Disperindag Tera Ulang Ratusan Timbangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karangasem melakukan tera ulang seratusan timbangan meja dan sentimal (duduk) menyasar Pasar Amlapura Barat dan Pasar Amlapura Timur.
AMLAPURA, NusaBali
Disperindag Karangasem bekerjasama dengan UPT Metrologi Singaraja untuk melakukan tera ulang di Terminal Amlapura, Jalan Kesatrian Amlapura, Senin (27/5). Sebanyak 7 personel dilibatkan untuk tera ulang.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Ni Wayan Rawi, mengatakan tera ulang rutin digelar setiap tahun. Sebab timbangan yang digunakan setiap hari akan mengalami perubahan, sehingga perlu dicek kembali agar timbangan normal. "Kami telah lama bekerjasama dengan UPT Metrologi Singaraja untuk melakukan tera ulang," kata Ni Wayan Rawi. Meski ratusan timbangan ditera ulang, tidak ada hambatan melakukan aktivitas di pasar. Sebab yang pertama dilayani adalah timbangan milik pedagang yang jualan di pasar pagi. Selanjutnya, mulai siang hari satu persatu melakukan tera ulang timbangan milik pedagang di kedua pasar itu. Begitu usai ditera ulang, langsung diambil pemiliknya.
Pemilik timbangan tidak mengeluarkan biaya, hanya saja, jika ada alat-alat timbangan yang rusak, dilakukan pergantian alat. Alat tersebut yang mesti dibayar pedagang. Menurut Ni Wayan Rawi, di Karangasem mulai dibentuk UPT Metrologi Amlapura yang dipimpin I Nyoman Oka, telah memiliki dua staf. Hanya saja kedua stafnya belum resmi bertugas dan belum memiliki gedung, sehingga belum beroperasi secara resmi. Setelah UPT Metrologoi Amlapura lengkap memiliki gedung dan tenaga yang ahli bidang metrologi, maka tidak lagi bekerjasama dengan UPT Metrologi Singaraja.
Ni Wayan Rawi menyebutkan setelah ditera ulang, nantinya dilakukan operasi pasar agar tidak ada pedagang yang curang, mengisi pemberat di timbangan sehingga pembeli jadi rugi. "Ada operasi pasar, mengecek semua timbangan pedagang, agar timbangannya normal," katanya. Sementara petugas tera ulang, I Wayan Sukasna mengatakan, timbangan yang dipakai terus menerus menyebabkan banyak yang tidak cocok, tidak seimbang antara batu timbangan dengan barang yang ditimbang. Itulah sebabnya, perlu ditera ulang.
Timbangan meja atau dacin yang ditera ulang dan timbangan sentimal buatan tahun 1993 hingga tahun 2005. Disebutkan, timbangan manual bisa digunakan cukup lama. "Kalau timbangan manual sangat kuat, jika ada yang rusak hanya perlu ditera ulang karena timbangannya tidak normal lagi," katanya.
Timbangan meja yang ditera ulang kekuatan maksimal untuk menimbang barang 10 kilogram sedangkan timbangan sentimal kekuatan 300 kilogram. Usai diperbaiki, langkah terakhir seluruh timbangan diuji dengan timbangan agar berfungsi normal. Setelah lulus ujian terakhir, dinyatakan layak pakai kembali. Selanjutnya baru bisa diambil para pedagang untuk digunakan kembali beraktivitas jual beli. *k16
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Ni Wayan Rawi, mengatakan tera ulang rutin digelar setiap tahun. Sebab timbangan yang digunakan setiap hari akan mengalami perubahan, sehingga perlu dicek kembali agar timbangan normal. "Kami telah lama bekerjasama dengan UPT Metrologi Singaraja untuk melakukan tera ulang," kata Ni Wayan Rawi. Meski ratusan timbangan ditera ulang, tidak ada hambatan melakukan aktivitas di pasar. Sebab yang pertama dilayani adalah timbangan milik pedagang yang jualan di pasar pagi. Selanjutnya, mulai siang hari satu persatu melakukan tera ulang timbangan milik pedagang di kedua pasar itu. Begitu usai ditera ulang, langsung diambil pemiliknya.
Pemilik timbangan tidak mengeluarkan biaya, hanya saja, jika ada alat-alat timbangan yang rusak, dilakukan pergantian alat. Alat tersebut yang mesti dibayar pedagang. Menurut Ni Wayan Rawi, di Karangasem mulai dibentuk UPT Metrologi Amlapura yang dipimpin I Nyoman Oka, telah memiliki dua staf. Hanya saja kedua stafnya belum resmi bertugas dan belum memiliki gedung, sehingga belum beroperasi secara resmi. Setelah UPT Metrologoi Amlapura lengkap memiliki gedung dan tenaga yang ahli bidang metrologi, maka tidak lagi bekerjasama dengan UPT Metrologi Singaraja.
Ni Wayan Rawi menyebutkan setelah ditera ulang, nantinya dilakukan operasi pasar agar tidak ada pedagang yang curang, mengisi pemberat di timbangan sehingga pembeli jadi rugi. "Ada operasi pasar, mengecek semua timbangan pedagang, agar timbangannya normal," katanya. Sementara petugas tera ulang, I Wayan Sukasna mengatakan, timbangan yang dipakai terus menerus menyebabkan banyak yang tidak cocok, tidak seimbang antara batu timbangan dengan barang yang ditimbang. Itulah sebabnya, perlu ditera ulang.
Timbangan meja atau dacin yang ditera ulang dan timbangan sentimal buatan tahun 1993 hingga tahun 2005. Disebutkan, timbangan manual bisa digunakan cukup lama. "Kalau timbangan manual sangat kuat, jika ada yang rusak hanya perlu ditera ulang karena timbangannya tidak normal lagi," katanya.
Timbangan meja yang ditera ulang kekuatan maksimal untuk menimbang barang 10 kilogram sedangkan timbangan sentimal kekuatan 300 kilogram. Usai diperbaiki, langkah terakhir seluruh timbangan diuji dengan timbangan agar berfungsi normal. Setelah lulus ujian terakhir, dinyatakan layak pakai kembali. Selanjutnya baru bisa diambil para pedagang untuk digunakan kembali beraktivitas jual beli. *k16
Komentar