Gede Pasek Suardika, Direktur Keselamatan dan Pelayanan Damri
Terlahir sebagai anak petani dari Desa Bungkulan, Banjar Sema, Singaraja, Buleleng tak membuat Gede Padek Suardika patah semangat dalam menjalani hidup. Justru ia termotivasi untuk mengarungi dunia.
Bikin Terobosan pada Damri
SELAIN menjadi Direktur Keselamatan dan Pelayanan DAMRI, Pasek mendapat kepercayaan sebagai Plt Direktur Teknik Damri beberapa pekan lalu. Suami dari Ni Putu Suarcani ini menyatakan, ia mendapat amanah memegang posisi tersebut lantaran direktur yang lama pensiun. Sayang belum ada orang yang tepat untuk menggantikan sehingga langsung diberikan kepadanya. Pasek mengaku tak terbebani memegang jabatan itu. "Saya tidak merasa terbebani dengan dua jabatan ini," kata Pasek kepada NusaBali di kantornya, Jalan. Matraman Raya No. 25, Jakarta Timur.
Terkait posisinya sebagai Direktur Keselamatan dan Pelayanan yang notabene baru di Damri membuat Pasek melakukan sejumlah terobosan. Antara lain, ia menerapkan pengemudi Damri sebelum berangkat dicek kondisi kesehatannya.
Lalu pengemudi memberi salam kepada penumpang yang naik. "Ke depan kami ingin seperti di pesawat. Tinggal memutar videonya saja," ucap alumnus dari SMAN 2 Denpasar ini.
Di tiap-tiap belakang kursi ada buku doa yang bisa digunakan penumpang sebelum berangkat. Ia juga menetapkan teknologi informasi dengan memasang alat di kendaraan agar dapat mengetahui pola pengemudi, apakah mengebut atau tidak. Alat itu juga dapat mendeteksi apakah kendaraan ngetem atau tidak.
Pasek menjelaskan, ngetem membuat bahan bakar terbuang 30-40 persen sehingga pengemudi perlu diberitahu tentang itu. Ia juga berencana, pembelian tiket Damri di bandara-bandara akan menggunakan e-ticketing. Plus bakal membuka layanan customer service 24 jam agar konsumen bisa langsung menyampaikan keluhan ke Damri. Maklum selama ini banyak konsumen justru mengadu ke customer service bandara, karena Damri belum memilikinya.
Meski sudah berada di Damri, komunikasi Pasek dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tidak terputus. Bahkan sang menteri tak sungkan komunikasi dengannya pada malam hari. Sang menteri juga selalu mengingatkan Pasek agar fokus dengan target.
Sebab dia menangani keselamatan penumpang. Jonan tak sungkan memberikan petuah, saat bekerja jangan membawa hati. Justru hati harus ditaruh di rumah. Jika tidak, ada toleransi dalam menerapkan kebijakan. Akibatnya bisa rusak.
Hal itu pula yang Pasek terapkan. Ketika ia turun ke lapangan dan melihat bus kaca Damri yang berisikan penumpang banyak, ia melarang berangkat. "Karena itu bisa membahayakan penumpang. Saya ingin menegakan motto, lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai. Motto ini bukan sekadar semboyan dan kata-kata, tetapi harus dibuktikan," tegasnya.
Saat melarang bus berangkat, tentu penumpang tidak setuju. Namun Pasek mampu meyakinkan mereka, bus akan segera diganti sehingga mereka tiba selamat di bandara.
Saat Lebaran nanti, Pasek akan turun langsung memeriksa kesiapan armada Damri. Dengan melakukan itu semua, Pasek berharap Damri bisa menjadi contoh. "Saya berharap Damri bisa menjadi role model angkutan di Indonesia," tutur pria yang memiliki prinsip tidak menghalalkan berbagai cara untuk mencapai sesuatu. 7k22
Ingin Jadi Role Model Keluarga
MESKI usia Pasek tidak muda lagi, tetapi keinginan belajarnya sangat tinggi. Di sela-sela kesibukan bekerja, ia menyempatkan diri melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor di Universitas Tarumanegara (Untar). Ia mengaku gelar doktor bukan semata-mata untuk mengejar jabatan, melainkan ingin menjadi role model agar anak-anaknya terlecut melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi.
"Saya mulai S3 tahun 2008 dan selesai 2013 kemarin. Saya mengambil program ini bukan semata-mata mengejar pangkat. Saya ingin menjadi role model, minimal bagi anak-anak. Dimana seumuran saya masih semangat belajar. Ini menunjukkan belajar tidak mengenal usia. Semoga ini dapat memotivasi anak-anak," imbuh Pasek.
Hasilnya, anak keempat Pasek yang masih duduk si bangku sekolah dasar kelas 4 termotivasi untuk bisa mencapai S3. Terlebih dia menyaksikan langsung bagaimana perjuangan Pasek menjalani ujian agar lulus. Walau begitu, Pasek tak memaksakan mereka menggeluti bidang tertentu. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada buah hatinya untuk memilih bidang yang disukai.
Anak pertama dari pria yang juga aktif di Pura Tirta Buana, Bekasi ini kuliah di Universitas Padjajaran (Unpad) Fakultas Teknologi Pangan. Sedangkan anak kedua Fakultas Psikologi di Unpad dan anak ketiga baru mau menginjak bangku SMA. "Mereka juga mau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kalau bisa mendapat beasiswa ke luar negeri," terang Pasek.
Dengan ijazah S3 yang diperoleh Pasek sempat mengikuti lelang jabatan beberapa minggu lalu. Ia mengikuti tes promosi untuk eselon satu sebagai Kepala Litbang Kementerian Perhubungan. Tes dilakukan oleh lembaga managemen UI. Ada lima orang yang lulus, termasuk dirinya. "Tapi pimpinan memilih yang lain. Jadi saya tetap tugas di sini," katanya. Di Damri Pasek memiliki masa tugas selama lima tahun dan bisa diperpanjang lima tahun lagi bila lulus seleksi. 7k22
Biodata
Nama : DR Gede Pasek Suardika MSc
Jabatan: Direktur Keselamatan dan Pelayanan Damri
Lahir : Desa Bungkulan, Banjar Sema, Singaraja, 17 Juli 1963
Istri : Ni Putu Suarcani SSos
Anak :
1. Luh Putu Rosalina Purnamasari
2. Made Jelita Dwi Lestari
3. Komang Elista Triandini
4. Ketut Eliza Nanda Gayatri
Orangtua
Ibu : Ni Made Sudiari
Ayah : I Made Lasem
Pendidikan :
-SD di Singaraja
-SMP di Denpasar
-SMAN 2 Denpasar
-D3 Akademi Lalu Lintas (ALL)
-S2 University of Leeds jurusan Transport Planning and Engineering
-S3 Universitas Tarumanegara (Untar) jurusan Transportasi Darat
Komentar