Sopir Freelance Tewas dalam Mobil
Hasil pemeriksaan dokter RSU Bangli, dr Ida Bagus Indra, menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Gede Susila.
BANGLI, NusaBali
Warga Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Bangli digegerkan dengan tewasnya seorang sopir freelance sekaligus guide, Senin (27/5). Diketahui sopir freelance tersebut atas nama, I Wayan Gede Susila, 49, asal Banjar Samuan Kangin, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung. Gede Susila ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam mobil Toyota Avanza bernopol DK 1407 JS. Diketahui Gede Susila memandu seorang turis warga negara Jepang.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 17.30 Wita, Gede Susila bersama tamunya yang asal Jepang datang dari objek wisata spiritual Tirta Sudamala. Kemudian Gede Susila menghentikan kendaraannya di pinggir jalan di sebelah kanan. Tiba-tiba Gede Susila sudah tidak sadarkan diri. Salah seorang warga setempat, I Nengah Sukarta, 62, mengaku melihat mobil berhenti di depan rumahnya. Kondisi mobil dalam keadaan hidup.
Awalnya Sukarta mengira sopir di dalam mobil tersebut sedang istirahat. Namun selang 30 menit, Nengah Sukarta melihat sopir masih dalam posisi seperti pertama dia lihat. Tamunya yang warga Negara Jepang terlihat mondar-mandir di luar mobil. "Saya kan juga seorang sopir, biasa kalau sopir istirahat paling 15 menit sudah cukup. Tapi ini sudah 30 menit tidak bangun dan posisi tidak berubah sama sekali," ungkapnya.
Lanjut Sukarta, karena menaruh curiga, dia berniat melihat dari dekat. Tapi lantaran tidak berani dia pun mencari bantuan. "Kebetulan ada polisi dengan berpakaian dinas tidak jauh dari lokasi mobil. Saya langsung cari polisinya dan minta untuk mengecek," tuturnya.
Kemudian, saat dibuka pintu mobil dicurigai sopir sudah meninggal. Akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polres Bangli. Sekitar pukul 18.30 Wita, pihak kepolisian mendatangi lokasi. Proses olah TKP dan evakuasi jenazah Gede Susila pun menjadi tontonan warga.
Selanjutnya jenazah sopir asal Carangsari, Petang, Badung ini langsung dibawa ke RSU Bangli guna dilakukan visum. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bangli, Iptu Ketut Purnawan saat di RSU Bangli mengatakan penyebab kematian Gede Susila belum bisa dipastikan. "Masih akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya singkat. Di lain pihak, sejumlah saksi sudah diminta keterangan di Mapolres Bangli. Menurut sumber, turis yang dipandu Gede Susila atas nama Mika Kawabata. Bahwa sebelumnya Gede Susila sempat mengeluhkan sesak nafas. Turis Jepang yang menginap di salah satu vila di Ubud, Gianyar ini tampak shock dan hingga semalam masih dimintai keterangan di Polres Bangli.
Sementara hasil pemeriksaan dokter RSU Bangli, dr Ida Bagus Indra, menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Gede Susila sudah meninggal 2 jam dari waktu pemeriksaan. Namun untuk kepastian penyebab kematian harus dilakukan otopsi.
Sedangkan, istri Gede Susila, yakni Ni Made Sunartini mengatakan jika suaminya sempat menelepon sekitar pukul 16.33 Wita. Suaminya itu mengaku sedang mengantar tamu ke Tirta Sudamala, Bangli. Diakuinya jika dua minggu lalu suaminya sempat pingsan di rumah. Saat itu Gede Susila mengaku kelelahan, namun setelah itu biasa kembali beraktivitas. Sampai akhirnya kemarin meninggal saat bekerja. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian ayah tiga anak ini. *esa
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 17.30 Wita, Gede Susila bersama tamunya yang asal Jepang datang dari objek wisata spiritual Tirta Sudamala. Kemudian Gede Susila menghentikan kendaraannya di pinggir jalan di sebelah kanan. Tiba-tiba Gede Susila sudah tidak sadarkan diri. Salah seorang warga setempat, I Nengah Sukarta, 62, mengaku melihat mobil berhenti di depan rumahnya. Kondisi mobil dalam keadaan hidup.
Awalnya Sukarta mengira sopir di dalam mobil tersebut sedang istirahat. Namun selang 30 menit, Nengah Sukarta melihat sopir masih dalam posisi seperti pertama dia lihat. Tamunya yang warga Negara Jepang terlihat mondar-mandir di luar mobil. "Saya kan juga seorang sopir, biasa kalau sopir istirahat paling 15 menit sudah cukup. Tapi ini sudah 30 menit tidak bangun dan posisi tidak berubah sama sekali," ungkapnya.
Lanjut Sukarta, karena menaruh curiga, dia berniat melihat dari dekat. Tapi lantaran tidak berani dia pun mencari bantuan. "Kebetulan ada polisi dengan berpakaian dinas tidak jauh dari lokasi mobil. Saya langsung cari polisinya dan minta untuk mengecek," tuturnya.
Kemudian, saat dibuka pintu mobil dicurigai sopir sudah meninggal. Akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polres Bangli. Sekitar pukul 18.30 Wita, pihak kepolisian mendatangi lokasi. Proses olah TKP dan evakuasi jenazah Gede Susila pun menjadi tontonan warga.
Selanjutnya jenazah sopir asal Carangsari, Petang, Badung ini langsung dibawa ke RSU Bangli guna dilakukan visum. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bangli, Iptu Ketut Purnawan saat di RSU Bangli mengatakan penyebab kematian Gede Susila belum bisa dipastikan. "Masih akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya singkat. Di lain pihak, sejumlah saksi sudah diminta keterangan di Mapolres Bangli. Menurut sumber, turis yang dipandu Gede Susila atas nama Mika Kawabata. Bahwa sebelumnya Gede Susila sempat mengeluhkan sesak nafas. Turis Jepang yang menginap di salah satu vila di Ubud, Gianyar ini tampak shock dan hingga semalam masih dimintai keterangan di Polres Bangli.
Sementara hasil pemeriksaan dokter RSU Bangli, dr Ida Bagus Indra, menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Gede Susila sudah meninggal 2 jam dari waktu pemeriksaan. Namun untuk kepastian penyebab kematian harus dilakukan otopsi.
Sedangkan, istri Gede Susila, yakni Ni Made Sunartini mengatakan jika suaminya sempat menelepon sekitar pukul 16.33 Wita. Suaminya itu mengaku sedang mengantar tamu ke Tirta Sudamala, Bangli. Diakuinya jika dua minggu lalu suaminya sempat pingsan di rumah. Saat itu Gede Susila mengaku kelelahan, namun setelah itu biasa kembali beraktivitas. Sampai akhirnya kemarin meninggal saat bekerja. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian ayah tiga anak ini. *esa
Komentar