Antisipasi Eks Lokalisasi Aseman Dibuka, Petugas Gabungan Gelar Sidak
Petugas gabungan dari camat, kepolisian, TNI, dan unsur lainnya melakukan sidak di eks lokalisasi Aseman yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada Rabu (29/5) malam.
MANGUPURA, NusaBali
Sidak tersebut menindaklanjuti laporan masyarakat perihal munculnya aktivitas di lokalisasi yang sudah ditutup oleh Bupati I Nyoman Giri Prasta tersebut. Namun, hasil sidak, tidak ditemukan adanya wisma yang buka atau beraktivitas lagi.
Camat Kuta Selatan I Made Widiana, mengemukakan sidak yang dilakukan oleh pihak kecamatan diback up kepolisian, TNI, dan unsur lainnya, menindaklanjuti informasi dibukanya eks lokalisasi Aseman. Namun, hasil penelusuran pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 Wita, pihaknya tidak menemukan satu pun wisma yang beroperasi dan dijadikan tempat lokalisasi.
“Memang ini sidak gabungan menindaklanjuti informasi yang beredar. Tapi, faktanya tidak ada satu pun wisma yang dibuka. Eks lokalisasi Aseman ini memang secara permanen ditutup,” ungkapnya, Kamis (30/5) siang.
Meski aktivitas prostitusi di tempat itu sudah tidak ada lagi, pihaknya tetap melakukan pemasangam stiker segel dan larangan prostitusi di sejumlah pintu wisma. Hal ini menurut Widiana sebagai salah satu upaya untuk mengingatkan para pemilik untuk tidak ada niat lagi membuka lokalisasi tersebut. Pasalnya, tempat itu sudah ditutup secara resmi oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pada akhir 2017 lalu. “Sejauh ini, para pemilik atau pengelola memang sudah mematuhi larangan dan penyegelan yang sudah dilakukan. Tapi, tentu kita terus mengingatkan agar tidak ada indikasi dibuka lagi. Ya salah satunya dengan pemasangan stiker di setiap pintu,” ungkap Widiana.
Widiana mengeaskan ke depan terus melakukan pemantauan baik secara tertutup maupun terbuka di eks lokalisasi itu dengan menggandeng aparat penegak hukum. Selain eks lokalisasi Aseman, pihaknya pada Rabu malam juga menyambangi eks lokalisasi Gunung Lawu, pun hasilnya juga nihil dan tidak ada aktivitas prostitusi. “Kami akan terus pantau ke depannya. Penutupan ini sudah dilakukan sejak akhir 2017 lalu, jadi kami mengantisipasi praktik prostitusi di dua lokasi ini muncul lagi,” tuturnya.
Untuk diketahui, lokalisasi Aseman dan lokalisasi Gunung Lawu memang sudah lama ditutup oleh pihaknya dan Satpol PP Kabupaten Badung. Penutupan kedua lokalisasi yang ada di Nusa Dua, Kuta Selatan, ini menjadi atensi Bupati Giri Prasta sejak 2017 lalu. Saatitu Bupati Giri Prasta melakukan penyegelan sejumlah wisma yang ada di lokasi tersebut dengan memasang stiker dan garis polisi. Penyegelan itu sesuai dengan Perda Nomor 07 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. *dar
Camat Kuta Selatan I Made Widiana, mengemukakan sidak yang dilakukan oleh pihak kecamatan diback up kepolisian, TNI, dan unsur lainnya, menindaklanjuti informasi dibukanya eks lokalisasi Aseman. Namun, hasil penelusuran pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 Wita, pihaknya tidak menemukan satu pun wisma yang beroperasi dan dijadikan tempat lokalisasi.
“Memang ini sidak gabungan menindaklanjuti informasi yang beredar. Tapi, faktanya tidak ada satu pun wisma yang dibuka. Eks lokalisasi Aseman ini memang secara permanen ditutup,” ungkapnya, Kamis (30/5) siang.
Meski aktivitas prostitusi di tempat itu sudah tidak ada lagi, pihaknya tetap melakukan pemasangam stiker segel dan larangan prostitusi di sejumlah pintu wisma. Hal ini menurut Widiana sebagai salah satu upaya untuk mengingatkan para pemilik untuk tidak ada niat lagi membuka lokalisasi tersebut. Pasalnya, tempat itu sudah ditutup secara resmi oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pada akhir 2017 lalu. “Sejauh ini, para pemilik atau pengelola memang sudah mematuhi larangan dan penyegelan yang sudah dilakukan. Tapi, tentu kita terus mengingatkan agar tidak ada indikasi dibuka lagi. Ya salah satunya dengan pemasangan stiker di setiap pintu,” ungkap Widiana.
Widiana mengeaskan ke depan terus melakukan pemantauan baik secara tertutup maupun terbuka di eks lokalisasi itu dengan menggandeng aparat penegak hukum. Selain eks lokalisasi Aseman, pihaknya pada Rabu malam juga menyambangi eks lokalisasi Gunung Lawu, pun hasilnya juga nihil dan tidak ada aktivitas prostitusi. “Kami akan terus pantau ke depannya. Penutupan ini sudah dilakukan sejak akhir 2017 lalu, jadi kami mengantisipasi praktik prostitusi di dua lokasi ini muncul lagi,” tuturnya.
Untuk diketahui, lokalisasi Aseman dan lokalisasi Gunung Lawu memang sudah lama ditutup oleh pihaknya dan Satpol PP Kabupaten Badung. Penutupan kedua lokalisasi yang ada di Nusa Dua, Kuta Selatan, ini menjadi atensi Bupati Giri Prasta sejak 2017 lalu. Saatitu Bupati Giri Prasta melakukan penyegelan sejumlah wisma yang ada di lokasi tersebut dengan memasang stiker dan garis polisi. Penyegelan itu sesuai dengan Perda Nomor 07 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. *dar
Komentar