KESEHATAN: Menahan Pipis
Menahan pipis terlalu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
Menahan pipis (air kencing) ternyata sering dilakukan banyak orang. Selain karena sedang berada di tempat yang jauh dari toilet, banyak orang menahan pipis karena merasa ‘tanggung’. Bisa karena sedang dikejar deadline, filmnya hampir habis, atau sedang nyaman duduk di sofa. Sebenarnya jika sistem kandung kemih sehat, menahan pipis pada umumnya tidak berbahaya.
Kandung kemih orang dewasa yang sehat mampu menahan sekitar dua cangkir urine. Jika merasa sudah tidak nyaman, kemungkinan kandung kemih sudah menahan lebih dari jumlah itu. Bila menderita kandung kemih overaktif, menahan buang air kecil (BAK) justru menjadi latihan bagi kandung kemih. Jika terus dilatih, tidak akan terlalu sering pipis. Pada beberapa kondisi, menahan keinginan buang air kecil terlalu lama bisa berbahaya. Terutama untuk pasien pembesaran prostat, gangguan ginjal, retensi urine, atau gangguan lain pada kandung kemih.
Sering menahan pipis bisa berisiko infeksi atau penyakit ginjal. Ibu hamil juga lebih berisiko menderita infeksi saluran kemih, sehingga tidak disarankan menahan BAK. Dengan kata lain, tidak ada standar baku berapa lama amannya menahan pipis. Setiap orang berbeda-beda tergantung pada status kesehatannya. Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh ketika menahan pipis? Ketika keinginan untuk BAK muncul, alasan utamanya adalah karena kandung kemih sudah penuh dengan cairan. Proses ini melibatkan banyak otot, organ, dan saraf, yang bekerja bersama untuk memberi isyarat harus segera ke toilet. Jika kandung kemih setengah penuh, saraf-saraf di organ ini akan diaktifkan untuk memberi sinyal ke otak sehingga timbul keinginan untuk pipis.
Otak lalu memberi sinyal ke kandung kemih untuk menahan sampai waktunya. Nah, menahan BAK sebenarnya melawan sinyal untuk segera pipis. Sinyal ini berbeda-beda pada tiap orang, dipengaruhi oleh usia, seberapa banyak cairan yang bisa ditampung kandung kemih, dan juga waktu. Misalnya, sinyal untuk mengosongkan kandung kemih ini berkurang di malam hari, sehingga bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Banyak orang khawatir terkena infeksi saluran kencing jika sering menahan BAK. Pada dasarnya infeksi ini terjadi bukan semata-mata karena menahan BAK, tapi karena bakteri masuk ke saluran kencing. Bila tidak BAK secara teratur, bakteri akan lebih lama berdiam dan memperbanyak diri di kandung kemih. Hal ini akan memicu infeksi saluran kemih, yang ditandai dengan sering pipis atau sensasi rasa terbakar ketika berkemih, dan urine berbau menyengat.
Orang dewasa yang sehat dapat menahan sekitar 450 ml urine di dalam kandung kemih. Sedangkan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml. Semakin dewasa akan semakin tinggi kemampuan menampung air kencing. Ketika merasa ingin kencing, itu berarti kandung kemih sudah mulai penuh dengan cairan. Respon ini adalah proses yang melibatkan banyak otot, organ, dan sistem saraf yang bekerja untuk memberi tahu inilah saatnya untuk pipis. Dilansir dari laman Healthline, saat kandung kemih sudah hampir setengah penuh, ia akan mengaktifkan saraf di sekitarnya untuk memberi tahu otak.
Otak akan mendapatkan sinyal dan memberi perintah untuk segera buang air kecil. Ketika mendapatkan sinyal tersebut, sistem saraf pusat akan refleks mengirimkan sinyal lagi ke saraf di sekitar kantung kemih untuk menahan pergerakannya, seolah berkata: jangan dikeluarkan dahulu hingga tiba di toilet.
Saat menahan pipis, secara sadar sedang melawan sinyal yang diberikan kandung kemih untuk segera pipis. Semakin meregang kandung kemih, maka rasa tidak nyaman pun akan semakin terasa. Meskipun kandung kemih sebenarnya mampu meregang dan menampung urine hingga 1.000 ml, dalam beberapa kasus kandung kemih bisa pecah dan untuk memperbaikinya butuh pembedahan khusus. Untungnya, kasus ini terhitung jarang terjadi. Lalu apakah berbahaya jika menahan urine keluar dari kandung kemih? Umumnya, masih boleh menahan kencing asal tidak terlalu lama dan tidak sering dilakukan. Sebab, normalnya tubuh memang memiliki kemampuan alami untuk menahan air kencing keluar dari kandung kemih. Untuk berapa lama boleh ditahan sebenarnya tidak ada batasan khusus, ini bisa bervariasi dari orang ke orang. Tergantung dengan respon saraf, usia, seberapa banyak cairan yang dihasilkan. Namun tetap tidak disarankan untuk menahan kencing terlalu lama.
Dr Nazia Bandukwala, ahli urologi menyarankan untuk secara teratur buang air kecil setiap 3 jam sekali, meskipun sedang tidak kebelet buang air sekalipun. Saat menahan kencing terlalu lama, nanti ketika buang air kecil, urine akan dipaksakan keluar dengan sangat cepat. Kondisi ini bisa melemahkan atau memaksa kerja yang berlebihan pada otot dasar panggul dan membuatnya jadi terlalu aktif, mengalami nyeri kandung kemih, atau mengalami inkontinensia urine.
Menurut Dr Bandukwala, menahan pipis terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Ketika kita tidak mengosongkan kandung kemih yang sudah penuh dengan bakteri di dalamnya, maka akan semakin banyak bakteri yang menetap dan berkembang dalam kandung kemih. Kondisi inilah yang membuat orang yang menahan kencing lebih tinggi risikonya untuk mengalami infeksi saluran kemih. Menahan kencing dalam batas waktu yang tidak terlalu lama bagi orang-orang yang sehat mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun, jika memiliki kondisi berikut ini, akan membahayakan dan sangat tidak dianjurkan untuk menahan buang air kecil: pembesaran prostat, gangguan pada kantung kemih, gangguan ginjal, retensi urine, dan wanita hamil. Akibat menahan kencing (buang air kecil)
1. Infeksi saluran kencing (urinary tract infection)
Infeksi saluran kecing adalah efek samping yang umum dari menahan kencing terlalu lama. Hal ini disebabkan oleh koleksi bakteri di sekitar pembukaan uretra (tabung yang membawa urin dari dalam kandung kemih ke luar) cenderung masuk ke dalamnya ketika tidak buang air kecil cukup sering. Menurut Dr Anthony Komaroff dari Harvard Medical School, ISK merupakan hal yang umum akibat menahan kencing terlalu lama, karena buang air kecil membantu untuk membuang bakteri, jika menahannya, maka bakteri berkesempatan untuk berkembang biak.
2. Kandung kemih yang sangat sensitif
Sensitivitas kandung kemih seseorang berbeda-beda, dipengaruhi juga oleh apa yang kita makan atau minum, tetapi menahan kencing dapat membuat kandung kemih jauh lebih sensitif. Ini karena kandung kemih membentang menyesuaikan peningkatan jumlah urin di dalamnya. Karena itu, seperti dilansir laman hellosehat sensor jadi terlalu aktif dan membuat kencing lebih sering dari biasanya. Ini juga tanda umum dari infeksi saluran kencing. Jika mengalami gejala ini, hubungilah dokter.
3. Pembengkakan kandung kemih
Rata-rata kandung kemih dapat menyimpan hingga 15 ons cairan. Jika meminum delapan gelas air sehari, jumlah cairan yang dikonsumsi sekitar 64 ons, atau rata-rata kandung kemih dapat menyimpan hingga sekitar seperempat air yang diminum setiap hari. Sehingga, meskipun minum banyak air untuk menjaga jumlah cairan tubuh dan ginjal dalam kondisi yang baik, namun hal itu tidak akan berdampak baik bagi kesehatan jika tidak membuangnya secara teratur. Salah satu alasan utama mengapa disarankan untuk minum cukup cairan adalah itu penting untuk membantu membersihkan ginjal, dan itu dapat terjadi jika memasukkan dan mengeluarkan cairan dari tubuh dengan seimbang.
4. Batu ginjal
Orang-orang yang rentan terhadap pengembangan batu ginjal dan yang menahan kencing mereka untuk alasan apapun, harus membayarnya dengan konsekuensi batu ginjal dan bahkan lebih buruk. Batu ginjal merupakan ‘batu’ kecil yang terbentuk dalam ginjal dari kelebihan natrium dan kalsium, dan jika endapan mineral ini tidak dikeluarkan secara teratur melalui urin, maka mereka akan membentuk batu. Ketika ingin mengeluarkannya melalui saluran kemih, akan merasakan sakit yang luar biasa.
5. Interstitial cystitis (IC)
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan kandung kemih. Gejala dari IC termasuk rasa sakit di panggul dan beser (dengan melibatkan buang air kecil lebih dari enam puluh kali dalam satu hari. Meskipun tidak ada obat untuk IC, namun ada sejumlah perawatan untuk membantu meringankan rasa sakitnya.
6. Gagal ginjal
Kondisi medis ini disebabkan ketika ginjal gagal untuk menyaring racun dan limbah dari darah dan mungkin merupakan hasil dari infeksi yang disebabkan oleh menahan kencing. Gejala gagal ginjal termasuk memar, feses berdarah, dan perubahan suasana hati. Gagal ginjal memerlukan perhatian medis, sehingga dokter dapat mengeluarkan racun untuk mengembalikan fungsi ginjal. Dialisis atau bahkan transplantasi akan diperlukan jika infeksi parah.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya?
Mengingat saraf mengirim sinyal ke otak saat kandung kemih penuh, penting bagi Anda untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan kandung kemih siap untuk mengeluarkan urin. Sebuah perasaan kembung atau penuh pada kandung kemih akan menunjukkan saat-saat yang tepat untuk buang air kecil. Untuk memastikan kandung kemih tetap sehat, buang air kecil sesering yang diperlukan untuk menghindari penumpukan urin. Selain itu, disarankan untuk tidak minum berlebihan sebelum pergi ke tempat yang tidak menyediakan toilet. *
Mengingat saraf mengirim sinyal ke otak saat kandung kemih penuh, penting bagi Anda untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan kandung kemih siap untuk mengeluarkan urin. Sebuah perasaan kembung atau penuh pada kandung kemih akan menunjukkan saat-saat yang tepat untuk buang air kecil. Untuk memastikan kandung kemih tetap sehat, buang air kecil sesering yang diperlukan untuk menghindari penumpukan urin. Selain itu, disarankan untuk tidak minum berlebihan sebelum pergi ke tempat yang tidak menyediakan toilet. *
1
Komentar