Alumni SMP Dwijati Tianyar Bantu Yatim Piatu
Alumni SMP Dwijati, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem kumpulkan anak yatim piatu usia sekolah untuk dibantu dan dibiayai agar sekolahnya tak terbengkalai.
AMLAPURA, NusaBali
Mereka sudah menemukan dan membantu tiga anak yatim piatu. Para yatim piatu itu dibantu biaya sekolah tiap bulan. Alumnus SMP Dwijati, I Made Putu Kawi Suardana, mengungkapkan tiga anak yatim piatu yang telah dibantu 1 asal Desa Ban dan 2 orang lainnya dari Desa Tianyar Timur. Ketiganya dijadikan anak angkat. Salah seorang yatim piatu dari Banjar Peninggungan, Desa Ban, Ni Luh Risma, tinggal dengan kakek dan dua nenek. Kakeknya, I Wayan Ceklak, bahkan sudah tidak kuat jalan karena pernah jatuh. Perlu bantuan tongkat untuk bisa jalan. “Anak ini dapat bantuan Rp 150.000 per bulan ditambah bantuan buku tulis,” ungkap Kawi Suardana, Selasa (28/5).
Diakui, masih ada anak yatim pintu berdasarkan laporan di masyarakat yang belum dijajagi. “Sedapat mungkin kami mencoba menyelamatkan masa depan anak itu. Jangan sampai putus sekolah gara-gara tidak punya orangtua,” tambahnya. Sementara Wayan Ceklak sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada cucunya. Sebab sebentar lagi memulai masuk SMP. “Suksma nggih, cucun tiange mrasidayang lanjut masekolah. (Terima kasih ya, cucu kami akhirnya bisa melanjutkan sekolah),” ungkap Wayan Ceklak.
Sedangkan anak yatim piatu di Banjar Darmawinangun, Desa Tianyar Timur atas nama Ni Kadek Mulan kelas III SDN 4 Tianyar dan adiknya umur 4 tahun atas nama I Kokang Deva. Mereka yatim piatu karena kedua orangtuanya telah meninggal. Mereka menjadi anak angkat Semeton Dwijati yang anggotanya alumni SMP Dwijati Tianyar. Khusus untuk Ni Kadek Mulan dan Komang Deva selain memiliki bapak angkat juga memiliki ibu angkat yakni Ni Made Suardani, guru SMPN 5 Amlapura dan Ni Ketut Asri, berdomisili di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.Setiap bulan ibu-ibu angkat tersebut memberikan bantuan Rp 100.000, ditambah bantuan dari Semeton Dwijati Rp 150.000. *k16
Diakui, masih ada anak yatim pintu berdasarkan laporan di masyarakat yang belum dijajagi. “Sedapat mungkin kami mencoba menyelamatkan masa depan anak itu. Jangan sampai putus sekolah gara-gara tidak punya orangtua,” tambahnya. Sementara Wayan Ceklak sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada cucunya. Sebab sebentar lagi memulai masuk SMP. “Suksma nggih, cucun tiange mrasidayang lanjut masekolah. (Terima kasih ya, cucu kami akhirnya bisa melanjutkan sekolah),” ungkap Wayan Ceklak.
Sedangkan anak yatim piatu di Banjar Darmawinangun, Desa Tianyar Timur atas nama Ni Kadek Mulan kelas III SDN 4 Tianyar dan adiknya umur 4 tahun atas nama I Kokang Deva. Mereka yatim piatu karena kedua orangtuanya telah meninggal. Mereka menjadi anak angkat Semeton Dwijati yang anggotanya alumni SMP Dwijati Tianyar. Khusus untuk Ni Kadek Mulan dan Komang Deva selain memiliki bapak angkat juga memiliki ibu angkat yakni Ni Made Suardani, guru SMPN 5 Amlapura dan Ni Ketut Asri, berdomisili di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.Setiap bulan ibu-ibu angkat tersebut memberikan bantuan Rp 100.000, ditambah bantuan dari Semeton Dwijati Rp 150.000. *k16
Komentar