Ketut Ariana Terbaik di Kelas 69 kg
Atlet pelatnas angkat besi asal Bali Ketut Ariana menjadi yang terbaik di kelas 69 kg putra saat seleksi nasional Olimpiade Brasil yang berlangsung di PB PABBSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6).
JAKARTA, NusaBali
Di kelas itu, atlet kelahiran Melaya 6 September 1990 ini bersaing dengan Deni dan Triyatno. Saat seleksi total angkatan Triyatno 318 kg, Deni 315 kg dan Ariana 325 kg. “Sangat bersyukur dengan hasil itu. Bagi saya ini sudah bagus, tinggal menanti pengumuman siapa yang berlaga di Olimpiade nanti. Semoga saya bisa ikut,” ujar Ariana.
Seleksi sendiri berjalan seru, Deni mendapat kesempatan pertama untuk melakukan angkatan snatch seberat 140 kg. Selanjutnya Ariana dan Triyatno. Ketiganya berhasil mengangkat beban itu. Di kesempatan kedua, Deni dan Ariana mampu menaikkan angkatan sebesar 145 kg. Sedangkan Triyatno gagal mengangkat beban itu.
Di kesempatan ketiga menjadi penentu bagi masing-masing atlet untuk melakukan angkatan seberat-beratnya. Deni menaikan angkatan menjadi 147 kg, tetapi gagal mengangkat beban tersebut. Sementara Ariana dengan percaya diri menaikkan angkatan ke 150 kg. Ia pun mendapat motivasi dari pelatih angkat besi Nyoman Ari Suryawan dan atlet angkat besi Bali lainnya Ni Luh Sinta Darmariani agar sukses mengangkat beban itu. Sedangkan Triyatno tidak mengambil kesempatan ketiga lantaran telah gagal di kesempatan kedua.
Di angkatan clean and jerk, Deni dan Ariana mengangkat beban 170 kg di kesempatan pertama. Triyatno menaikkan angkatan menjadi 175, tetapi tidak berhasil. Di kesempatan kedua, Deni dan Ariana mengangkat beban 175 kg. Kali ini Deni tidak berhasil, sementara Ariana dengan mulus mengangkat beban itu. Lagi-lagi Triyatno menaikkan angkatan menjadi 178 kg.
Triyatno pun berhasil sehingga unggul sementara di angkatan tersebut. Di kesempatan ketiga Deni mengangkat bebas 178 kg, sayang dia gagal. Ariana pun menaikkan angkatannya menjadi 180 kg. Di awal Ariana tidak mengalami kendala, tetapi saat mengangkat beban itu ke atas, tidak sempurna lantaran kakinya kurang kuat menopang.
“Kaki saya tadi kurang jauh sehingga saat ingin menyodok ke atas tidak begitu sempurna dan saya tak berhasil mengangkat beban 180 kg,” jelas Ariana. Beruntung Triyatno juga tidak berhasil mengangkat beban itu. Alhasil secara keseluruhan Ariana lebih unggul dari Deni dan Triyatno.
Sebelum seleksi putra, paginya telah dilakukan seleksi di bagian putri. Di bagian ini, terdapat atlet angkat besi Pulau Seribu Pura Ni Luh Sinta Darmariani di kelas 63 kg. Total angkatan Sinta 85 kg, angkatan itu ia peroleh dari snatch. “Ketika ingin menaikan angkatan ke 90 kg, Sinta tidak berhasil,” kata Sinta.
Di angkatan clean and jerk, anak dari pasangan Made Sudarmawan dan Nyoman Lolin Ariyani ini juga gagal. Pada kesempatan pertama ia mengangkat 110 kg, kemudian tambah angkatan menjadi 115 kg. Atas hasil itu, Sinta mengaku tidak puas karena hasilnya kurang bagus. “Sinta tadi tidak berhasil mengangkat angkatan itu, tetapi Sinta sudah berjuang. Selanjutnya Sinta fokus di PON saja,” kata peraih medali emas SEA Games 2007 di kelas 75 kg ini.
Pelatih angkat besi Nyoman Ari Suryawan mengatakan, hasil seleksi itu membuat kans atlet Bali berlaga ke Olimpiade terbuka, terutama lewat Ketut Ariana. Namun pengumuman baru dilakukan usai Lebaran nanti. “Kans besar atlet kita ke Olimpiade ada, tetapi pengumumannya nanti,” ucapnya. 7k22
Komentar