3.000 Personil Gabungan Amankan Mudik Lebaran
Sebanyak 3.000 personil gabungan dari unsur Polri, TNI, dan instansi terkait disiagakan dalam Operasi Ketupat Agung 2019 dari 29 Mei hingga 12 Juni.
DENPASAR, NusaBali
Operasi ini dalam rangka pengamanan mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah. Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose seusai apel gelar pasukan di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar bersama dengan Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto, pada Selasa (28/5) pagi.
Jenderal bintang dua ini mengatakan ribuan personil gabungan ini disiagakan pada pos-pos entri point, baik di Gilimanuk maupun di Pelabuhan Padang Bai serta pintu masuk Bali lainnya termasuk bandara. Operasi ketupat Agung ini secara nasional berlangsung berlangsung serempak selama 13 hari. Namun untuk di Bali, Kapolda Golose menambahkan dua hari.
Penambahan waktu dua hari ini kata Golose adalah kebijakan mengingat Bali adalah daerah tujuan wisata. Di mana biasanya setiap masa liburan banyak wisatawan domestik yang datang berlibur ke Bali. "Kami akan melakukan operasi bersama, Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Untuk di Bali saya menambahkan dua hari untuk operasi. Karena kita akan menerima kedatangan wisatawan domestik," tutur Kapolda Golose yang juga didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Golose menegaskan situasi Bali saat ini dalam keadaan aman dan tidak ada potensi yang mengganggu stabilitas keamanan. Golose menjamin bahwa institusi Polri dan TNI menjadi taruhannya. Untuk mempertegas hal itu sebagai Kapolda, Golose mengeluarkan maklumat. “Maklumat ini dikeluarkan sebagai penegasan bahwa kondisi Bali khususnya dan Indonesia umunya dalam keadaan aman,” tegasnya.
Dikatakan pasca kerusuhan 22 Mei di Jakarta kemarin beberapa negara di Asia mengeluarkan travel warning kepada warganya. Padahal di Indonesia tidak ada gangguan. Untuk menjaga keamanan ini, Polda Bali sudah meningkatkan patroli baik anggota yang berseragam maupun yang tak berseragam. "Dengan itu saya nyatakan bahwa Bali aman untuk dikunjungi. Pak Gubernur, Pangdam, Kajati, dan saya sendiri adalah garda terdepan yang menjaga keamanan, ketertiban, dan juga menjamin keberadaan turis yang ada di Bali. sampai dengan sekarang tak ada ancaman apapun," tutur Golose.
Sementara itu dalam sambutan Kapolri yang dibacakan oleh Kapolda Bali kemarin mngatakan bahwa Lebaran kali ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi serupa tahun-tahun sebelumnya. Operasi ketupat tahun 2019 dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu tahun 2019. Hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan operasi ketupat tahun 2019 semakin Kompleks.
“Dalam operasi ketupat tahun 2019 diselenggarakan di 34 Polda. Bapak Kapolri menetapkan 11 Polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Pplda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatera Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan kepada negara-negara yang mengeluarkan warning bahwa Bali aman. Koster mendukung langkah yang diambil Kapolda dan Pandam dalam menjaga keamanan dan situasi di Pulau Bali. "Akibat kerusuhan di Jakarta beberapa hari lalu ada beberapa negara mengeluarkan warning. Sebenarnya tidak tejadi situasi genting. Bali sangat aman untuk dikunjungi," tutur Koster. *pol
Jenderal bintang dua ini mengatakan ribuan personil gabungan ini disiagakan pada pos-pos entri point, baik di Gilimanuk maupun di Pelabuhan Padang Bai serta pintu masuk Bali lainnya termasuk bandara. Operasi ketupat Agung ini secara nasional berlangsung berlangsung serempak selama 13 hari. Namun untuk di Bali, Kapolda Golose menambahkan dua hari.
Penambahan waktu dua hari ini kata Golose adalah kebijakan mengingat Bali adalah daerah tujuan wisata. Di mana biasanya setiap masa liburan banyak wisatawan domestik yang datang berlibur ke Bali. "Kami akan melakukan operasi bersama, Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Untuk di Bali saya menambahkan dua hari untuk operasi. Karena kita akan menerima kedatangan wisatawan domestik," tutur Kapolda Golose yang juga didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Golose menegaskan situasi Bali saat ini dalam keadaan aman dan tidak ada potensi yang mengganggu stabilitas keamanan. Golose menjamin bahwa institusi Polri dan TNI menjadi taruhannya. Untuk mempertegas hal itu sebagai Kapolda, Golose mengeluarkan maklumat. “Maklumat ini dikeluarkan sebagai penegasan bahwa kondisi Bali khususnya dan Indonesia umunya dalam keadaan aman,” tegasnya.
Dikatakan pasca kerusuhan 22 Mei di Jakarta kemarin beberapa negara di Asia mengeluarkan travel warning kepada warganya. Padahal di Indonesia tidak ada gangguan. Untuk menjaga keamanan ini, Polda Bali sudah meningkatkan patroli baik anggota yang berseragam maupun yang tak berseragam. "Dengan itu saya nyatakan bahwa Bali aman untuk dikunjungi. Pak Gubernur, Pangdam, Kajati, dan saya sendiri adalah garda terdepan yang menjaga keamanan, ketertiban, dan juga menjamin keberadaan turis yang ada di Bali. sampai dengan sekarang tak ada ancaman apapun," tutur Golose.
Sementara itu dalam sambutan Kapolri yang dibacakan oleh Kapolda Bali kemarin mngatakan bahwa Lebaran kali ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi serupa tahun-tahun sebelumnya. Operasi ketupat tahun 2019 dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu tahun 2019. Hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan operasi ketupat tahun 2019 semakin Kompleks.
“Dalam operasi ketupat tahun 2019 diselenggarakan di 34 Polda. Bapak Kapolri menetapkan 11 Polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Pplda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatera Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan kepada negara-negara yang mengeluarkan warning bahwa Bali aman. Koster mendukung langkah yang diambil Kapolda dan Pandam dalam menjaga keamanan dan situasi di Pulau Bali. "Akibat kerusuhan di Jakarta beberapa hari lalu ada beberapa negara mengeluarkan warning. Sebenarnya tidak tejadi situasi genting. Bali sangat aman untuk dikunjungi," tutur Koster. *pol
1
Komentar