sesuai dengan awig-awig maupun pararem yang ada di Desa Pakraman Serangan. "Saya minta juga untuk bersiap-siap dengan Perda Desa Adat 2019. Dalam Perda itu juga akan mengubah desa pakraman menjadi desa adat," jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, dalam perda itu juga berbagai tata cara dalam menjalankan pemerintahan adat. Salah satunya tidak ada lagi pemilihan langsung untuk pemilihan bendesa adat. *mis
Made Sedana beserta anggotanya yang baru dilantik oleh Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana disaksikan langsung Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Kadisbud IGN Bagus Mataram, Camat Denpasar Selatan Wayan Buda, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Bendesa Pakraman se-Kota Denpasar serta tokoh masyarakat lainnya.
Sekretaris Panitia Pemilihan Bendesa Serangan, I Wayan Sujana mengungkapkan, pelantikan saat ini dilakukan setelah adanya proses pemilihan langsung yang melibatkan masyarakat 6 Banjar Adat Serangan, yakni Banjar Dukuh, Banjar Peken, Banjar Kaja, Banjar Kawan, Banjar Tengah dan Banjar Ponjok.
Kata Sujana, mereka yang mengikuti pemilihan saat ini merupakan warga asli Serangan. Sebab, persyaratan untuk menjadi calon bendesa mereka wajib merupakan warga Pengarep atau warga asli Serangan. Selain itu, mereka juga harus memahami adat, budaya dan agama. Mereka juga wajib dilakukan upasaksi di Kahyangan Tiga. "Persyaratan itu memang mutlak dilakukan sebagai persyaratan," ungkapnya.
Sebelum dilakukan pelantikan dan serah terima jabatan, bendesa dan anggota pengurus baru Desa Adat Serangan terlebih dahulu dilakukan upacara mejaya-jaya yang dipuput Ida Pedanda dari Grya Telaga Sanur, untuk mengawali acara pengukuhan Bendesa Pakraman Serangan.
Bendesa Serangan terpilih I Made Sedana, mengaku dengan kembali dipercaya sebagai bendesa, yang akan dilakukan yakni menyatukan kembali masyarakat yang sempat terbelah karena pemilihan. "Saya akan menyatukan kembali warga yang sempat terbelah. Jadi kita bersama-sama membangun Serangan kedepannya," ungkapnya.
Selain itu, Sedana mengaku, kemajuan dari segi ekonomi selama kepemimpinannya akan terus dipertahankan bahkan akan meningkatkan kembali potensi ekonomi yang ada selain sudah ada dermaga penyeberangan dan pemanfaatan wisata pantai. Sedana mengatakan, untuk saat ini Serangan masih memiliki banyak potensi yang dikembangkan salah satunya terumbu karang.
Selain itu, pihaknya berencana akan melakukan pengerukan untuk sandaran kapal agar bisa lebih banyak lagi menampung kapal yang bersandar. "Tentunya meningkatkan perekonomian salah satunya dengan mengembangkan terumbu karang yang selama ini belum termanfaatkan. Yang pastinya ini untuk kemajuan Desa Adat Serangan," jelasnya.
Sementara Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana seusai mengukuhkan menyampaikan selamat atas kepada bendesa yang merupakan periode kedua. "Saya minta pengurus yang baru dilantik ini agar kompak, sehingga program-program yang direncanakan bisa berjalan baik," katanya.
Pihaknya berharap, dalam kepemimpinan ini dijalankan sesuai dengan awig-awig maupun pararem yang ada di Desa Pakraman Serangan. "Saya minta juga untuk bersiap-siap dengan Perda Desa Adat 2019. Dalam Perda itu juga akan mengubah desa pakraman menjadi desa adat," jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, dalam perda itu juga berbagai tata cara dalam menjalankan pemerintahan adat. Salah satunya tidak ada lagi pemilihan langsung untuk pemilihan bendesa adat. *mis
Komentar