Arus Mudik Melonjak, Kendaraan Roda Empat Antre 6 Jam di Gilimanuk
Kapal berdaya tampung besar, KMP Drajat Paciran, kembali diperbantukan untuk layani angkutan Lebaran rute Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana)-Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)
Memasuki H-3 Lebaran, 70.485 Penumpang Menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang
NEGARA, NusaBali
Memasuki H-3 Lebaran, Minggu (2/6), arus mudik (keluar dari Bali) melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana semakin melonjak. Pengendara roda empat sempat antre selama 6 jam, sebelum dapat giliran menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Secara keseluruhan, ada 70.485 penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Minggu kemarin.
Pantaun NusaBali, antrean pemudik di Pelabuhan Gilimanuk sudah terjadi sejak Sabtu (1/6) malam. Pemudik didominasi pengendara roda empat yang datang ke Gilimanuk secara bergelombang. Ini menyebabkan antrean mobil sampai ke areal Terminal Kargo Gilimanuk atau sekitar 2 kilometer dari pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk.
Bahkan, antrean mobil yang dialirkan lewat jalan perkampungan tembusan menuju pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk baru terurai di areal Terminal Kargo Gilimanuk, Minggu sore pukul 15.00 Wita. Padahal, hari-hari sebelumnya, pengendara mobil hanya sempat antre di Pelabuhan Gilimanuk sampai pagi dan siangnya sudah lengang.
Selain kendaraan roda empat, bus dan truk yang diarahkan lewat jalan nasional dengan langsung tembus menuju Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, juga harus antre cukup panjang. Minggu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, ekor antrean bus dan truk sempat mengular sejauh 2,5 kilometer sampai di depan SPBU Gilimanuk. Hingga Minggu sore, antrean bus dan truk juga masih mengular sampai di depan Masjid Besar Al-Mubarok, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pintu masuk ke Dermaga LCM Gilimanuk.
Sedangkan untuk antrean kendaraan roda dua, Minggu kemarin, tidak separah kendaraan roda empat. Kendaraan roda dua yang ramai berdatangan sejak Sabtu malam hingga Minggu dinihari, sempat antre sampai di depan Pasar Umum Gilimanuk atau sejauh 700 meter dari pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. Memasuki siang hari, tak ada lagi antrean kendaraan roda. Semuanya sudah diseberangkan ke Pelabuhan Ketapang, Minggu pagi pukul 08.00 Wita.
Salah seorang pemudik bermobil, Saiful, 43, mengaku sempat mengantre selama 6 jam lebih. Pemudik asal Surabaya, Jawa Timur yang tinggal di Jalan Teuku Umar Denpasar ini mengaku berangkat dari Denpasar, Minggu dinihari pukul 03.30 Wita. Tiba di Gilimanuk pukul 06.00 Wita, dia langsung mengantre di areal Terminal Kargo. Saiful baru bisa masuk ke Pelabuhan Gilimanuk siang sekitar pukul 12.30 Wita.
“Ya, 6 jam lebih saya antre dari Terminal Kargo sampai dapat giliran persiapan naik kapal. Tetapi, ya tetap dinikmati saja. Sudah biasa begini. Tahun-tahun kemarin, antrenya juga hampir sama seperti sekarang. Dulu pernah pilih mudik lebih awal, sehingga tidak lama antrenya,” papar Saiful.
Sementara, berdasar data Posko Angkutan Lebaran 2019 Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, selama 24 jam sejak Sabtu pagi pukul 08.00 Wita hingga Minggu pagi pukul 08.00 Wita, ada 70.485 penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk. Mereka mudik dengan 15.149 unit kendaraan roda dua dan 7.275 kendaraan roda empat. Jumlah penumpang maupun kendaraan yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang melonjak dibanding periode Jumat (31/5) pagi pukul 08.00 Wita hingga Sabtu pagi pukul 08.00 Wita yang tercatat mencapai 63.137 orang, dengan 13.475 unit kendaraan roda dua dan 6.665 kendaraan roda empat.
General Manager ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni, mengatakan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan sampai H-2. Menurut Fahmi, sebenarnya telah dilakukan berbagai penambahan fasilitas untuk arus mudik Lebaran tahun ini. Di antaranya, penambahan loket kendaraan, dengan 10 loket kendaraan roda dua (dari sebelumnya 6 loket) dan 8 loket kendaraan roda empat (dari semula 4 loket). “Loket full kami buka ketika terjadi kepadatan penumpang. Tetapi, antrean memang tidak bisa dihindari, karena memang jumlah penumpang cukup banyak,” ujar Fahmi.
Mengenai kapal,kata Fahmi, sudah tersedia 56 Kapal Motor Penumpang (KMP) untuk penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Setiap hari dioperasikan maksimal 32 KMP. Pihaknya juga masih berupaya mendatangkan bantuan kapal berdaya tampung besar, yakni KMP Drajat Paciran. Namun, sesuai informasi yang diterimanya, KMP Drajat Paciran yang sempat diperbantukan saat angkutan Lebaran 2018 lalu tetap akan diperbantukan di lintas Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang. “Memang sampai H-3 Lebaran ini, KMP Drajat Pacirin belum didatangkan. Tapi, informasinya KMP Drajat Paciran sudah diberangkatkan. Mudah-mudahan besok (hari ini) sampai,” harap Fahmi. *ode
1
Komentar