35 Kapal Layani Mudik Lebaran
Dari 35 kapal yang dioperasikan, lima di antaranya LCT (landing craft tank)
AMLAPURA, NusaBali
Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Pelabuhan Padangbai mengoperasikan 35 dari 39 kapal yang ada untuk melayani arus mudik Lebaran. Empat kapal masuk dok. Kapal berlayar tiap trip 1,5 jam. Kedua dermaga berfungsi normal, hanya yang dikhawatirkan terjadi ombak pantai dan gelombang tinggi di Selat Lombok.
Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, menjelaskan dari 35 kapal yang dioperasikan, tidak akan kewalahan melayani pemudik. Disebutkan empat kapal yang masuk dok yakni KMP Nusa Sakti, KMP Fort Link VII, KMP Nusa Bakti, dan KMP Madani. Sebelumnya 9 masuk dok, 5 kapal telah kembali beroperasi. Luh Putu Eka Suyasmin menegaskan secara teknis tidak ada kendala menghadapi mudik Lebaran. Apalagi yang mudik hanya satu arah dari Bali menuju Lombok, NTB dan sekitarnya. Di samping tiap tahun melakukan antisipasi mudik Lebaran, sehingga semua petugas telah tanggap melakukan pelayanan.
Meski demikian tetap melakukan antisipasi non teknis menyangkut cuaca tidak menentu, arah angin, ombak pantai hingga berpengaruh keterlambatan melakukan bongkar muat. Berdasarkan ramalan cuaca dikeluarkan BMKG Wilayah VIII Denpasar, langit di Selat Lombok berawan, untuk Selat Lombok bagian utara kecepatan angin berkisar 2-10 knot per jam, tinggi gelombang 0,25-1,25 meter. Sedangkan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 4-15 knot per jam, dan tinggi gelombang 0,25-0,5 meter. Tetapi kondisi ombak di pantai bisa lebih kencang. "Justru ombak lebih berbahaya di pantai, terutama ombak pantai yang bisa mengganggu bongkar muat kapal," katanya.
Disebutkan, dari 35 kapal yang dioperasikan itu, termasuk 5 kapal LCT (landing craft tank). Tercatat pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, Klungkung terjadi penambahan kapal, mulanya tiga kapal masing-masing: KMP Nusa Jaya Abadi dan dua kapal LCT. Kali ini bertambah 3 kapal LCT, total jadi 6 kapal.
Terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata mengatakan, pengamanan jelang mudik Lebaran, telah dibangun pos terpadu di dekat pertigaan Desa Padangbai dan di Banjar Yehmalet, Desa Antiga, Kelod, Kecamatan Manggis. "Efektif mulai beroperasi, Rabu (29/5)," jelas Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata. Petugas juga berjaga-jaga secara intensif di empat pos, masing-masing Pos I untuk memeriksa surat-surat kendaraan bermotor penumpang yang hendak berlayar, di pos II memeriksa surat-surat kendaraan penumpang yang baru turun dari kapal, di Pos III memeriksa KTP penumpang pejalan kaki dan Pos IV melakukan pemeriksaan di depan Polsek Kawasan Laut Padangbai.
Jalur keluar masuk Pelabuhan Padangbai diberlakukan satu pintu, sehingga lebih mudah melakukan pemeriksaan. "Kami tak berani ambil risiko, makanya diberlakukan satu jalur keluar masuk pelabuhan Padangbai," terang Kompol Suberata. *k16
Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, menjelaskan dari 35 kapal yang dioperasikan, tidak akan kewalahan melayani pemudik. Disebutkan empat kapal yang masuk dok yakni KMP Nusa Sakti, KMP Fort Link VII, KMP Nusa Bakti, dan KMP Madani. Sebelumnya 9 masuk dok, 5 kapal telah kembali beroperasi. Luh Putu Eka Suyasmin menegaskan secara teknis tidak ada kendala menghadapi mudik Lebaran. Apalagi yang mudik hanya satu arah dari Bali menuju Lombok, NTB dan sekitarnya. Di samping tiap tahun melakukan antisipasi mudik Lebaran, sehingga semua petugas telah tanggap melakukan pelayanan.
Meski demikian tetap melakukan antisipasi non teknis menyangkut cuaca tidak menentu, arah angin, ombak pantai hingga berpengaruh keterlambatan melakukan bongkar muat. Berdasarkan ramalan cuaca dikeluarkan BMKG Wilayah VIII Denpasar, langit di Selat Lombok berawan, untuk Selat Lombok bagian utara kecepatan angin berkisar 2-10 knot per jam, tinggi gelombang 0,25-1,25 meter. Sedangkan Selat Lombok bagian selatan kecepatan angin 4-15 knot per jam, dan tinggi gelombang 0,25-0,5 meter. Tetapi kondisi ombak di pantai bisa lebih kencang. "Justru ombak lebih berbahaya di pantai, terutama ombak pantai yang bisa mengganggu bongkar muat kapal," katanya.
Disebutkan, dari 35 kapal yang dioperasikan itu, termasuk 5 kapal LCT (landing craft tank). Tercatat pelayanan dari Pelabuhan Padangbai menuju Nusa Penida, Klungkung terjadi penambahan kapal, mulanya tiga kapal masing-masing: KMP Nusa Jaya Abadi dan dua kapal LCT. Kali ini bertambah 3 kapal LCT, total jadi 6 kapal.
Terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata mengatakan, pengamanan jelang mudik Lebaran, telah dibangun pos terpadu di dekat pertigaan Desa Padangbai dan di Banjar Yehmalet, Desa Antiga, Kelod, Kecamatan Manggis. "Efektif mulai beroperasi, Rabu (29/5)," jelas Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata. Petugas juga berjaga-jaga secara intensif di empat pos, masing-masing Pos I untuk memeriksa surat-surat kendaraan bermotor penumpang yang hendak berlayar, di pos II memeriksa surat-surat kendaraan penumpang yang baru turun dari kapal, di Pos III memeriksa KTP penumpang pejalan kaki dan Pos IV melakukan pemeriksaan di depan Polsek Kawasan Laut Padangbai.
Jalur keluar masuk Pelabuhan Padangbai diberlakukan satu pintu, sehingga lebih mudah melakukan pemeriksaan. "Kami tak berani ambil risiko, makanya diberlakukan satu jalur keluar masuk pelabuhan Padangbai," terang Kompol Suberata. *k16
Komentar