Proyeksi Nilai Tukar Rupiah Realistis
Fraksi Demokrat DPR RI menilai proyeksi pemerintah terhadap nilai tukar rupiah sebesar Rp. 14.000-Rp.
JAKARTA, NusaBali
15.000 per dolar AS dalam kerangka ekonomi makro 2020 adalah realistis. Menurut mereka, kondisi ekonomi global saat ini memang belum pulih sehingga perkiraan nilai tukar sebesar itu tepat.
"Mengenai nilai tukar yang diproyeksikan pemerintah berkisar Rp. 14.000-Rp. 15.000 adalah perkiraan realistis," ucap Wahyu Sanjaya, saat membacakan pandangan Fraksi Demokrat terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2020 di Rapat Paripurna DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Selasa (28/5).
Fraksi Demokrat pun meminta kepada pemerintah dan Bank Indonesia agar menjaga stabilitas rupiah. Selain tentang nilai tukar rupiah, mereka juga berpandangan yang sama dengan pemerintah tentang inflasi di tahun 2020 nanti mencapai 2,0-4,0 persen.
"Mengenai laju inflasi kami berpandangan sama dengan pemerintah. Dimana tingkat inflasi di tahun 2020 adalah 2,0-4,0 persen," ucap Wahyu Sanjaya.
Sementara itu, Fraksi Demokrat agak sedikit berbeda dengan pemerintah soal pertumbuhan ekonomi 2020, yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR. .Jika pemerintah menargetkan pertumbuhan 5,3-5,6 persen, namun kata Wahyu Sanjaya, pihaknya menegaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 tidak akan mencapai 5,6 persen.
Bahkan, kata Wahyu, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan bakal di bawah target. Sebab, kondisi perekonomian global saat ini belum pulih. Namun Wahyu mengapresiasi target perintah, karena itu merupakan bentuk optimistis dari pemerintah.
"Fraksi Demokrat berpandangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 di kisaran 5,2-5,5 persen. Jumlah itu lebih sedikit dari yang diproyeksikan pemerintah," kata Wahyu Sanjaya. *k22
"Mengenai nilai tukar yang diproyeksikan pemerintah berkisar Rp. 14.000-Rp. 15.000 adalah perkiraan realistis," ucap Wahyu Sanjaya, saat membacakan pandangan Fraksi Demokrat terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2020 di Rapat Paripurna DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Selasa (28/5).
Fraksi Demokrat pun meminta kepada pemerintah dan Bank Indonesia agar menjaga stabilitas rupiah. Selain tentang nilai tukar rupiah, mereka juga berpandangan yang sama dengan pemerintah tentang inflasi di tahun 2020 nanti mencapai 2,0-4,0 persen.
"Mengenai laju inflasi kami berpandangan sama dengan pemerintah. Dimana tingkat inflasi di tahun 2020 adalah 2,0-4,0 persen," ucap Wahyu Sanjaya.
Sementara itu, Fraksi Demokrat agak sedikit berbeda dengan pemerintah soal pertumbuhan ekonomi 2020, yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR. .Jika pemerintah menargetkan pertumbuhan 5,3-5,6 persen, namun kata Wahyu Sanjaya, pihaknya menegaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 tidak akan mencapai 5,6 persen.
Bahkan, kata Wahyu, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan bakal di bawah target. Sebab, kondisi perekonomian global saat ini belum pulih. Namun Wahyu mengapresiasi target perintah, karena itu merupakan bentuk optimistis dari pemerintah.
"Fraksi Demokrat berpandangan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 di kisaran 5,2-5,5 persen. Jumlah itu lebih sedikit dari yang diproyeksikan pemerintah," kata Wahyu Sanjaya. *k22
1
Komentar