Angkutan Mudik Dicek Kelayakan
Memasuki arus mudik lebaran, sebanyak 11 unit kendaraan angkutan mudik di Buleleng dicek kelaikannya.
SINGARAJA, NusaBali
Berbeda dari tahun sebelumnya, pengecekan tahun ini langsung dilakukan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali-Nusa Tenggara Barat. Hasilnya seluruh kendaraan mudik berjumlah 11 unit dari sejumlah perusahaan otobus di Buleleng dinyatakan laik.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Putra Adnyana, Kamis (30/5) kemarin mengatakan, pengecekan kelaikan angkutan mudik memang dilakukan lebih awal dari tahun sebelumnya. Sebelas unit bus sudah mengantongi izin jalan dan juga tempelan stiker layak jalan pada pekan lalu. Pengecekan yang dilakukan BPTD Bali-NTB pun sangat lengkap, tak hanya meliputi rem, ban, lampu dan sasis kendaran.
Perubahan kewenangan pengecekan kendaraan angkutan mudik itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pengaturan Lalu Lintas pada masa angkutan lebaran. “Jadi tahun ini memang agak berbeda, tahun sebelumnya Dishub di Kabupaten yang lakukan pengecekan dan Satlantas Polres, tahun ini langsung dari BPTD. Kendaraan yang lulus pengecekan dan dinyatakan laik akan mendapatkan tempelan stiker, sehingga pas mengantarkan penumpang, pengecekan kalikan atau tidak bisa hanya dengan melihat stiker itu,” kata Gunawan.
Seluruh perusahaan otobus yang sempat dicek BPTD Bali-NTB meliputi, PO Puspasari, PO Manggala, termasuk angkutan yang melayani jasa antar jemput penumpang seperti PO Safari Dharma Raya, PO Pahala Kencana dan PO Gunung Harta. Selanjutnya arus mudik lebaran di Buleleng diperkiran terjadi H-3 lebaran.
Gunawan pun mengatakan persiapan mudik tahun ini ada pergeseran tempat, terkait dengan digunakanya Terminal Banyuasri sebagai pasar darurat dampat revitalisasi Pasar Banyuasri. Meski Dinas Perhubungan mengalihkan terminal ke terminal kargo di wilayah Desa Baktiseraga namund ari perusahaan otobus meminta menaikkan penumpang dari pangkalannya.
Sementara itu di tahun ini Kabupaten Buleleng juga kecipratan angkutan lebaran gratis dari pihak ketiga, dengan tujuan Bandung dan Surabaya. Masing-masing pihak ketiga menyediakan angkutan dua bus kapasitas masing-masing 60 seat. Hanya saja pihaknya belum mengetahui pasti kapan bus gratis itu akan diberangkatkan, termasuk apakah sudah dicek kelaikannya atau belum.*k23
Berbeda dari tahun sebelumnya, pengecekan tahun ini langsung dilakukan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali-Nusa Tenggara Barat. Hasilnya seluruh kendaraan mudik berjumlah 11 unit dari sejumlah perusahaan otobus di Buleleng dinyatakan laik.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Putra Adnyana, Kamis (30/5) kemarin mengatakan, pengecekan kelaikan angkutan mudik memang dilakukan lebih awal dari tahun sebelumnya. Sebelas unit bus sudah mengantongi izin jalan dan juga tempelan stiker layak jalan pada pekan lalu. Pengecekan yang dilakukan BPTD Bali-NTB pun sangat lengkap, tak hanya meliputi rem, ban, lampu dan sasis kendaran.
Perubahan kewenangan pengecekan kendaraan angkutan mudik itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pengaturan Lalu Lintas pada masa angkutan lebaran. “Jadi tahun ini memang agak berbeda, tahun sebelumnya Dishub di Kabupaten yang lakukan pengecekan dan Satlantas Polres, tahun ini langsung dari BPTD. Kendaraan yang lulus pengecekan dan dinyatakan laik akan mendapatkan tempelan stiker, sehingga pas mengantarkan penumpang, pengecekan kalikan atau tidak bisa hanya dengan melihat stiker itu,” kata Gunawan.
Seluruh perusahaan otobus yang sempat dicek BPTD Bali-NTB meliputi, PO Puspasari, PO Manggala, termasuk angkutan yang melayani jasa antar jemput penumpang seperti PO Safari Dharma Raya, PO Pahala Kencana dan PO Gunung Harta. Selanjutnya arus mudik lebaran di Buleleng diperkiran terjadi H-3 lebaran.
Gunawan pun mengatakan persiapan mudik tahun ini ada pergeseran tempat, terkait dengan digunakanya Terminal Banyuasri sebagai pasar darurat dampat revitalisasi Pasar Banyuasri. Meski Dinas Perhubungan mengalihkan terminal ke terminal kargo di wilayah Desa Baktiseraga namund ari perusahaan otobus meminta menaikkan penumpang dari pangkalannya.
Sementara itu di tahun ini Kabupaten Buleleng juga kecipratan angkutan lebaran gratis dari pihak ketiga, dengan tujuan Bandung dan Surabaya. Masing-masing pihak ketiga menyediakan angkutan dua bus kapasitas masing-masing 60 seat. Hanya saja pihaknya belum mengetahui pasti kapan bus gratis itu akan diberangkatkan, termasuk apakah sudah dicek kelaikannya atau belum.*k23
1
Komentar